Usir Lalat dengan Lilin Serai Wangi

Selasa, 28 Oktober 2014 - 16:27 WIB
Usir Lalat dengan Lilin Serai Wangi
Usir Lalat dengan Lilin Serai Wangi
A A A
BANTUL - Lalat, selama ini menjadi permasalahan tersendiri bagi masyarakat, terutama para pengusaha yang bergerak di bidang makanan. Lalat yang beterbangan di warung-warung makan seringkali membuat para pengunjung risih.

Apalagi setiap musim penghujan, lalat-lalat ini menjadi pemandangan yang lazim namun sulit untuk memberantasnya. Di pantai Depok misalnya, para pemilik warung makanan di pusat kuliner laut Kabupaten Bantul ini selalu mengeluhkan datangnya lalat-lalat di kawasan mereka.

Tentu saja kehadiran lalat-lalat tersebut mengganggu pengunjung pantai yang sedang menikmati aneka kuliner masakan laut. Bahkan jika sudah keterlaluan banyaknya, terkadang membuat pengunjung enggan berkunjung atau mampir ke warung mereka.

Seperti yang diungkapkan oleh Pemilik warung Nunik. Dia mengatakan, di kawasan pantai Depok, lalat memang menjadi permasalahan tersendiri. Meski jumlahnya tidak begitu banyak, namun tetap saja membuat risih para pengunjung. Sampai-sampai pengunjung urung makan di kawasan tersebut.

Akibatnya, para pengusaha warung merugi. “Apalagi kalau pas musim mangga dan waktu peralihan ke musim hujan. Jumlahnya banyak sekali,” ujar Nunik, Selasa (28/10/2014).

Berbagai upaya dilakukan untuk mengusir lalat-lalat tersebut, namun selalu gagal. Cara tradisional mulai dari menggantung plastik berisi air di tengah-tengah meja makan, menyalakan lampu minyak goreng, atau dengan semprotan pengusir lalat, belum juga berhasil mengurangi populasi lalat di warung-warung mereka.

Belakangan, para pedagang mendapat ilmu baru dari mahasiswa Poltekes Kementerian Kesehatan DIY yang melakukan penelitian di tempat sejumlah rumah makan. Hasilnya, mahasiswa bernama Yuli Patmasari didampingi oleh Dosen Pembimbingnya, Lucky Herawati, warga pantai Depok memperoleh ilmu baru bagaimana cara efektif mengusir lalat dari warung-warung mereka.

“Sekarang kami diberi ilmu dengan menyalakan lilin buatan sendiri. Lumayan, lalatnya berkurang banyak,” papar Nunik.

Yuli Patmasari menyatakan, dari literatut yang ia baca, ternyata lalat sangat membenci cairan yang beraroma khas dan dari inspirasi nyala lilin yang bisa mengusir lalat.

Melalui beberapa kali penelitian, dia berhasil menemukan komposisi lilin yang efektif untuk mengusir lalat. Dengan menambah campuran minyak serai wangi pada lilin cair sebelum akhirnya dibekukan, lilin cetakan tersebut akhirnya mampu mengusir lalat ketika dinyalakan.

Dari beberapa kali percobaan yang ia lakukan, dengan konsentrasi larutan minyak serai 12%, ternyata mampu mengurangi jumlah lalat sebesar 34,27 %.

“Selain gampang dibuat, bahannya juga gampang didapatkan,”ujar Yuli.

Dalam penelitian ini, Yuli menggunakan lilin padat yang terbuat dari campuran paraffin dan starin atau bisa juga lilin-lilin padat yang biasa dijual di toko-toko. Lilin tersebut lantas dicairkan melalui proses pemanasan dengan memasaknya di sebuah wadah tertentu. Setelah mencair, lilin tersebut dicampur dengan minyak serai wangi ukuran tertentu.

Yuli menjelaskan, untuk cairan lilin sebanyak satu gelas maka minyak serai wangi yang dimasukkan sebanyak 5 sendok makan. Setelah itu, cairan lilin dicetak dengan gelas dan di tengahnya diberi sumbu agar bisa dinyalakan ketika dibutuhkan. “Mudah kan, kalau yang selama ini digunakan hanya lilin padat,”ujarnya.

Dosen Pembimbing Yuli, Lucky Herawati mengklaim, setelah hasil penelitian mahasiswanya diuji coba di Pantai Depok, jumlah lalat-lalat di kawasan tersebut berkurang hingga 50 %. Dia berharap agar hasil penelitian mahasiswanya tersebut juga diterapkan di tempat lain untuk mengusir lalat-lalat yang konon membawa kuman penyakit.

Dan karena hasil berdampak luas bagi masyarakat Bantul, akhirnya penelitian ini masuk dalam Jurnal Daerah Kabupaten Bantul tahun 2014 ini yang diluncurkan, Selasa (28/10).
(lis)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6349 seconds (0.1#10.140)