Butik dan Dealer Honda Terbakar
A
A
A
BLITAR - Sebanyak 34 unit sepeda motor yang berada di dealer Honda Putra Aris Motor Jalan Cepaka Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, hangus dilalap si jago merah.
Musibah yang berlangsung Senin (17/11) dini hari tersebut hanya terpaut beberapa jam dari peristiwa kebakaran yang meludeskan butik dan gerai telepon seluler (ponsel) di Jalan Kelud, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar. Belum diketahui pasti penyebab munculnya api di dua lokasi yang tidak terpaut jauh tersebut. Namun dugaan awal mengarah pada hubungan arus pendek listrik (korsleting).
“Diduga korsleting listrik,” ujar satpam Bank BCA Deni Tomas yang mengaku menyaksikan langsung bagaimana awalnya asap keluar dari selasela rolling door dealer Honda. Sambil berteriak memanggil penjaga dealer , Deni yang tengah piket jaga (BCA) sempat menggedor pintu rolling door . Sebab, sepengetahuannya selalu ada orang yang berjaga di dalam dealer . “Karena tidak ada sahutan dan asap semakin tebal, saya langsung menghubungi pihak pemadam kebakaran,” katanya.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 04.15 WIB. Saat petugas PMK datang, api telah berkobar besar. Sedikitnya enam unit mobil PMK berada di lokasi. Meski akhirnya berhasil ditaklukkan, api telah meluluhlantakkan seluruh isi dealer Honda. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Diduga sebelum kebakaran terjadi, penjaga dealer meninggalkan lokasi.
Menurut keterangan Kepala Operasional Dealer Honda Aris Motor Cabang Blitar Wahyu Mauludin, selain 34 unit sepeda motor, api juga memusnahkan STNK, BPKB, dan ijazah milik karyawan dealer . “Kerugian tentu mencapai kisaran ratusan juta. Terkait penyebab kebakaran diduga korsleting, tapi kami menyerahkan sepenuhnya pada hasil penyelidikan aparat kepolisian,” ujarnya.
Sementara hanya selisih dua jam lebih awal, kebakaran juga menghanguskan rumah yang sekaligus menjadi butik baju serta gerai ponsel milik Totok di Jalan Raya Kelud, Kota Blitar. Putra Pemilik Rumah Bagus, 30, menuturkan, sekitar setengah jam sebelum musibah terjadi, dirinya mendengar suara ledakan keras yang berasal dari kabel induk listrik di atas rumah.
“Ledakan keras itu terdengar dua kali. Namun anehnya listrik tetap menyala,” ujarnya. Tanpa disadari lebih awal, dari sumber ledakan tersebut kemudian muncul percikan api yang jatuh ke dalam rumah. Api langsung menyambar kain, kertas dan semua benda yang mudah terbakar. Dalam waktu singkat si jago merah menjalar ke segala arah. Melihat kobaran api yang semakin besar, warga sekitar sontak beramai- ramai melakukan pemadaman dengan alat seadanya.
Hal itu dilakukan mengingat lokasi kebakaran merupakan permukiman padat penduduk. Api berhasil dijinakkan setelah tiga unit mobil PMK turun tangan. “Dalam hal ini, kami akan mempertanyakan tanggung jawab PLN. Karena sebelum kebakaran terjadi api jelas berasal dari atas. Dari kabel induk,” kata Bagus.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Kendati demikian kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta. Menurut Bagus, untuk gerai ponselnya saja, modal yang sudah dikeluarkan mencapai Rp50 juta lebih. Sedangkan isi butik yang baru sehari belanja menelan dana sekitar Rp15 juta lebih.
“Belum lagi bangunan dan lainnya yang semuanya luluh lantak,” katanya. Sementara Kepala PMK Kota Blitar Didik Hariyadi mengatakan, diduga kuat penyebab kebakaran akibat hubungan pendek arus listrik. “Namun untuk jelasnya menunggu hasil penyelidikan kepolisian,” ujarnya. Sementara pihak kepo-lisian Kota Blitar belum bisa dikonfirmasi.
