8 PNS di Subang Mengidap HIV/AIDS

Senin, 01 Desember 2014 - 15:34 WIB
8 PNS di Subang Mengidap HIV/AIDS
8 PNS di Subang Mengidap HIV/AIDS
A A A
SUBANG - Sebanyak delapan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan empat siswa SMA, di Kabupaten Subang, diketahui mengidap penyakit menular HIV/AIDS. Keberadaan mereka, kini mendapat pengawasan Dinas Kesehatan (Dinkes) Subang.

"Delapan PNS ini semuanya masih aktif bekerja di pemkab, namun keberadaan mereka tetap di bawah pengawasan kami," ujar Kepala Dinkes Subang Budi Subiantoro, kepada wartawan, Senin (1/12/2014).

Setiap tahun, jumlah penderita HIV/AIDS menunjukkan angka peningkatan. Tahun 2012 misalnya, penderita HIV/AIDS di Subang sebanyak 101 orang, naik 116 orang di tahun 2013.

Jumlah itu melonjak di 2014, menjadi 893 orang. Dia memperkirakan, jumlah sebanyak ini masih akan terus bertambah di 2015, karena diyakini masih banyak warga yang diduga mengidap HIV/AIDS tapi belum terdata.

"Sebab biasanya mereka malu jika dimasukkan dalam data pengidap HIV/AIDS. Untuk menekan penyebaran penyakit ini, kami akan terus melakukan sosialisasi perilaku seks aman, pencegahan narkoba, dan pemberian obat vaksin secara gratis," jelasnya.

Saat ini, Subang masuk dalam peringkat ke-6 kabupaten yang memiliki penderita HIV/AIDS terbanyak, dari total 26 kabupaten yang ada di Jawa Barat.

Sementara itu, Koordinator Program Pengendalian HIV/AIDS dan Pengurangan Dampak Buruk Penggunaan Napza pada Dinkes Subang Suwata merinci, 893 penderita HIV/AIDS tersebut paling banyak diderita oleh Pekerja Seks Komersial (PSK) sebanyak 313 orang.

"Urutan kedua adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) dengan jumlah 162 orang, wiraswasta 107 orang, buruh 76 orang, warga biasa 65 orang, waria 36 orang, anak-anak 33 orang, pengangguran dan gelandangan 19 orang, dan petani 19 orang," bebernya.

Selain itu, sopir 14 orang, TKI 14 orang, PNS delapan orang, pelajar empat orang, nelayan empat orang, mahasiswa empat orang, dan TNI dua orang.

'Cara penularannya mayoritas melalui hubungan seksual, dan jarum suntik bagi pecandu narkoba. Namun, dalam tiga tahun terakhir, penularan penyakit HIV/AIDS ini didominasi oleh hubungan seksual," ungkapnya.

Bahkan, pihaknya mengaku menemukan kasus baru HIV/AIDS yang penularannya berasal dari istri ke suaminya, atau sebaliknya, dari suami menular ke istrinya. Akibat kondisi ini, ada beberapa ibu hamil yang dinyatakan positif mengidap penyakit tersebut.

"Hasil pemeriksaan lapangan, petugas kami melalui prosedur voluntary counseling test atau VCT, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan 23/2013, setidaknya ada enam ibu hamil yang diketahui positif HIV/AIDS," pungkas Suwata.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7279 seconds (0.1#10.140)