Berebut Kelambu Bekas Penutup Makam

Senin, 24 November 2014 - 15:33 WIB
Berebut Kelambu Bekas...
Berebut Kelambu Bekas Penutup Makam
A A A
SUKOHARJO - Tradisi budaya berupa ritual Pulung Langse makam Ki Ageng Balak di Kecamatan Bendosari kembali digelar, kemarin.

Ritual mencuci kain kelambu penutup makam tersebut menyedot perhatian ribuan warga. Sebagian dari pengunjung ingin ngalap berkah, lainnya sekadar menyaksikan jalannya ritual. Meski acara tersebut rutin digelar tiap tahun, warga tetap tertarik untuk datang menyaksikannya. Konon katanya, bekas kelambu makam dapat memberikan berkah bagi yang memilikinya.

Kepercayaan turun- temurun itulah yang menarik perhatian warga untuk datang dan berebut kain kelambu bekas penutup makam. Selain itu, warga juga ingin berebut isi gunungan yang ada dalam ritual itu. Salah satu pengunjung, Sukardi, 56, mengaku rela jauhjauh datang dari rumahnya di Kabupaten Wonogiri karena ingin melihat acara tersebut. Sama dengan warga lainnya, Sukardi juga ingin ngalap berkah dengan mencari kain kelambu bekas penutup makam.

Hal sedana disampaikan Suparmi, 42. Warga Desa Klumprit, Mojolaban, Sukoharjo ini mengaku tiap tahun berusaha untuk datang ke ritual ini. Selain menyaksikan jalannya ritual, dia juga berharap berkah dari Pulung Langsen. “Kalau bisa ingin dapat kelambu bekasnya. Kalau pun tidak dapat, ya tidak apa-apa. Hitung-hitung piknik,” ujarnya.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (POKP) Suramto mengatakan, penyelenggara ritual ini adalah pemkab selaku pengelola makam. Ritual dimulai dengan melepas langse atau kain kelambu penutup makam dan mencucinya di Sungai Ranjing yang terletak tak jauh dari makam.

“Ritual Pulung Langse selalu digelar tiap Sura,” ujarnya. Inti dari ritual ini adalah mengganti kelambu penutup makam Ki Ageng Balak. Menurut Suramto, Ki Ageng Balak sendiri dikenal sebagai keturunan Raja Brawijaya V dari Kerajaan Majapahit.

Sumarno
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1461 seconds (0.1#10.140)