Satu ATM di Jalan Raya Banjaran Dibobol Maling
A
A
A
BANDUNG - Satu unit Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik Bank Mandiri yang berada di SPBU 34.40306 Jalan Raya Banjaran-Pameungpeuk dibobol maling, pada Jumat dinihari (14/11/2014).
Beruntung uang yang berada di dalam brankas belum sempat dibawa kabur namun kondisi alat penyimpanan uang tersebut dalam kondisi rusak.
Menurut pantauan di lapangan, Circuit Closed Television (CCTV) yang berada di dalam ATM telah dipiloks oleh pelaku diduga sebelum melancarkan aksinya.
Hingga kini aparat kepolisian masih melakukan pemeriksaan dan penyelidikan termasuk berkoordinasi dengan pihak bank untuk memastikan keutuhan uang yang berada di dalam brankas serta meminta rekaman kamera pengintai tersebut.
Kasatreskrim Polres Bandung AKP Pribadi Atma mengatakan, dari hasil pemeriksaan pertama kali ATM yang telah dalam kondisi rusak oleh seorang warga yang hendak mengambil uang sekitar pukul 05.00 WIB.
Dirinya memperkirakan pelaku melancarkan aksinya pada dini hari. "Bagian atas mesin sudah dirusak oleh pelaku yang belum diketahui berapa orang menggunakan linggis," ujar Pribadi di lokasi kejadian, Jumat (14/11/2014).
Dia menjelaskan, untuk penyelidikan sementara pelaku penjebol ATM di SPBU Jalan Raya Banjaran-Pamengpeuk itu gagal mengambil uang di dalam ATM.
Namun, jajarannya masih melakukan pemeriksaan untuk memastikan keutuhan jumlah uang yang berada di dalam brankas.
"Uangnya sih masih diketahui ada dalam brangkas karena pelaku tidak berhasil mengambilnya. Tapi kami belum bisa memperkirakan jumlah uang di dalamnya," ucapnya.
Lebih lanjut, kata dia, jajarannya dibantu dengan Tim Inafis Polres Bandung kini intensif melakukan pemeriksaan sidik jari yang mungkin berada di ATM tersebut.
Sejumlah saksi yang berada tak jauh dari lokasi kejadian pun turut dimintai keterangan guna mengetahui kronologis penjebolan salah satu tempat penyimpanan uang itu.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini kami bisa mengungakapnya termasuk indikasi yang mungkin dilakukan oleh sindikat pembobol ATM," tuturnya.
Salah seorang pegawai SPBU Deni (40) mengaku baru mengetahui adanya penjebolan ATM saat pagi hari dari seorang warga yang melihat alat penyimpanan uang telah dalam kondisi rusak. Menurut dia, SPBU tempat dirinya bekerja telah tutup sekitar pukul 23.00 WIB.
"Tadi pagi memang ada ibu-ibu yang laporan ke karyawan di sini. Katanya ATM ada yang bongkar. Pas diperiksa kondisinya sudah tidak nyala. Lalu kami langsung segera melapor pada polisi," kata Deni.
Beruntung uang yang berada di dalam brankas belum sempat dibawa kabur namun kondisi alat penyimpanan uang tersebut dalam kondisi rusak.
Menurut pantauan di lapangan, Circuit Closed Television (CCTV) yang berada di dalam ATM telah dipiloks oleh pelaku diduga sebelum melancarkan aksinya.
Hingga kini aparat kepolisian masih melakukan pemeriksaan dan penyelidikan termasuk berkoordinasi dengan pihak bank untuk memastikan keutuhan uang yang berada di dalam brankas serta meminta rekaman kamera pengintai tersebut.
Kasatreskrim Polres Bandung AKP Pribadi Atma mengatakan, dari hasil pemeriksaan pertama kali ATM yang telah dalam kondisi rusak oleh seorang warga yang hendak mengambil uang sekitar pukul 05.00 WIB.
Dirinya memperkirakan pelaku melancarkan aksinya pada dini hari. "Bagian atas mesin sudah dirusak oleh pelaku yang belum diketahui berapa orang menggunakan linggis," ujar Pribadi di lokasi kejadian, Jumat (14/11/2014).
Dia menjelaskan, untuk penyelidikan sementara pelaku penjebol ATM di SPBU Jalan Raya Banjaran-Pamengpeuk itu gagal mengambil uang di dalam ATM.
Namun, jajarannya masih melakukan pemeriksaan untuk memastikan keutuhan jumlah uang yang berada di dalam brankas.
"Uangnya sih masih diketahui ada dalam brangkas karena pelaku tidak berhasil mengambilnya. Tapi kami belum bisa memperkirakan jumlah uang di dalamnya," ucapnya.
Lebih lanjut, kata dia, jajarannya dibantu dengan Tim Inafis Polres Bandung kini intensif melakukan pemeriksaan sidik jari yang mungkin berada di ATM tersebut.
Sejumlah saksi yang berada tak jauh dari lokasi kejadian pun turut dimintai keterangan guna mengetahui kronologis penjebolan salah satu tempat penyimpanan uang itu.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini kami bisa mengungakapnya termasuk indikasi yang mungkin dilakukan oleh sindikat pembobol ATM," tuturnya.
Salah seorang pegawai SPBU Deni (40) mengaku baru mengetahui adanya penjebolan ATM saat pagi hari dari seorang warga yang melihat alat penyimpanan uang telah dalam kondisi rusak. Menurut dia, SPBU tempat dirinya bekerja telah tutup sekitar pukul 23.00 WIB.
"Tadi pagi memang ada ibu-ibu yang laporan ke karyawan di sini. Katanya ATM ada yang bongkar. Pas diperiksa kondisinya sudah tidak nyala. Lalu kami langsung segera melapor pada polisi," kata Deni.
(sms)