Lima Kecamatan di Sukabumi Dilanda Bencana Alam
A
A
A
SUKABUMI - Dalam satu hari dua bencana alam yakni longsor dan angin puting beliung menerjang lima kecamatan di Kabupaten Sukabumi.
Hingga Kamis sore, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih melakukan pendataan terhadap bangunan yang terkena dampak kedua bencana tersebut.
Dua bencana alam yang melanda akibat dipicu hujan deras sepanjang Kamis (13/11/2014), itu berupa longsor yang menerjang di Kecamatan Pelabuhanratu, Parungkuda, Nagrak dan Kecamatan Cibadak. Sementara, bencana angin puting beliung terjadi di wilayah Kecamatan Warungkiara.
Akibat kedua kejadian itu, puluhan rumah mengalami kerusakan dalam kategori berat, sedang dan ringan.
“Jumlah pastinya belum diketahui karena proses pendataan masih berlangsung bersamaan dengan dilakukan penanggulangan bencana yakni mengevakuasi korban bencana di empat kecamatan,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo.
Hasil pendataan sementara menunjukan bencana longsor merusak dua rumah warga di Kampung Pangsor, Kelurahan/Kecamatan Pelabuhanratu. Bencana yang sama juga merusak tiga rumah di Kecamatan Nagrak, dua rumah di Kecamatan Parungkuda dan satu rumah di Desa Babakan Sirna, Kecamatan Cibadak.
Bencana angin puting beliung merusak 28 rumah warga di Kampung Baeud, Kecamatan Warungkiara. Rinciannya sebanyak 25 rumah rusak ringan, dua rumah rusak sedang. Pada umumnya kerusakan itu terjadi pada bagian atap bangunan.
Sementara satu rumah milik Mak Moni ambruk rata dengan tanah. “Tim reaksi cepat sudah diterjunkan ke lokasi bencana, terutama di lokasi bencana longsor. Mereka ditugaskan untuk mengevakuasi para korban sekaligus melakukan upaya penanggulangan jika terjadi longsor susulan,” tegas Usman.
Kunjungan Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Adjo Sardjono ke lokasi bencana angin puting beliung di Kampung Baeud, Kecamatan Warungkiara, sempat diwarnai isak tangis.
Mak Moni tak henti-henti menangis mengadukan tempat tinggalnya yang ambruk akibat disapu angin besar. “Kami akan berikan bantuan untuk membangun tempat tinggal baru,” ujar Adjo Sardjono.
Hingga Kamis sore, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih melakukan pendataan terhadap bangunan yang terkena dampak kedua bencana tersebut.
Dua bencana alam yang melanda akibat dipicu hujan deras sepanjang Kamis (13/11/2014), itu berupa longsor yang menerjang di Kecamatan Pelabuhanratu, Parungkuda, Nagrak dan Kecamatan Cibadak. Sementara, bencana angin puting beliung terjadi di wilayah Kecamatan Warungkiara.
Akibat kedua kejadian itu, puluhan rumah mengalami kerusakan dalam kategori berat, sedang dan ringan.
“Jumlah pastinya belum diketahui karena proses pendataan masih berlangsung bersamaan dengan dilakukan penanggulangan bencana yakni mengevakuasi korban bencana di empat kecamatan,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo.
Hasil pendataan sementara menunjukan bencana longsor merusak dua rumah warga di Kampung Pangsor, Kelurahan/Kecamatan Pelabuhanratu. Bencana yang sama juga merusak tiga rumah di Kecamatan Nagrak, dua rumah di Kecamatan Parungkuda dan satu rumah di Desa Babakan Sirna, Kecamatan Cibadak.
Bencana angin puting beliung merusak 28 rumah warga di Kampung Baeud, Kecamatan Warungkiara. Rinciannya sebanyak 25 rumah rusak ringan, dua rumah rusak sedang. Pada umumnya kerusakan itu terjadi pada bagian atap bangunan.
Sementara satu rumah milik Mak Moni ambruk rata dengan tanah. “Tim reaksi cepat sudah diterjunkan ke lokasi bencana, terutama di lokasi bencana longsor. Mereka ditugaskan untuk mengevakuasi para korban sekaligus melakukan upaya penanggulangan jika terjadi longsor susulan,” tegas Usman.
Kunjungan Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Adjo Sardjono ke lokasi bencana angin puting beliung di Kampung Baeud, Kecamatan Warungkiara, sempat diwarnai isak tangis.
Mak Moni tak henti-henti menangis mengadukan tempat tinggalnya yang ambruk akibat disapu angin besar. “Kami akan berikan bantuan untuk membangun tempat tinggal baru,” ujar Adjo Sardjono.
(lis)