Jalan Ambles di Banjarnegara Belum Diperbaiki, Aktivitas Warga Terganggu
A
A
A
BANJARNEGARA - Jalan penghubung antarkecamatan di Banjarnegara, Jawa Tengah, yang ambles kemarin, hingga kini belum diperbaiki. Akibatnya, aktivitas perekonomian warga lumpuh dan pelajar harus rela memutar perjalanan hingga 15 kilometer.
Berdasarkan pantauan Kamis (4/12/2014), jalan di Desa Kali Tlaga, Banjarnegara, Jawa Tengah, yang sebelumnya ambles 7 meter saat ini semakin dalam hingga 10 meter. Akibatnya, jalan kini tak bisa dilalui oleh kendaraan.
Warga yang hendak menuju ke pusat pemerintahan terpaksa harus berjalan kaki sejauh 1 km, sementara aktivitas pengiriman salak harus menggunakan tenaga angkut manual dengan cara dipikul. Aktivitas perekonomian terganggu.
Sementara, pelajar harus rela memutar hingga sejauh 15 km untuk bisa sampai ke sekolah. "Lewat sini susah, kami jadi harus memutar cukup jauh. Padahal biasanya kami lewat sini," kata Rifan, salah seorang pelajar, Kamis (4/12/2014).
Pergerakan tanah yang terus terjadi dikhawatirkan warga akan mengancam perumahan. Warga berharap pemerintah segera melakukan penanganan serius agar jalan bisa segera bisa dilewati kendaraan, sehingga akses menuju empat desa dari Kecamatan Pagentan yaitu Desa Kayu Ares, Desa Mentawana, Desa Gumingsir, dan Desa Wanayasa bisa terbuka.
Diberitakan sebelumnya, akibat diguyur hujan deras selama sepekan terakhir, jalan penghubung antarkecamatan di Banjarnegara, Jawa Tengah, longsor dan ambles. Akses jalan utama milik warga ini terputus total, akibatnya empat desa hingga saat ini terisolasi.
Berdasarkan pantauan Kamis (4/12/2014), jalan di Desa Kali Tlaga, Banjarnegara, Jawa Tengah, yang sebelumnya ambles 7 meter saat ini semakin dalam hingga 10 meter. Akibatnya, jalan kini tak bisa dilalui oleh kendaraan.
Warga yang hendak menuju ke pusat pemerintahan terpaksa harus berjalan kaki sejauh 1 km, sementara aktivitas pengiriman salak harus menggunakan tenaga angkut manual dengan cara dipikul. Aktivitas perekonomian terganggu.
Sementara, pelajar harus rela memutar hingga sejauh 15 km untuk bisa sampai ke sekolah. "Lewat sini susah, kami jadi harus memutar cukup jauh. Padahal biasanya kami lewat sini," kata Rifan, salah seorang pelajar, Kamis (4/12/2014).
Pergerakan tanah yang terus terjadi dikhawatirkan warga akan mengancam perumahan. Warga berharap pemerintah segera melakukan penanganan serius agar jalan bisa segera bisa dilewati kendaraan, sehingga akses menuju empat desa dari Kecamatan Pagentan yaitu Desa Kayu Ares, Desa Mentawana, Desa Gumingsir, dan Desa Wanayasa bisa terbuka.
Diberitakan sebelumnya, akibat diguyur hujan deras selama sepekan terakhir, jalan penghubung antarkecamatan di Banjarnegara, Jawa Tengah, longsor dan ambles. Akses jalan utama milik warga ini terputus total, akibatnya empat desa hingga saat ini terisolasi.
(zik)