Rumuskan Formula Tepat Menjaga Kebersihan Sungai
Rumuskan Formula Tepat Menjaga Kebersihan Sungai
A
A
A
YOGYAKARTA - Kota Yogyakarta dilalui tiga sungai besar yang membelah kota menjadi beberapa bagian. Sungaisungai yang memiliki panjang tak kurang dari 14 kilometer terus menjadi sorotan karena kondisinya tak lumayan tak karuan.
Berbagai kampanye terus digalakkan elemen masyarakat, seperti komunitas untuk menjaga kebersihan sungai. Tapi, mengubah perilaku dan membangun kesadaran masyarakat pentingnya menjaga sungai tak bisa dilakukan dalam hitungan hari. Komitmen dan konsistensi masyarakat bantaran dalam menjaga sungainya pun dipertanyakan.
Beruntung, masih ada komunitas-komunitas yang memiliki kesadaran penuh untuk terus menjaga sungai agar tetap bersih. Sebut saja Code X, Komunitas Gajah Wong Rescue, Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA), hingga Satgas Jaga Sungai yang berdiri di bawah naungan BLH Yogyakarta.
Kompleksnya penanganan masalah sungai, mengundang keprihatinan dari Komandan Kodim 0734 Yogyakarta Letkol Inf Renal Aprindo Sinaga. Dia pun mengumpulkan komunitas- komunitas itu untuk urun rembug mencari solusi terbaik untuk menjaga sungai agar tetap bersih. “Kami ingin meminta saran dan masukan, poin-poin apa yang bisa kami kerjakan untuk mengembalikan sungai agar bersih,” kata Renal, kemarin siang.
Menurut Dandim,pihaknya ingin bersama komunitas peduli sungai mencari solusi sekaligus mengampanyekan tentang pentingnya memelihara kebersihan sungai. Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai. Memang, masalah kebersihan sungai itu terintegrasi dengan wilayah lainnya.
Misalnya saja Sungai Gajah Wong dan Sungai Code, yang merupakan jalur air yang berasal dari lereng Merapi. Tapi kondisi sungai yang kotor tak selalu bisa dilimpahkan kepada warga di hulu sebagai penyebabnya. “Sedikit banyak ada sampah kita juga di sana. Karena itu, mari kita bersihkan dulu baru bicarakan yang lainnya kemudian. Kami ingin bersama-sama menyiapkan program yang bisa dilakukan secara kontinu,” ucapnya.
Pihak Satgas Jaga Sungai BLH Kota Yogyakarta menyambut baik gagasan Dandim. “Kami siap support. Setiap sungai juga ada satgasnya dan di masing-masing sungai besar di Kota Yogyakarta sudah ada komandannya sendiri-sendiri,” ucap T Sinaga.
Sodik
Berbagai kampanye terus digalakkan elemen masyarakat, seperti komunitas untuk menjaga kebersihan sungai. Tapi, mengubah perilaku dan membangun kesadaran masyarakat pentingnya menjaga sungai tak bisa dilakukan dalam hitungan hari. Komitmen dan konsistensi masyarakat bantaran dalam menjaga sungainya pun dipertanyakan.
Beruntung, masih ada komunitas-komunitas yang memiliki kesadaran penuh untuk terus menjaga sungai agar tetap bersih. Sebut saja Code X, Komunitas Gajah Wong Rescue, Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA), hingga Satgas Jaga Sungai yang berdiri di bawah naungan BLH Yogyakarta.
Kompleksnya penanganan masalah sungai, mengundang keprihatinan dari Komandan Kodim 0734 Yogyakarta Letkol Inf Renal Aprindo Sinaga. Dia pun mengumpulkan komunitas- komunitas itu untuk urun rembug mencari solusi terbaik untuk menjaga sungai agar tetap bersih. “Kami ingin meminta saran dan masukan, poin-poin apa yang bisa kami kerjakan untuk mengembalikan sungai agar bersih,” kata Renal, kemarin siang.
Menurut Dandim,pihaknya ingin bersama komunitas peduli sungai mencari solusi sekaligus mengampanyekan tentang pentingnya memelihara kebersihan sungai. Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai. Memang, masalah kebersihan sungai itu terintegrasi dengan wilayah lainnya.
Misalnya saja Sungai Gajah Wong dan Sungai Code, yang merupakan jalur air yang berasal dari lereng Merapi. Tapi kondisi sungai yang kotor tak selalu bisa dilimpahkan kepada warga di hulu sebagai penyebabnya. “Sedikit banyak ada sampah kita juga di sana. Karena itu, mari kita bersihkan dulu baru bicarakan yang lainnya kemudian. Kami ingin bersama-sama menyiapkan program yang bisa dilakukan secara kontinu,” ucapnya.
Pihak Satgas Jaga Sungai BLH Kota Yogyakarta menyambut baik gagasan Dandim. “Kami siap support. Setiap sungai juga ada satgasnya dan di masing-masing sungai besar di Kota Yogyakarta sudah ada komandannya sendiri-sendiri,” ucap T Sinaga.
Sodik
(ftr)
Explore More