Rumah dan Masjid Jadi Ruang Kelas

Senin, 01 Desember 2014 - 11:54 WIB
Rumah dan Masjid Jadi Ruang Kelas
Rumah dan Masjid Jadi Ruang Kelas
A A A
SUKOHARJO - Kuda-kuda atap sekolah Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Program Khusus (PK) Dimoro runtuh pada Rabu (26/11) lalu. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar (KBM) dipindahkan sementara ke rumah warga dan masjid.

Konstruksi yang runtuh dari sekolah yang terletak di Dukuh Sudimoro RT 3/10, Desa Parangjoro, Kecamatan Grogol itu adalah atap ruangan kelas V. Saat kejadian, sedang berlangsung kegiatan belajar mengajar untuk mata pelajaran Bahasa Inggris. Untungnya, tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Salah satu Guru MIM PK Dimoro, FulMaulanamengatakan, tidak ada tanda-tanda konstruksi atap tersebut bakal runtuh. Namun, dirinya menduga pada dasarnya kuda-kuda ruang kelas itu sudah rapuh dimakan usia. “Kejadiannya sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu masih ada siswanya karena KBM masih berlangsung. Tiba-tiba atapnya bunyi krek, kuda-kudanya patah. Anak-anak langsung berlarian,” ucapnya, kemarin.

Setelah kejadian itu, kegiatan belajar mengajar langsung dihentikan. Keesokan harinya pada Kamis (27/11) sebagian siswa utamanya laki-laki kelas V dan VI diajak bergotong royong menurunkan genting. Untuk sementara ini ruangan kelas itu tidak difungsikan. Termasuk dua kelas yang berada tepat di sampingnya. “Sebagian genting kami turunkan, agar tidak ambrol semakin parah,” tutur dia.

Akibat runtuhnya salah satu kelas itu, kegiatan belajar mengajar terpaksa dialihkan ke rumah warga sampai waktu yang belum ditentukan. Tepatnya di rumah Mustajab dan di masjid yang tidak jauh dari kompleks MIM PK Dimoro tersebut. “Untuk kelas IV dan V pindah ke rumah warga, sedangkan kelas VI di masjid,” ujar Maulana.

Salah satu Komite Sekolah, Sumarsoni memaparkan, dirinya sudah melaporkan peristiwa tersebut ke DPRD dan Bupati Sukoharjo. Dia berharap ada perhatian khusus. Setahu dia, meski sudah pernah direnovasi, kuda-kuda atap tidak diganti. Konstruksi atap bangunan sekolah tersebut sudah dipakai puluhan tahun, sejak program instruksi presiden (Inpres) Soeharto.

“Kepala sekolah juga sudah lapor Depag (Departemen Agama). Saya juga sudah melaporkan ke DPRD, Pak Wawan Pribadi (Ketua Komisi IV). Dia bilang akan segera dicek,” katanya.

Sementara itu, Mustajab, pemilik rumah yang digunakan sebagai tempat KBM mengatakan, dirinya dengan sukarela meminjamkan sebagian rumah untuk kegiatan KBM siswa MIM Dimoro. Bagian rumahnya di sekat jadi dua ruang kelas. “Yang penting anak-anak bisa belajar dulu,” katanya.

Sumarno
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7087 seconds (0.1#10.140)