Dua Pekerja Tewas Kekurangan Oksigen Dalam Sumur
A
A
A
SEKAYU - Nasib nahas dialami dua pekerja, Haniman (35) dan Rudi (32) yang tewas kekurangan oksigen saat berada di dalam sumur galian di Desa Ulak Paceh Jaya, Kecamatan Lawang Wetan, Selasa (28/10/2014).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB saat korban Haniman hendak memasang batu di sumur galian dengan kedalaman sekitar 6 meter milik Kepala Desa Ulak Paceh Jaya, Andi.
Namun, tidak lama di dalam sumur, tubuh Haniman warga Kampung 1, Desa Sukarame, Kecamatan Sekayu ini langsung lemas dan terduduk.
Mengetahui Haniman dalam kondisi tidak berdaya, Syukur (38) warga Desa Simpang Sari, Kecamatan Lawang Wetan yang merupakan teman korban langsung berteriak meminta pertolongan.
Mendengar hal tersebut, Rudi dan Joko Suandi (48) yang saat itu sedang bekerja sebagai tukang di rumah Kades langsung memberikan pertolongan.
Tanpa pikir panjang, Rudi langsung masuk ke dalam sumur untuk menolong Haniman. Namun, niat baik tersebut harus kandas, lantaran saat turun ke dalam sumur Rudi juga mengalami lemas dan kesulitan bernapas.
Situasi yang semakin buruk tersebut membuat Syukur dan Joko turut serta untuk menyelamatkan kedua rekannya dengan mencoba turun ke dalam sumur secara bergantian. Ternyata nasib serupa dialami keduanya, yakni kehabisan oksigen di dalam sumur.
“Saya juga hendak turun menyelamatkan ke empatnya, namun dilarang warga lain. Jadi kita kait tubuh empat korban dengan menggunakan tali dari atas,” ujar Zuber teman korban Rudi, di UGD RSUD Sekayu, Selasa (28/10/2014).
Proses evakuasi keempatnya, lanjut Zuber berlangsung cukup lama dan dramatis, karena warga lainnya ketakutan untuk berada di dekat sumur karena diduga ada gas beracun keluar.
“Proses mengeluarkan ke empatnya dari dalam sumur cukup lama yakni sekitar sekitar 1 jam,” kata dia. Usai diangkat keempatnya langsung dibawa ke RSUD Sekayu.
Akibat peristiwa tersebut, Haniman dan Rudi tewas saat hendak dibawa ke rumah sakit. Sedangkan Syukur dan Joko harus mendapatkan perawatan intensif lantaran dalam kondisi lemas kekurangan oksigen.
Terpisah, Kapolsek Babat Toman, Iptu Yosef Rizal membenarkan adanya peristiwa tersebut. Dia menjelaskan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang police line di sumur tersebut.
“Kita sudah terima laporannya. Untuk jenazah kedua korban sudah dibawa oleh keluarga masing-masing untuk dimakamkan,” ungkap dia.
Penyebab kematian keduanya, dikatakan Yosef untuk sementara diduga kekurangan oksigen saat berada di dalam sumur.
“Ya, hasil pemeriksaan sementara penyebabnya kekurangan oksigen saat berada di dalam sumur,” tandas dia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB saat korban Haniman hendak memasang batu di sumur galian dengan kedalaman sekitar 6 meter milik Kepala Desa Ulak Paceh Jaya, Andi.
Namun, tidak lama di dalam sumur, tubuh Haniman warga Kampung 1, Desa Sukarame, Kecamatan Sekayu ini langsung lemas dan terduduk.
Mengetahui Haniman dalam kondisi tidak berdaya, Syukur (38) warga Desa Simpang Sari, Kecamatan Lawang Wetan yang merupakan teman korban langsung berteriak meminta pertolongan.
Mendengar hal tersebut, Rudi dan Joko Suandi (48) yang saat itu sedang bekerja sebagai tukang di rumah Kades langsung memberikan pertolongan.
Tanpa pikir panjang, Rudi langsung masuk ke dalam sumur untuk menolong Haniman. Namun, niat baik tersebut harus kandas, lantaran saat turun ke dalam sumur Rudi juga mengalami lemas dan kesulitan bernapas.
Situasi yang semakin buruk tersebut membuat Syukur dan Joko turut serta untuk menyelamatkan kedua rekannya dengan mencoba turun ke dalam sumur secara bergantian. Ternyata nasib serupa dialami keduanya, yakni kehabisan oksigen di dalam sumur.
“Saya juga hendak turun menyelamatkan ke empatnya, namun dilarang warga lain. Jadi kita kait tubuh empat korban dengan menggunakan tali dari atas,” ujar Zuber teman korban Rudi, di UGD RSUD Sekayu, Selasa (28/10/2014).
Proses evakuasi keempatnya, lanjut Zuber berlangsung cukup lama dan dramatis, karena warga lainnya ketakutan untuk berada di dekat sumur karena diduga ada gas beracun keluar.
“Proses mengeluarkan ke empatnya dari dalam sumur cukup lama yakni sekitar sekitar 1 jam,” kata dia. Usai diangkat keempatnya langsung dibawa ke RSUD Sekayu.
Akibat peristiwa tersebut, Haniman dan Rudi tewas saat hendak dibawa ke rumah sakit. Sedangkan Syukur dan Joko harus mendapatkan perawatan intensif lantaran dalam kondisi lemas kekurangan oksigen.
Terpisah, Kapolsek Babat Toman, Iptu Yosef Rizal membenarkan adanya peristiwa tersebut. Dia menjelaskan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang police line di sumur tersebut.
“Kita sudah terima laporannya. Untuk jenazah kedua korban sudah dibawa oleh keluarga masing-masing untuk dimakamkan,” ungkap dia.
Penyebab kematian keduanya, dikatakan Yosef untuk sementara diduga kekurangan oksigen saat berada di dalam sumur.
“Ya, hasil pemeriksaan sementara penyebabnya kekurangan oksigen saat berada di dalam sumur,” tandas dia.
(sms)