Universitas Diminta Turut Andil dalam Penanggulangan Kabut Asap
A
A
A
PALEMBANG - Gubernur Sumatera Selatan, H Alex Noerdin mengajak semua elemen masyarakat termasuk civitas akademika untuk turut andil dalam penanggulangan bencana kabut asap.
Menurut Alex, masalah utama yang sedang terjadi di Sumatera Selatan sekarang adalah polusi udara.
Di mana polusi udara ini adalah akibat dari kabut asap yang mulai mengganggu kegiatan perseorangan dan masyarakat hingga even-even yang akan dilakukan di Sumsel.
"Karenanya kita berikan kesempatan pada universitas khususnya Universitas Muhammadiyah Palembang untuk dapat turut andil dalam mengatasi kabut asap. Kalau bisa tahun depan di musim kemarau tidak ada lagi kabut asap di Sumatera Selatan,” jelas Alex Noerdin saat menerima Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) di Ruang Tamu Gubernur, Selasa (11/11/2014).
Karena itu, kata Alex, pihaknya meminta kepada UMP untuk ikut memikirkan bagaimana cara mencegah kabut asap ini tidak terjadi lagi tahun depan.
"Cari jalan keluarnya, metode-metode dan usaha-usaha apa saja yang diperlukan agar tidak terjadi lagi kebakaran lahan tahun depan,” timpal Alex.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang HM Idris mengungkapkan, saat ini lebih dari 7.000 lahan gambut terbakar di Ogan Komering Ilir (OKI) selama musim kemarau.
Akibatnya, banyak lahan menjadi hangus dan tidak hijau lagi. Universitas Muhammadiyah Palembang mengajukan tim peneliti guna memanfaatkan lahan gambut yang telah terbakar (pasca-kebakaran).
”Kami ingin bekerjasama dengan pemerintah dalam upaya memanfaatkan lahan pasca kebakaran. Tapi usai audiensi ini ternyata Pak Gubernur menginginkan untuk diteliti kabut asap yang terjadi sehingga tahun depan tidak terjadi lagi kebakaran lahan gambut yang menyebabkan kabut asap di Sumsel, “ paparnya.
Pihaknya menawarkan kepada Gubernur Sumsel perihal pemanfaatan dan peremajaan kembali lahan gambut usai kebakaran.
"Kami siap memberikan solusi lahan gambut yang terbakar untuk direhabilitasi. Jadi kalau bisa tahun depan tidak ada lagi asap dan dananya dapat difungsikan untuk kepentingan rakyat yang lainnya," jelasnya.
Menurut Alex, masalah utama yang sedang terjadi di Sumatera Selatan sekarang adalah polusi udara.
Di mana polusi udara ini adalah akibat dari kabut asap yang mulai mengganggu kegiatan perseorangan dan masyarakat hingga even-even yang akan dilakukan di Sumsel.
"Karenanya kita berikan kesempatan pada universitas khususnya Universitas Muhammadiyah Palembang untuk dapat turut andil dalam mengatasi kabut asap. Kalau bisa tahun depan di musim kemarau tidak ada lagi kabut asap di Sumatera Selatan,” jelas Alex Noerdin saat menerima Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) di Ruang Tamu Gubernur, Selasa (11/11/2014).
Karena itu, kata Alex, pihaknya meminta kepada UMP untuk ikut memikirkan bagaimana cara mencegah kabut asap ini tidak terjadi lagi tahun depan.
"Cari jalan keluarnya, metode-metode dan usaha-usaha apa saja yang diperlukan agar tidak terjadi lagi kebakaran lahan tahun depan,” timpal Alex.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang HM Idris mengungkapkan, saat ini lebih dari 7.000 lahan gambut terbakar di Ogan Komering Ilir (OKI) selama musim kemarau.
Akibatnya, banyak lahan menjadi hangus dan tidak hijau lagi. Universitas Muhammadiyah Palembang mengajukan tim peneliti guna memanfaatkan lahan gambut yang telah terbakar (pasca-kebakaran).
”Kami ingin bekerjasama dengan pemerintah dalam upaya memanfaatkan lahan pasca kebakaran. Tapi usai audiensi ini ternyata Pak Gubernur menginginkan untuk diteliti kabut asap yang terjadi sehingga tahun depan tidak terjadi lagi kebakaran lahan gambut yang menyebabkan kabut asap di Sumsel, “ paparnya.
Pihaknya menawarkan kepada Gubernur Sumsel perihal pemanfaatan dan peremajaan kembali lahan gambut usai kebakaran.
"Kami siap memberikan solusi lahan gambut yang terbakar untuk direhabilitasi. Jadi kalau bisa tahun depan tidak ada lagi asap dan dananya dapat difungsikan untuk kepentingan rakyat yang lainnya," jelasnya.
(sms)