Industri Semen Tertekan

Kamis, 13 November 2014 - 13:08 WIB
Industri Semen Tertekan
Industri Semen Tertekan
A A A
PALEMBANG - Industri semen Indonesia mengalami pukulan cukup telak di tahun ini. Selain beban produksi yang terus meningkat, konsumsi semen pun tak sebaik tahun sebelumnya.

Hingga akhir Oktober 2014, per tumbuhan (growth) konsumsi semen secara nasional be rada di agregat 3,3%, sedangkan di Sumatera berkisar 2,2%. Pertumbuhan cenderung melambat bila dibandingkan dengan tahun lalu yang bisa mencapai 14% secara nasional dan 10% untuk Sumatera.

“Tahun 2014 ini memang masa sulit bagi persemenan Indonesia, termasuk bagi Semen Ba turaja. Bayangkan saja hingga Oktober lalu saja hanya tumbuh 2,2% di bawah pertu m bu han nasional. Kami khawatir ini akan berlanjut sampai 2015 mendatang.” “Apalagi pertumbuhan ekonomi tahun 2015 diproyeksi di kisaran 5,1-5,2%,” kata Di rektur Utama PT Semen Baturaja Pamudji Raharjo usai perayaan HUT ke-40 Semen Baturaja di Palembang, kemarin.

Kendati belum terlihat adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi di tahun 2015 mendatang, masih kata dia, pihak manajemen memberikan beban cukup berat yakni pertumbuhan revenue yang harus naik sekitar 10%. Disusul peningkatan margin laba 8% atau minimal sama dengan raihan margin tiga tahun sebelumnya, termasuk pertumbuhan laba di luar pajak.

Dia mengaku, melambatnya penyerapan konsumsi semen ini ditengarai beberapa faktor, di antaranya banyak proyek infrastruktur pemerintah yang belum selesai dikerjakan sesuai dengan ketepatan waktu di tentukan. ”Pengaruh dari kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) untuk Industri III sekitar 39% tahun ini juga memberikan dampak sig - ni fikan bagi biaya yang di keluarkan. Otomatis dengan semakin tingginya TDL akan mem bebani harga pokok produksi,” jelasnya.

Sebagai antisipasi dan strate gi, lanjut Pamudji, pihaknya berupaya menekan ataupun melakukan upaya efisiensi harga pokok produksi. Langkah ini dimaksudkan untuk menekan biaya yang dikeluarkan. Saat ini, pihaknya memiliki tiga unit pabrik, yakni masingmasing satu unit di Kota Palembang dan Baturaja serta Kota Pan jang, Lampung dengan total kapasitas produksi mencapai 2 juta ton per tahun.

“Bayangkan saja Semen Padang akan memproduksi semen 6,5 juta per tahun. Saat ini Semen Baturaja berada di pasar primer dan tidak boleh kalah di rumah sendiri. Makanya, pada kuartal IV/2016 mendatang kami berencana mengoptimalisa si pabrik dengan membangun pabrik baru di Baturaja dengan total kapasitas produksi hingga 1,85 juta ton. Dengan demikian, otomatis kapasitas produksi Semen Baturaja bisa mencapai 3,85 juta ton per tahun. Paling tidak bisa menguasai (pasar) daerah sendiri,” jelasnya.

Saat ini pula, permintaan Semen Baturaja mencapai 1,6 juta ton per tahun untuk Sumsel dengan tingkat penjualan semen sekitar 1,75 juta ton atau naik sekitar 30%, sedangkan daerah Lampung permintaan Semen Baturaja mencapai 1,5 juta ton per tahun. Dia berharap kepada karyawan untuk bekerja seefisien mun gkin guna memiliki daya saing dan siap berkompetisi jelang pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 mendatang.

Sementara itu, Kabag Humas PT Semen Baturaja Sahadi menambahkan, dalam HUT ke- 40 Semen Baturaja, pihaknya juga memberikan tanda jasa Setya Karya bagi karyawan yang telah mendedikasikan diri mengabdi selama 10 tahun, 20 tahun, 25 tahun, 30 tahun, dan 35 tahun dengan mendapatkan tun jangan 2x gaji pokok.

“Pada kesempatan ini pula kami mengucurkan CSR kepada masyarakat sekitar dengan mem berikan bantuan sembako, pendidikan, pembangunan dan renovasi masjid, pelatihan keterampilan, khitanan massal, bibit pohon, pembangunan l apang an tenis, lapangan futsal dan lainnya,” katanya.

Darfian jaya suprana
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5834 seconds (0.1#10.140)