Pengusaha Layangan Tewas Membusuk di Toilet

Senin, 10 November 2014 - 19:33 WIB
Pengusaha Layangan Tewas Membusuk di Toilet
Pengusaha Layangan Tewas Membusuk di Toilet
A A A
PALEMBANG - Pengusaha layangan, Guntur alias Mau Lein alias Otong (72) ditemukan tewas membusuk di dalam toilet tanpa baju dengan jasad nyaris hancur, Senin, (10/11/2014).

Jasad korban ditemukan oleh adik laki-lakinya D Alam Wijaya (64) yang diutus oleh anaknya di Amerika Serikat. Karena sang ayah (Mau Lein) selama dua bulan tidak mengirimkan kabar kepadanya.

Alam Wijaya warga Batam sengaja datang ke Palembang ke rumah korban di Jalan Sayang Lr Himalaya No 450 RT8/2 Kelurahan 16 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) I, pukul 13.00 WIB.

Wijaya yang datang bersama asistennya (Tubi) terkejut melihat jasad korban terkelungkup tewas di dalam toilet.

Diduga sebelum meninggal korban sempat menghubungi seseorang, karena di lokasi ditemukan handphone (HP) milik korban.

“Dia (korban) itu pengusaha layangan ekspor ke Australia dan Amerika. Dia tinggal sendirian sementara anaknya tinggal di Amerika dan istrinya ada di Baturaja. Mereka bertiga semuanya memiliki usaha. Istrinya di Baturaja jualan baju. Makanya karena dua bulan tidak ada komunikasi dengan keluarga saya disuruh cek ke sini,” kata adik korban D Alam Wijaya kepada wartawan.

Menurut importir alat berat ini, dia langsung menghubungi anak korban di Amerika bernama Perdana Zumadi Daud.

Lalu kemudian menghubungi warga setempat hingga polisi dari Unit Identifikasi dan SPKT Mapolresta Palembang datang ke lokasi.

“Kami tidak tahu apakah ini, pembunuhan atau karena dia sakit. Tapi ada HP-nya, bisa saja dilacak dia terakhir menghubungi siapa. Mungkin bisa saja dia dibunuh atau sebagainya,” pungkasnya.

Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Suryadi menjelaskan, kasus penemuan mayat membusuk di dalam toilet telah ditangani oleh tim identifikasi.

Setelah itu, pihaknya akan mengirim jasad ke RSMH untuk dilakukan autopsi untuk mencari tahu penyebab kematian.

“Kita belum tahu penyebab kematiannya dan belum bisa memberikan keterangan adanya indikasi pembunuhan atau tidak. Namun dari TKP penemuan jasad sementara kita perkirakan dia sakit. Namun kami tidak lantas menyimpulkan dia benar sakit. Kita tunggu dulu hasil autopsinya,” ujar Suryadi.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.9703 seconds (0.1#10.140)