Guru Bukan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
A
A
A
MANADO - Ikatan Guru Indonesia (IGI) menilai, guru tak layak disebut pahlawan tanpa tanda jasa, sehingga sebutan itu perlu diubah oleh pemerintah.
"Ini merupakan penghinaan," kata Ketua IGI Sulut Ronny Lintjewas, usai upacara peringatan hari guru nasional, di Lapangan Sparta Tikala, Selasa (25/11/2014).
Dia berpendapat, sebutan tersebut tidak layak karena mengindikasikan pendidikan Indonesia mati sebelum berkembang.
"Apalagi pahlawan itu hanya disematkan pada orang yang sudah mati. Sedangkan guru secara fisik dan ide masih hidup, dan terus berkembang," jelasnya.
Dia meminta, sebutan itu diubah pemerintah menjadi guru berjasa bagi pendidikan Indonesia. "Hal ini sesuai dengan realitas yang ada di dunia pendidikan Indonesia," pungkasnya.
"Ini merupakan penghinaan," kata Ketua IGI Sulut Ronny Lintjewas, usai upacara peringatan hari guru nasional, di Lapangan Sparta Tikala, Selasa (25/11/2014).
Dia berpendapat, sebutan tersebut tidak layak karena mengindikasikan pendidikan Indonesia mati sebelum berkembang.
"Apalagi pahlawan itu hanya disematkan pada orang yang sudah mati. Sedangkan guru secara fisik dan ide masih hidup, dan terus berkembang," jelasnya.
Dia meminta, sebutan itu diubah pemerintah menjadi guru berjasa bagi pendidikan Indonesia. "Hal ini sesuai dengan realitas yang ada di dunia pendidikan Indonesia," pungkasnya.
(san)