Rumah Mewah Dokter Spesialis Anak Dilempar Molotov
A
A
A
MAKASSAR - Rumah mewah milik Faridah, dokter spesialis anak, dilempar bom molotov oleh pelaku yang mengendarai motor.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Kancil Tengah, Kecamatan Mamajang, Makassar, Kamis (30/10/2014) sekitar pukul 04.00 WITA.
Beruntung, api yang membakar kursi di teras rumah tidak menjalar ke bagian rumah lantaran seorang anggota keluarga dokter Faridah terbangun lalu menyiram api tersebut.
Menurut suami Faridah, Willy Kotek, peristiwa pelemparan molotov itu mengakibatkan kepanikan karena kerasnya ledakan. "Setelah di luar saya melihat kepulan asap di teras pas depan pintu utama, kursi rotan yang di teras sudah terbakar," ujar Willy kepada KORAN SINDO Makassar.
Willy belum mengetahui motif pelaku pelemparan molotov tersebut. Selama ini, keluarganya tidak pernah terlibat perselisihan dengan tetangga. Begitu juga tidak ada masalah di tempat kerja istrinya.
"Itu anak-anak mungkin disuruh oleh oknum tertentu yang belum saya tahu apa masalahnya," kata Willy yang juga pensiunan Dinas Kesehatan di Makassar.
Di tempat terpisah, Kapolsek Mamajang AKP Wahe mengatakan, setelah mendapatkan laporan, pihaknya bersama dengan personelnya mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), lalu mengamankan barang bukti berupa serpihan kaca, sumbu, dan rotan yang terbakar.
"Kita masih lidik dulu, karena ada dugaan pelemparan molotov di rumah dokter ini ada keterkaitan dengan pelemparan molotov di sekretariat GAM (Gerakan Aktivis Mahasiswa) kemarin," katanya.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Kancil Tengah, Kecamatan Mamajang, Makassar, Kamis (30/10/2014) sekitar pukul 04.00 WITA.
Beruntung, api yang membakar kursi di teras rumah tidak menjalar ke bagian rumah lantaran seorang anggota keluarga dokter Faridah terbangun lalu menyiram api tersebut.
Menurut suami Faridah, Willy Kotek, peristiwa pelemparan molotov itu mengakibatkan kepanikan karena kerasnya ledakan. "Setelah di luar saya melihat kepulan asap di teras pas depan pintu utama, kursi rotan yang di teras sudah terbakar," ujar Willy kepada KORAN SINDO Makassar.
Willy belum mengetahui motif pelaku pelemparan molotov tersebut. Selama ini, keluarganya tidak pernah terlibat perselisihan dengan tetangga. Begitu juga tidak ada masalah di tempat kerja istrinya.
"Itu anak-anak mungkin disuruh oleh oknum tertentu yang belum saya tahu apa masalahnya," kata Willy yang juga pensiunan Dinas Kesehatan di Makassar.
Di tempat terpisah, Kapolsek Mamajang AKP Wahe mengatakan, setelah mendapatkan laporan, pihaknya bersama dengan personelnya mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), lalu mengamankan barang bukti berupa serpihan kaca, sumbu, dan rotan yang terbakar.
"Kita masih lidik dulu, karena ada dugaan pelemparan molotov di rumah dokter ini ada keterkaitan dengan pelemparan molotov di sekretariat GAM (Gerakan Aktivis Mahasiswa) kemarin," katanya.
(zik)