Tak Tergoda Ditawar Puluhan Juta

Kamis, 06 November 2014 - 15:06 WIB
Tak Tergoda Ditawar...
Tak Tergoda Ditawar Puluhan Juta
A A A
SAAT ini, keberadaan batu akik kian populer. Warna dan kilaunya yang memesona membuat banyak kalangan yang terpikat termasuk, sosok Keysar. Saking hobinya dia bahkan mengoleksi ribuan batu akik di rumahnya.

Seperti diketahui, batu akik merupakan salah satu potensi alam. Bahkan, sejumlah negara memiliki jenis-jenis batu tertentu yang menjadi unggulannya. Tak terkecuali di Indonesia. Bagi para kolektor, dapat menyimpan dan memiliki beragam batu mulia ini tentunya menjadi kebanggaan tersendiri.

Berburu hingga merogoh kocek yang cukup menjadi konsekuensi untuk dapat mengoleksi batu-batu berkilau ini. Itu pula yang dilakukan Keysar. Bahkan, pria berkulit putih ini telah memiliki ribuan batu akik dengan beragam jenis dan ukuran. Baik dari dalam negeri ataupun luar negeri. Bahkan, ketertarikan Keysar dengan batu-batu alam telah di mulai sejak ia duduk di bangku sekolah dasar (SD).

“Dulu waktu di kampung, Desa Pandan Agung, Komering,saya sering mandi di sungai. Kadangkadang, setiap kali ke sungai saya menemukan batu-batu alam yang cantik. Akhirnya,saya bawa pulang dan saya simpan,” ujar Keysar saat dibincangi di kediamannya di Jalan Demang Lebar Daun Gang Kelinci No. I Palembang, kemarin. Seiring dengan waktu, kata Keysar, kecintaannya terhadap batu terus berlanjut. Saat duduk di bangku kuliah, Keysar sudah mulai bekerja dan berdagang.

Dari penghasilannya, Keysar mengalokasikan sebagian untuk membeli batu-batu mulia. Selain mengumpulkan batu-batu yang telah jadi, Keysar juga mengumpulkan batu-batu yang masih berupa bongkahan. Selanjutnya, batu ini ia olah sendiri dan dibentuk menjadi batu-batu akik yang cantik. “Hingga saat ini, saya sudah memiliki ribuan koleksi batu akik ataupun batu mulia. Bahkan, saya ingat lagi secara pasti dari mana saja batu-batu ini saya dapatkan,” terang dia.

Keysar menjelaskan, saat ini ia sedang giat mengumpulkan batubatu lokal yang berasal dari daerah Baturaja,Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Daerah ini menurutnya memiliki jenis dan kualitas batu yang bagus. Seperti, batu sunkist, spritus, lavender, kecubung wulung dan lain-lain. Selain dari Baturaja, ia juga mengoleksi batu-batu akik dari berbagai daerah lain di Indonesia.

Mulai dari Pulau Sumatera hingga Irian Jaya. Diantaranya,lumut Aceh, solar, teratai Sumatera, sungai daere, lumut suluki, raflesia merah, kalimaya, dan keladen. Selanjutnya, ijo Garut, panca warna, leo-leo, Halmahera dan Bacan. “Saya juga mengumpulkan batu-batu mulai dari luar negeri. Diantaranya,rubby (Birma), blue safir (Rusia), Jamrud (Kolombia), Kalimaya (Afrika) dan lain-lain,” papar dia.

Selain batu dari jenis tertentu, lanjut Keysar, ia juga banyak menyimpan batu-batu unik yang memiliki motif yang menyerupai gambar-gambar tertentu. Seperti, batu dengan gambar kungfu panda, berbentuk wayang, ikan belida, kucing, huruf F, yin-yang, pohon kelapa dan lain-lain. “Hampir semua jenis batu saya punya. Namun,memang saya paling suka hasil gosokan sendiri. Sebab, hasilnya memang sesuai dengan yang kita inginkan,” tegas dia.

Keysar tak menampik, menyimpan batu akik dan batu mulia bisa menjadi sebuah investasi yang bernilai tinggi. Sebab, batu yang semula hanya dibeli dengan harga Rp1 juta, bisa naik hingga Rp10-Rp20 juta ke atas. Terlebih, bila batu tersebut pernah menjuarai kontes batu ataupun pernah menjadi kolektor tokoh-tokoh tertentu.

“Saya murni sebagai kolektor. Bahkan, saya belum pernah menjual batu-batu koleksi saya. Meskipun,telah ditawar dengan harga yang tinggi. Sebab, ini adalah hobi saya. Batu yang saya miliki sekarang tentunya tidak akan ditemukan lagi yang serupa. Nilai semacam itu bagi saya lebih mahal,” ucap dia.

Febria astuti
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8351 seconds (0.1#10.140)