Dongkrak PAD dan Buka Lapangan Kerja
A
A
A
Keberadaan Bandara Internasonal Minangkau (BIM) cukup memberikan kontribusi positif bagi Pemda Padang Pariaman.
Salah satunya peningkatan terjadi pada sektor pajak. BIM telah menjadikan pertumbuhan ekonomi meningkat diatas 6,67%. Beberapa kontribusi dari kehadiran BIM adalah meningkatkan pajak daerah. Kehadiran BIM juga diikuti dengan lahirnya industri yang baru. Termasuk menjadi salah satu tujuan wisata yang berujung tumbuhnya hotel dan restoran.
“Yang pasti meningkat pada sektor PAD dari pajak ini menjaadikan pertumbuhan ekonomi meningkat pesar,” jelas Assek II Kabupaten Padang Pariaman Ali Amran. Kabupaten padang memiiki penduduk sekitar 400.000 jiwa yang terbagi dalam 17 kecamatan dan 60 nagari (desa). Kini banyak para pekerja yang terserap dalam kegiatan usaha di sekitar Bandara. APBD yang di Padang pariaman sendiri saat ini sudah mencapai Rp1,4 triliun.
Sekretaris Dishumkominfo Padang Pariaman, Albes Marsam menambahkan, bandara ini menjadi embarkasi haji. Ini nantinya masih akan dikembangkan moda transportasi seperti kerepa api dengan tiket yang terjangkau. Daerah juga memiliki kearifan lokal dengan membuat kotak donasi di bandara. Setiap tahunnya mampu dihimpun dana hingga mencapai Rp1,2 miliar. Dana ini dipakai untuk kegiatan masyarakat yang kurang mampu. “Itu sifatnya sukarela, dan dipakai untuk membantu warga miskin secara transparan,” ujarnya.
Direktur Kepersetaan dan Keuangan PT AP I Aryadi Subagyo mengatakan, Angkasa Pura I serius untuk mendukung peningkatan kemajuan di Kulonprogo. Untuk itulah warga terdampak harus bisa sejahtera. Salah satu langkah yang sudah dilakukan dengan mengikutsertakan 24 remaja di sekitar bandara mengikuti program pelatihan perbengkelan bekerjasama dengan PT Astra Motor. “Pelatihan ini menjadi modal bagi masyarakat, karena mereka bisa terampil dan bisa bekerja lebih mapan,” jelasnya.
Program seperti ini akan terus dilakukan dengan melihat peluang dan potensi yang ada. Pembangunan bandara juga terus dilakukan dengan menggandeng UGM untuk melakukan penelitian. Niscaya kalangan akademisi akan lebih bijak mensikapi permasalahan sosial yang ada agar dampak yang muncul tidak terabaikan.
Kuntadi
Kulonprogo
Salah satunya peningkatan terjadi pada sektor pajak. BIM telah menjadikan pertumbuhan ekonomi meningkat diatas 6,67%. Beberapa kontribusi dari kehadiran BIM adalah meningkatkan pajak daerah. Kehadiran BIM juga diikuti dengan lahirnya industri yang baru. Termasuk menjadi salah satu tujuan wisata yang berujung tumbuhnya hotel dan restoran.
“Yang pasti meningkat pada sektor PAD dari pajak ini menjaadikan pertumbuhan ekonomi meningkat pesar,” jelas Assek II Kabupaten Padang Pariaman Ali Amran. Kabupaten padang memiiki penduduk sekitar 400.000 jiwa yang terbagi dalam 17 kecamatan dan 60 nagari (desa). Kini banyak para pekerja yang terserap dalam kegiatan usaha di sekitar Bandara. APBD yang di Padang pariaman sendiri saat ini sudah mencapai Rp1,4 triliun.
Sekretaris Dishumkominfo Padang Pariaman, Albes Marsam menambahkan, bandara ini menjadi embarkasi haji. Ini nantinya masih akan dikembangkan moda transportasi seperti kerepa api dengan tiket yang terjangkau. Daerah juga memiliki kearifan lokal dengan membuat kotak donasi di bandara. Setiap tahunnya mampu dihimpun dana hingga mencapai Rp1,2 miliar. Dana ini dipakai untuk kegiatan masyarakat yang kurang mampu. “Itu sifatnya sukarela, dan dipakai untuk membantu warga miskin secara transparan,” ujarnya.
Direktur Kepersetaan dan Keuangan PT AP I Aryadi Subagyo mengatakan, Angkasa Pura I serius untuk mendukung peningkatan kemajuan di Kulonprogo. Untuk itulah warga terdampak harus bisa sejahtera. Salah satu langkah yang sudah dilakukan dengan mengikutsertakan 24 remaja di sekitar bandara mengikuti program pelatihan perbengkelan bekerjasama dengan PT Astra Motor. “Pelatihan ini menjadi modal bagi masyarakat, karena mereka bisa terampil dan bisa bekerja lebih mapan,” jelasnya.
Program seperti ini akan terus dilakukan dengan melihat peluang dan potensi yang ada. Pembangunan bandara juga terus dilakukan dengan menggandeng UGM untuk melakukan penelitian. Niscaya kalangan akademisi akan lebih bijak mensikapi permasalahan sosial yang ada agar dampak yang muncul tidak terabaikan.
Kuntadi
Kulonprogo
(ars)