Kejam, Bayi Perempuan Dibuang ke Laut Hidup-hidup
A
A
A
BANTUL - Bayi perempuan dibuang ibunya dalam kantong kresek ke laut Bantul selatan, tepatnya beberapa ratus meter dari bibir pantai Krakal barat, Pantai Samas. Diduga, bayi hasil hubungan gelap ini sengaja dibunuh oleh ibunya.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, bayi pertama ditemukan oleh dua orang nelayan yang terdiri dari Trimurjono (43) dan Rusdi (32) warga Dusun Karanganyar, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, saat sedang mengangkat jaring.
"Pertama ditemukan, bungkusan kantong plastik hitu mengapung tidak jauh. Saya penasaran, ada kantong plastik agak besar mengapung,” ujar Trimurjo, diiyakan Rusdi, kepada wartawan, Selasa (4/11/2014).
Setelah diambil dan dilihat dalamnya, ternyata kantong plastik itu berisi mayat bayi perempuan yang masih utuh. Keduanya lantas memasukkan kantong ke dalam perahu untuk dibawa ke darat.
Setelah sampai di darat, keduanya melapor ke petugas Polsek Sanden. Petugas kepolisian Polsek Sanden yang tiba di lokasi, langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mengetahui penyebab kematian bayi.
Petugas medis Puskesmas 1 Sanden dr Hendri mengatakan, bayi tersebut berumur 3-8 hari. Jasad bayi tersebut masih utuh dan dari lubang kedua hidungnya keluar cairan bening bercampur dengan darah, diperkirakan dibuang dalam keadaan hidup.
Bayi tersebut sebelumnya sudah pernah dirawat oleh orangtuanya, dilihat dari tanda-tanda yang ada di tubuh orok tersebut.
Hendri menyebutkan, salah satu tanda ada perawatan sebelumnya adalah tali pusar bayi sudah dipotong, dan sisa potongannya diletakkan di tempat terpisah dan dimasukkan dalam kantong yang sama.
“Kami perkirakan ini sengaja dibuang ke laut dalam keadaan masih hidup,” paparnya.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, bayi pertama ditemukan oleh dua orang nelayan yang terdiri dari Trimurjono (43) dan Rusdi (32) warga Dusun Karanganyar, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, saat sedang mengangkat jaring.
"Pertama ditemukan, bungkusan kantong plastik hitu mengapung tidak jauh. Saya penasaran, ada kantong plastik agak besar mengapung,” ujar Trimurjo, diiyakan Rusdi, kepada wartawan, Selasa (4/11/2014).
Setelah diambil dan dilihat dalamnya, ternyata kantong plastik itu berisi mayat bayi perempuan yang masih utuh. Keduanya lantas memasukkan kantong ke dalam perahu untuk dibawa ke darat.
Setelah sampai di darat, keduanya melapor ke petugas Polsek Sanden. Petugas kepolisian Polsek Sanden yang tiba di lokasi, langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mengetahui penyebab kematian bayi.
Petugas medis Puskesmas 1 Sanden dr Hendri mengatakan, bayi tersebut berumur 3-8 hari. Jasad bayi tersebut masih utuh dan dari lubang kedua hidungnya keluar cairan bening bercampur dengan darah, diperkirakan dibuang dalam keadaan hidup.
Bayi tersebut sebelumnya sudah pernah dirawat oleh orangtuanya, dilihat dari tanda-tanda yang ada di tubuh orok tersebut.
Hendri menyebutkan, salah satu tanda ada perawatan sebelumnya adalah tali pusar bayi sudah dipotong, dan sisa potongannya diletakkan di tempat terpisah dan dimasukkan dalam kantong yang sama.
“Kami perkirakan ini sengaja dibuang ke laut dalam keadaan masih hidup,” paparnya.
(san)