Manado Kembali Diguncang Gempa 3,9 SR
Manado Kembali Diguncang Gempa 3,9 SR
A
A
A
MANADO - Kota Manado dan sekitarnya kembali diguncang gempa 3,9 skala richer (SR) dan hujan deras, Minggu, (16/11/2014) pukul 12.19 WITA.
Walau gempa ini tidak begitu dirasakan warga, namun mereka (warga) merasa ketakutan, pasalnya sejak kemarin hingga hari ini gempa susulan sudah terjadi puluhan kali.
"Kami (warga) tidak bisa lagi menghitung berapa kali terjadi gempa, yang jelas kami rasakan sudah puluhan kali sejak kemarin hingga hari ini," ujar Arung Rudi, warga Lingkungan I Wonasa, Kecamatan Singkil, Manado, Minggu, (16/11/2014).
Belum lagi, kata dia, hujan yang sudah dua hari ini tidak seperti biasanya. Bahkan beberapa ruas jalan di Manado tergenang air dengan ketinggian 20 centimeter hingga setinggi lutut orang dewasa.
"Sudah dua hari ini kami merasa ketakutakan. Selain gempa yang hampir setiap saat terjadi, cuaca juga sulit ditebak. Kadang panas menyengat dua jam dan tidak terlihat mendung tapi tiba-tiba hujan deras disertai angin kencang," ujarnya.
Sementara Riny Kansil, salah satu dari beberapa pengendara ditemui di titik-titik banjir mengaku, tingginya volume air tergenang di jalan di akibatnya buruknya sistem drainase yang hingga saat ini belum steril dikerjakan pascabencana alam 15 Januari lalu.
"Pemerintah terlalu lambat bergerak, akibatnya volume air di perempat lampu merah Komo ini dan beberapa tempat lainnya menjadi langganan banjir setiap hujan turun," jelasnya.
Pengawas Seismology Stasiun Geofisika Winangun Manado Edward Mengko mengatakan, memang sejak gempa kemarin hingga hari ini, hujan sering kerap beriringan dengan gempa.
"Mengenai hujan itu sudah hal biasa, sebab saat ini memang sudah memasuki musimnya," timpalnya.
Sementara gempa, kata dia, yang berstatus siaga tsunami pada pukul 10.31 WITA dengan skala 7,3 SR diikuti gempa susulan, terdata hingga pukul 12.19 WITA, hari ini sudah terjadi 88 kali.
"Total gempa sejak kemarin hingga siang ini sudah 89 kali gempa. Gempa pertama pukul 10.31 WITA kemarin, bersela empat detik lanjut gempa kedua dan selanjutnya hingga hari ini sudah terdata 88 kali gempa susulan," jelasnya.
Dari 88 gempa susulan sejak siang kemarin hingga hari ini terdeteksi terdapat 8 kekuatan gempa berskala 5 SR lebih. Sementara sisanya berkekuatan 2,5 SR-5,5 SR.
Posisi gempa hari ini, masih sama dengan yang kemarin. Yakni berpusat (hiposentrum) di 132 Kilometer laut Halmahera Barat, Maluku Utara (Malut).
"88 gempa susulan ini tidak ada yang berpotensi tsunami. Namun warga tetap diharap wasapada," tukasnya.
Walau gempa ini tidak begitu dirasakan warga, namun mereka (warga) merasa ketakutan, pasalnya sejak kemarin hingga hari ini gempa susulan sudah terjadi puluhan kali.
"Kami (warga) tidak bisa lagi menghitung berapa kali terjadi gempa, yang jelas kami rasakan sudah puluhan kali sejak kemarin hingga hari ini," ujar Arung Rudi, warga Lingkungan I Wonasa, Kecamatan Singkil, Manado, Minggu, (16/11/2014).
Belum lagi, kata dia, hujan yang sudah dua hari ini tidak seperti biasanya. Bahkan beberapa ruas jalan di Manado tergenang air dengan ketinggian 20 centimeter hingga setinggi lutut orang dewasa.
"Sudah dua hari ini kami merasa ketakutakan. Selain gempa yang hampir setiap saat terjadi, cuaca juga sulit ditebak. Kadang panas menyengat dua jam dan tidak terlihat mendung tapi tiba-tiba hujan deras disertai angin kencang," ujarnya.
Sementara Riny Kansil, salah satu dari beberapa pengendara ditemui di titik-titik banjir mengaku, tingginya volume air tergenang di jalan di akibatnya buruknya sistem drainase yang hingga saat ini belum steril dikerjakan pascabencana alam 15 Januari lalu.
"Pemerintah terlalu lambat bergerak, akibatnya volume air di perempat lampu merah Komo ini dan beberapa tempat lainnya menjadi langganan banjir setiap hujan turun," jelasnya.
Pengawas Seismology Stasiun Geofisika Winangun Manado Edward Mengko mengatakan, memang sejak gempa kemarin hingga hari ini, hujan sering kerap beriringan dengan gempa.
"Mengenai hujan itu sudah hal biasa, sebab saat ini memang sudah memasuki musimnya," timpalnya.
Sementara gempa, kata dia, yang berstatus siaga tsunami pada pukul 10.31 WITA dengan skala 7,3 SR diikuti gempa susulan, terdata hingga pukul 12.19 WITA, hari ini sudah terjadi 88 kali.
"Total gempa sejak kemarin hingga siang ini sudah 89 kali gempa. Gempa pertama pukul 10.31 WITA kemarin, bersela empat detik lanjut gempa kedua dan selanjutnya hingga hari ini sudah terdata 88 kali gempa susulan," jelasnya.
Dari 88 gempa susulan sejak siang kemarin hingga hari ini terdeteksi terdapat 8 kekuatan gempa berskala 5 SR lebih. Sementara sisanya berkekuatan 2,5 SR-5,5 SR.
Posisi gempa hari ini, masih sama dengan yang kemarin. Yakni berpusat (hiposentrum) di 132 Kilometer laut Halmahera Barat, Maluku Utara (Malut).
"88 gempa susulan ini tidak ada yang berpotensi tsunami. Namun warga tetap diharap wasapada," tukasnya.
(sms)
Explore More