Iya Selamat, Selamat Mumet Jadi Menteri hehe
A
A
A
BOJONEGORO - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menyempatkan pulang ke kampung halamannya di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, kemarin petang.
Pratikno memanfaatkan waktu sehari bertemu dan berkumpul dengan keluarga besarnya di kampung halaman. Selain itu, Pak Tik, sapaan akrabnya, sengaja pulang untuk sungkem kepada ibunya, Hj Kasminah, dan berdoa di makam almarhum ayahnya, H Kariman. Pak Tik tampak santai saat pulang ke kampung halamannya.
Ia memakai kaus putih dipadu celana gelap. Sebelum rombongan mobil Pak Tik datang, Desa Dolokgede dan sekitarnya diguyur hujan deras. Saat Pak Tik muncul dari balik pintu mobil, warga sekitar langsung berbondong-bondong bergantian ingin bersalaman dengannya. Pak Tik dengan senyum lebar dan sesekali tertawa bergantian menyalami mereka. Pak Tik pun bercanda dengan mereka memakai bahasa Jawa.
“Selamat ya Pak Tik, selamat ya Pak Tik sudah diangkat jadi menteri,” ujar warga yang menyalami Pak Tik. Namun, Pak Tik menimpali ucapan mereka itu dengan mengatakan,”Iya selamat, selamat mumet (pusing) jadi menteri he he,” ucap Pak Tik yang langsung membuat warga yang menyalami ikut tertawa. Kedatangan Pak Tik di kampung halamannya ini sebelumnya tidak banyak didengar warga.
Bahkan, beberapa ibu-ibu yang berkerumun di sekitar rumah keluarga besar Pratikno mengatakan, seandainya mereka mengetahui kalau Pratikno beserta rombongan datang, maka akan memasang lampu lebih terang di depan rumah. Sementara keluarga dan kerabat Pak Tik tampak sudah berkumpul di dalam rumah yang berdinding kayu model joglo kuno itu. Keluarga tampak sudah lama menunggu kedatangan Pak Tik yang kini dipercaya menjadi Menteri Sekretaris Negara itu.
Setelah diangkat menjadi menteri, Pak Tik memang baru bisa pulang sekali ini. Pratikno mengaku sengaja memanfaatkan waktu sehari untuk tilik kampung dan sungkem kepada ibunya, Hj Kasminah. Sebelumnya ke Bojonegoro, Pak Tik mengaku dari Yogyakarta menyelesaikan urusan pergantian Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
“Pergantian Rektor UGM itu harus segera dilakukan. Rencananya dilakukan pada November ini. Setelah dari Yogyakarta, saya sempatkan pulang kampung untuk urusan keluarga,” ujar Pratikno yang hingga kini masih menjabat Rektor UGM Yogyakarta itu. Ia mengaku tidak menyangka akan mendapatkan sambutan ramai dari warga. Karena tidak memberi kabar apa pun mengenai kedatangannya itu.
Sesuai rencana setelah bertemu dengan keluarga, Pratikno, hari ini (10/11), akan melakukan beberapa kegiatan di Bojonegoro di antaranya akan meletakkan batu pertama pembangunan masjid di Desa Dolokgede. Kemudian berkunjung ke SMP Negeri Padangan tempatnya dulu sekolah dan SMA Negeri 2 Bojonegoro. Setelah itu, Pratikno diagendakan bertemu dengan Bupati Bojonegoro Suyoto di kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro.
“Saya hanya punya waktu satu hari di Bojonegoro. Setelah itu, saya harus kembali ke Jakarta,” ungkapnya. Ia mengatakan, tugasnya sebagai Menteri Sekretaris Negara harus senantiasa mendampingi Presiden Joko Widodo dalam menjalankan roda pemerintahan. Beberapa tugas kementerian sekretaris negara yang harus dikerjakan dalam waktu dekat, yakni menyelesaikan 24 rancangan peraturan pemerintah, menyempurnakan beberapa kelembagaan yang belum mapan, dan menyusun struktur kabinet nomenklatur baru.
“Ada banyak tugas negara yang harus cepat dikerjakan,” ujarnya. Kedatangan Pak Tik di kampung halamannya disambut suka cita oleh keluarga, kerabat, dan teman-teman masa kecilnya. Tasemi, 65, salah satu kerabat Pratikno, mengaku senang sekaligus bangga dengan terpilihnya Pratikno menjadi salah satu menteri dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK. “Saya tidak menyangka perjalanan hidup Pak Tik begitu bagus. Dulu dia hanya anak desa yang setiap kali pergi ke sekolah naik sepeda pancal. Tetapikinidiabisa menjadi menteri. Ini sungguh membanggakan,” ucapnya.