Solichan arif
Musibah yang berlangsung Senin (17/11) dini hari tersebut hanya terpaut beberapa jam dari peristiwa kebakaran yang meludeskan butik dan gerai telepon seluler (ponsel) di Jalan Kelud, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar. Belum diketahui pasti penyebab munculnya api di dua lokasi yang tidak terpaut jauh tersebut. Namun dugaan awal mengarah pada hubungan arus pendek listrik (korsleting).
“Diduga korsleting listrik,” ujar satpam Bank BCA Deni Tomas yang mengaku menyaksikan langsung bagaimana awalnya asap keluar dari selasela rolling door dealer Honda. Sambil berteriak memanggil penjaga dealer , Deni yang tengah piket jaga (BCA) sempat menggedor pintu rolling door . Sebab, sepengetahuannya selalu ada orang yang berjaga di dalam dealer . “Karena tidak ada sahutan dan asap semakin tebal, saya langsung menghubungi pihak pemadam kebakaran,” katanya.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 04.15 WIB. Saat petugas PMK datang, api telah berkobar besar. Sedikitnya enam unit mobil PMK berada di lokasi. Meski akhirnya berhasil ditaklukkan, api telah meluluhlantakkan seluruh isi dealer Honda. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Diduga sebelum kebakaran terjadi, penjaga dealer meninggalkan lokasi.
Menurut keterangan Kepala Operasional Dealer Honda Aris Motor Cabang Blitar Wahyu Mauludin, selain 34 unit sepeda motor, api juga memusnahkan STNK, BPKB, dan ijazah milik karyawan dealer . “Kerugian tentu mencapai kisaran ratusan juta. Terkait penyebab kebakaran diduga korsleting, tapi kami menyerahkan sepenuhnya pada hasil penyelidikan aparat kepolisian,” ujarnya.
Sementara hanya selisih dua jam lebih awal, kebakaran juga menghanguskan rumah yang sekaligus menjadi butik baju serta gerai ponsel milik Totok di Jalan Raya Kelud, Kota Blitar. Putra Pemilik Rumah Bagus, 30, menuturkan, sekitar setengah jam sebelum musibah terjadi, dirinya mendengar suara ledakan keras yang berasal dari kabel induk listrik di atas rumah.
“Ledakan keras itu terdengar dua kali. Namun anehnya listrik tetap menyala,” ujarnya. Tanpa disadari lebih awal, dari sumber ledakan tersebut kemudian muncul percikan api yang jatuh ke dalam rumah. Api langsung menyambar kain, kertas dan semua benda yang mudah terbakar. Dalam waktu singkat si jago merah menjalar ke segala arah. Melihat kobaran api yang semakin besar, warga sekitar sontak beramai- ramai melakukan pemadaman dengan alat seadanya.
Hal itu dilakukan mengingat lokasi kebakaran merupakan permukiman padat penduduk. Api berhasil dijinakkan setelah tiga unit mobil PMK turun tangan. “Dalam hal ini, kami akan mempertanyakan tanggung jawab PLN. Karena sebelum kebakaran terjadi api jelas berasal dari atas. Dari kabel induk,” kata Bagus.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Kendati demikian kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta. Menurut Bagus, untuk gerai ponselnya saja, modal yang sudah dikeluarkan mencapai Rp50 juta lebih. Sedangkan isi butik yang baru sehari belanja menelan dana sekitar Rp15 juta lebih.
“Belum lagi bangunan dan lainnya yang semuanya luluh lantak,” katanya. Sementara Kepala PMK Kota Blitar Didik Hariyadi mengatakan, diduga kuat penyebab kebakaran akibat hubungan pendek arus listrik. “Namun untuk jelasnya menunggu hasil penyelidikan kepolisian,” ujarnya. Sementara pihak kepo-lisian Kota Blitar belum bisa dikonfirmasi.
Solichan arif
(ars)