Hari Ini Bus Umum di DIY Mogok

Rabu, 19 November 2014 - 14:17 WIB
Hari Ini Bus Umum di DIY Mogok
Hari Ini Bus Umum di DIY Mogok
A A A
BANTUL - Sepanjang hari ini (Ra bu, 19/11), seluruh angkutan umum di DIY tidak akan beroperasi. Aksi mogok sehari itu sebagai luapan protes terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Angkutan yang diperbolehkan beroperasi hanya bus Trans Jogja, taksi, dan angkutan pariwisata. Hal ini mengemuka dalam pertemuan Organisasi Ang kut an Daerah (Organda) se-DIY di kantor Organda DIY, Jalan Wonosari Km 6, tepatnya di Garasi Bus Maju Lancar, Baturetno, ke marin sore.

Aksi mogok sehari disetujui oleh lima Dewan Pengurus Cabang (DPC) Organda, baik dari Ban tul, Kota Yogyakarta, Kulonprogo, Gunungkidul, ataupun Sle man. Unit yang akan mo gok ada lah bus angkutan antar kota an tarprovinsi (AKAP), antarko ta dalam provinsi (AKDP), dan ang kutan pedesaan (angkudes). Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Organda DIY Agus Andri yanto mengungkapkan, pihaknya akan melakukan stop ope rasi sesuai dengan instruksi De wan Pengurus Pusat (DPP) Organda.

Dengan mogok selama satu hari itu, Organda berharap ada solusi dari pemerintah mengevaluasi kebijakan kenaikan BBM tersebut. “Dengan stop ber operasi selama satu hari di ha rap kan pemerintah mengubah kebi jakan,” ujarnya, kemarin. Organda DIY meminta penjelasan kepada pemerintah daerah, apakah tarif angkutan umum akan dinaikkan menyusul kenaikan harga BBM itu.

BBM sudah naik berkali-kali, tapi selama ini pengusaha angkutan yang selalu dirugikan. Anggota DPC Organda Kulonprogo Jujuk berharap DPD Or ganda meminta izin kepada Gu bernur DIY mendahului menaikkan tarif. Selain itu, jika ada kendaraan umum tetap ber ope rasi, harus diberi tindakan agar tidak menimbulkan kecemburuan. “Kendaraan yang masih tetap ber operasi harus dian ti si pasi dari kecemburuan opera tor lain,” katanya. Humas DPD Organda DIY Bu di menyebutkan, aksi besok ada lah aksi stop operasi bukan aksi mogok.

Artinya, armada ha nya dirumahkan tidak pergi kemana-mana dan tidak melibatkan aksi massa atau operator angkutan Pihaknya mempersilakan instansi terkait mengantisipasi dengan menyediakan bus pengganti. “Ini akan serempak di seluruh DIY,” katanya. Terpisah, dari kegiatan Musyawarah Kerja Nasional (Muskernas) IV Organda di Hotel Gumaya Semarang, kemarin, Ketua Umum Organda Eka Sari Lor ena Soer bakti menegaskan, organisasinya hari ini akan aksi mogok nasional.

“Kami prihatin atas ke bi jakan pemerintah yang me na ikk an harga bahan ba kar minyak ber subsidi,” kata Eka Sari. Dia mengungkapkan, hari ini di perkirakan banyak pengguna jasa angkutan umum yang te lantar. Sebab semua Organda di dae rah sudah berkomitmen mogok semua, baik bus, taksi, maupun ang kutan barang.

Berdasarkan ca tatannya, jumlah bus angkutan umum diperkirakan mencapai 800.000 unit dan angkutan ba rang 1,8 juta unit. Pengusaha PO Lorena ini me ngaku prihatin bila kenaikan har ga itu juga diterapkan untuk ang kutan umum. Sebab angkutan umum hanya me ngon - sumsi 7% dari total BBM bersubsidi. Sementara sisanya digunakan oleh kendaraan pribadi. Eka Sari mengaku sudah meminta pemerintah agar diberikan subsidi kepada angkutan umum.

Caranya dengan menunjuk stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang di jadikan lin tasan. Namun usul an itu hingga kini belum juga direspons pe me rintah. “Rakyat Organda ke napa tidak di perhatikan, apakah kami bukan rakyat?” kritiknya. Dengan kenaikan harga BBM, lanjut dia, secara resmi Organda belum bisa menaikkan tarif angkutan. Pertimbangannya kalau tarif dinaikkan di khawatirkan terlalu mahal bagi penumpang sehingga mereka enggan menggunakan angkutan umum.

“Lagi-lagi orang akan ber bondong-bondong naik sepeda motor yang membuat jalan macet. Kalau besok (hari ini) ma sih belum direspons pemerintah, kami tetap akan mogok,” kata Eka. Sementara Kementerian Perhubungan kemarin mengumum kan besaran tarif kenaikan angkutan umum sebesar 10% untuk angkutan umum jalan.

Besaran tarif tersebut merupakan penyesuaian keputusan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Menteri Per hubungan Ignasius Jonan me ngatakan perlunya di la kukan penyesuaian tarif angkutan umum maksimum 10% dari tarif yang berlaku saat ini untuk meng hindari tarif berlebihan yang berlaku di masyarakat.