Muhammad roqib
Pratikno memanfaatkan waktu sehari bertemu dan berkumpul dengan keluarga besarnya di kampung halaman. Selain itu, Pak Tik, sapaan akrabnya, sengaja pulang untuk sungkem kepada ibunya, Hj Kasminah, dan berdoa di makam almarhum ayahnya, H Kariman. Pak Tik tampak santai saat pulang ke kampung halamannya.
Ia memakai kaus putih dipadu celana gelap. Sebelum rombongan mobil Pak Tik datang, Desa Dolokgede dan sekitarnya diguyur hujan deras. Saat Pak Tik muncul dari balik pintu mobil, warga sekitar langsung berbondong-bondong bergantian ingin bersalaman dengannya. Pak Tik dengan senyum lebar dan sesekali tertawa bergantian menyalami mereka. Pak Tik pun bercanda dengan mereka memakai bahasa Jawa.
“Selamat ya Pak Tik, selamat ya Pak Tik sudah diangkat jadi menteri,” ujar warga yang menyalami Pak Tik. Namun, Pak Tik menimpali ucapan mereka itu dengan mengatakan,”Iya selamat, selamat mumet (pusing) jadi menteri he he,” ucap Pak Tik yang langsung membuat warga yang menyalami ikut tertawa. Kedatangan Pak Tik di kampung halamannya ini sebelumnya tidak banyak didengar warga.
Bahkan, beberapa ibu-ibu yang berkerumun di sekitar rumah keluarga besar Pratikno mengatakan, seandainya mereka mengetahui kalau Pratikno beserta rombongan datang, maka akan memasang lampu lebih terang di depan rumah. Sementara keluarga dan kerabat Pak Tik tampak sudah berkumpul di dalam rumah yang berdinding kayu model joglo kuno itu. Keluarga tampak sudah lama menunggu kedatangan Pak Tik yang kini dipercaya menjadi Menteri Sekretaris Negara itu.
Setelah diangkat menjadi menteri, Pak Tik memang baru bisa pulang sekali ini. Pratikno mengaku sengaja memanfaatkan waktu sehari untuk tilik kampung dan sungkem kepada ibunya, Hj Kasminah. Sebelumnya ke Bojonegoro, Pak Tik mengaku dari Yogyakarta menyelesaikan urusan pergantian Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
“Pergantian Rektor UGM itu harus segera dilakukan. Rencananya dilakukan pada November ini. Setelah dari Yogyakarta, saya sempatkan pulang kampung untuk urusan keluarga,” ujar Pratikno yang hingga kini masih menjabat Rektor UGM Yogyakarta itu. Ia mengaku tidak menyangka akan mendapatkan sambutan ramai dari warga. Karena tidak memberi kabar apa pun mengenai kedatangannya itu.
Sesuai rencana setelah bertemu dengan keluarga, Pratikno, hari ini (10/11), akan melakukan beberapa kegiatan di Bojonegoro di antaranya akan meletakkan batu pertama pembangunan masjid di Desa Dolokgede. Kemudian berkunjung ke SMP Negeri Padangan tempatnya dulu sekolah dan SMA Negeri 2 Bojonegoro. Setelah itu, Pratikno diagendakan bertemu dengan Bupati Bojonegoro Suyoto di kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro.
“Saya hanya punya waktu satu hari di Bojonegoro. Setelah itu, saya harus kembali ke Jakarta,” ungkapnya. Ia mengatakan, tugasnya sebagai Menteri Sekretaris Negara harus senantiasa mendampingi Presiden Joko Widodo dalam menjalankan roda pemerintahan. Beberapa tugas kementerian sekretaris negara yang harus dikerjakan dalam waktu dekat, yakni menyelesaikan 24 rancangan peraturan pemerintah, menyempurnakan beberapa kelembagaan yang belum mapan, dan menyusun struktur kabinet nomenklatur baru.
“Ada banyak tugas negara yang harus cepat dikerjakan,” ujarnya. Kedatangan Pak Tik di kampung halamannya disambut suka cita oleh keluarga, kerabat, dan teman-teman masa kecilnya. Tasemi, 65, salah satu kerabat Pratikno, mengaku senang sekaligus bangga dengan terpilihnya Pratikno menjadi salah satu menteri dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK. “Saya tidak menyangka perjalanan hidup Pak Tik begitu bagus. Dulu dia hanya anak desa yang setiap kali pergi ke sekolah naik sepeda pancal. Tetapikinidiabisa menjadi menteri. Ini sungguh membanggakan,” ucapnya.
Muhammad roqib
(ars)