Cegah ISPA, Wabup Bagi 5.000 Masker
A
A
A
KAYUAGUNG - Wakil Bupati (Wabup) OKI HM Rifai membagikan 5.000 masker di kom - pleks SD di kawasan Jalan Letnan Marzuki Jahri, Kayuagung, pagi kemarin.
Tingginya kepekatan asap yang menyelimuti Bumi Sebende Seguguk, membuat pemerintah khawatir dengan kesehatan pelajar. “Mereka setiap pagi ke sekolah dan kebanyakan tidak meng gu na kan masker, ini sangat rawan bagi kesehatan pelajar-pelajar ini. Jadi, pemerintah berinisiatif membagikan masker gratis, untuk melindungi pelajar agar tidak terkena ISPA,” ujar Rifai, didampingi Kepala Dinas Kesehatan OKI HM Lubis, kemarin.
Menurut Rifai, walau titik api di wilayah OKI menurun, bukan berarti terhindar dari bahaya kabut asap. Karena, pelajar SD setiap pagi beraktivitas dan sangat rentan mengidap penyakit ISPA. Dibagi nya masker untuk siswa-siswa SD, karena usia mereka relatif muda yang sa - ngat rentan ter serang ISPA.
“Inikan mendesak, jadi pelajar SD kami dahulukan. Kalau memang kondisinya memungkinkan, pelajar SMP dan SMA juga diberi masker,” tandasnya. Mengenai upaya pemerintah menanggulangi asap, tandasnya, Bupati OKI telah melakukan rapat dengan SKPD terkait dan beberapa camat. Namun, penanggulangan asap bukan tanggung jawab pemerintah saja, masyarakat juga harus pro aktif melakukan pemadaman api.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan OKI HM Lubis, mengaku, penderita ISPA di OKI mengalami penurunan, dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. “Mulai Juni, Juli, dan Agustus jumlah penderita ISPA di OKI terjadi pening katan, puncaknya terjadi di bulan September kemarin, yang men capai 5.000 penderita. Namun, sejak Oktober kembali me nurun drastis,” ujarnya.
Untuk pembagian masker di SD, sambungnya, pihak Dinkes bekerja sama dengan RSUD Kayuagung. “Sasaran kita pelajar, khususnya SD yang sangat rentan terserang ISPA. Kami juga telah meng instruksikan pim pinan Puskesmas untuk membagikan masker kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing,” tutupnya.
M rohali
Tingginya kepekatan asap yang menyelimuti Bumi Sebende Seguguk, membuat pemerintah khawatir dengan kesehatan pelajar. “Mereka setiap pagi ke sekolah dan kebanyakan tidak meng gu na kan masker, ini sangat rawan bagi kesehatan pelajar-pelajar ini. Jadi, pemerintah berinisiatif membagikan masker gratis, untuk melindungi pelajar agar tidak terkena ISPA,” ujar Rifai, didampingi Kepala Dinas Kesehatan OKI HM Lubis, kemarin.
Menurut Rifai, walau titik api di wilayah OKI menurun, bukan berarti terhindar dari bahaya kabut asap. Karena, pelajar SD setiap pagi beraktivitas dan sangat rentan mengidap penyakit ISPA. Dibagi nya masker untuk siswa-siswa SD, karena usia mereka relatif muda yang sa - ngat rentan ter serang ISPA.
“Inikan mendesak, jadi pelajar SD kami dahulukan. Kalau memang kondisinya memungkinkan, pelajar SMP dan SMA juga diberi masker,” tandasnya. Mengenai upaya pemerintah menanggulangi asap, tandasnya, Bupati OKI telah melakukan rapat dengan SKPD terkait dan beberapa camat. Namun, penanggulangan asap bukan tanggung jawab pemerintah saja, masyarakat juga harus pro aktif melakukan pemadaman api.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan OKI HM Lubis, mengaku, penderita ISPA di OKI mengalami penurunan, dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. “Mulai Juni, Juli, dan Agustus jumlah penderita ISPA di OKI terjadi pening katan, puncaknya terjadi di bulan September kemarin, yang men capai 5.000 penderita. Namun, sejak Oktober kembali me nurun drastis,” ujarnya.
Untuk pembagian masker di SD, sambungnya, pihak Dinkes bekerja sama dengan RSUD Kayuagung. “Sasaran kita pelajar, khususnya SD yang sangat rentan terserang ISPA. Kami juga telah meng instruksikan pim pinan Puskesmas untuk membagikan masker kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing,” tutupnya.
M rohali
(ars)