" Penyesuaian tarif ini juga mempertimbangkan sisi operator supaya tidak mengalami kerugian yang besar, tapi juga mem pertimbangkan kemampuan masyarakat," ujar dia dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Perhubungan kemarin.

Angkutan Wates Siap Mogok

Sejumlah awak angkutan yang ada di Kulonprogo menyatakan kesiapannya ikut mogok mas sal. Mogok massal rencananya dimulai hari ini mulai pukul 00.00 hingga batas waktu belum di tentukan. “Kenaikan BBM ti dak tepat, pemerintah juga mengabaikan masukan dari Organda. Maka kami akan mogok massal,” kata Ketua Organda Kulonprogo Djuwardi.

Dengan ada aksi mogok, pemerintah diharapkan bisa tahu kondisi yang ada di masyarakat. Tanpa ada angkutan, roda perekonomian bisa terhenti dan me nyebabkan kerugian besar. “Tidak hanya angkutan penumpang, angkutan barang juga siap mo gok,” ujarnya. Salah satu sopir angkutan perdesaan, Basiran, mengeluhkan keputusan pemerintah menaikkan harga BBM karena mem beratkan awak angkutan. Sebelum ada kenaikan, jumlah pe numpang sangat sedikit.

Biasanya, saat ramai hanya pada pa gi hari, siang, dan sore, yakni bersamaan dengan anak-anak dan pe gawai berangkat serta pulang. Soal tarif, kemarin, dirinya belum menaikkan tarif. Setiap pe numpang dari Jangkaran sam pai Wates dipungut Rp5.000 dan dari Bendungan ke Wates ha nya Rp2.000. Idealnya, setiap ja rak tersebut diberi kenaikan tarif Rp1.000. “Kami tunggu keputusan nanti berapa naiknya, tapi ha rus cepat agar kami tidak me ru gi,” ujarnya.

Sebelum ada kenaikan BBM, setiap hari dia menghabiskan 12 liter solar. Untuk biaya operasional dan setoran, Basiran ma sih bi sa membawa pulang Rp40.000-90.000. “Kami hanya mengandalkan anak sekolah dan carteran,” katanya. Hal senada juga disampaikan Sumanto, awak angkutan pe de sa an lainnya. Dia juga belum berani menaikkan tarif ang kutan, tapi ada juga penumpang yang de ngan sadar membayar lebih.

Pengelola agen bus, Saryanto meng ungkapkan, satu-satunya ang kutan jarak jauh yang me netapkan kenaikan tarif hanya PO Murni Jaya. Per tiket ada kenaikan Rp20.000. Ini dilakukan den gan perhitungan kenaikan biaya pem belian BBM. Asumsinya, untuk perjalanan dari Kulonprogo sampai Ja karta dibutuhkan bia ya sekitar Rp800.000. Dalam sa tu bus ada 40 kursi sehingga ada ke naikan Rp20.000.

“Kenaikan ta rif hanya untuk menutup tam bahan solar saja,” katanya. Kabid Angkutan Terminal dan Perparkiran (ATP) Dishubkonimfo Joko Tri Hatmono mengutarakan, pihaknya belum bisa menentukan berapa tarif ideal akibat dari kenaikan harga BBM. “Kami akan rapat di DIY, untuk m enyikapi kenaikan ini,” katanya.

Stok BBM Aman

Pada bagian lain, PT Pertamina (Persero) memastikan ke - tahanan stok BBM aman hingga ak hir tahun. Vice President Corporate Communication Per ta mi na, Ali Mundakir mengatakan, saat ini ketahanan stok BBM yang dikelola Pertamina mencapai sekitar 18 hari untuk premium dan sekitar 19 hari untuk solar.

“Berdasarkan pantauan penyaluran harian dalam sebulan te r akhir terjadi peningkatan konsumsi harian BBM bersubsidi, yaitu premium dari semula 81.500 kiloliter (kl) per hari menjadi sekitar 87.000 kl atau naik 7% serta solar dari 44.500 kl per hari menjadi 47.000 kl atau naik 6%. Tren kenaikan juga pernah terjadi pada saat menjelang pengumuman kebijak an penyesuaian harga BBM ber subsidi pada 2013,” ujarnya, kemarin.

External Relations PT Pertamina (Persero) Region IV, Robert MVD menambahkan, untuk saat ini kondisi stok BBM di wi layah DIY Jateng masih aman. Stok untuk premium aman hingga empat hari kedepan. “Untuk solar aman tujuh hari kedepan, sedangkan pertamax hingga 831 kl selama 23 hari ke depan,” katanya.

BI Rate Jadi 7,75%

Di Jakarta, Bank Indonesia (BI) dalam rapat dewan gu bernur (RDG) memutuskan untuk me na ik kan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 bps menjadi 7,75% de ngan suku bunga lending faci lity naik 50 bps menjadi 8,00% dan suku bunga deposit facility te tap pada level 5,75% berlaku efektif sejak 19 November 2014.

Kenaikan BI Rate ini dilakukan untuk merespons ekspek tasi inflasi, menjaga kondisi defisit neraca ber jalan, menjaga li kuiditas perbank an, dan meningkatkan pertumbuhan kredit.

Erfanto linangkung/ Kuntadi/ Windy ang graina
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7612 seconds (0.1#10.140)