Ical Sebut Sudah Final
A
A
A
MAKASSAR - Puluhan pedagang kaki lima (PK5) yang digusur di Pantai Losari mendatangi Gedung DPRD Makassar, kemarin. Mereka meluapkan kekecewaan di hadapan anggota dewan dan menyebut Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto sangat diskriminatif.
Pasalnya, kata pedagang, PK5 dan pedagang asongan yang setiap hari beraktivitas di Anjungan Losari tidak digusur. Sementara, mereka yang hanya satu kali dalam sepekan beraktivitas, malah digusur oleh Pemkot Makassar.
“Ini sangat diskriminatif dan tidak adil, kita yang hanya empat jam dalam sepekan berjualan digusur, sementara banyak pedagang asongan di pelataran yang mengotori pantai tidak digusur,” tegas koordinator aksi Muhammad Arief kemarin.
Dia juga mempertanyakan komitmen Ramdhan Pomanto yang tidak berpihak kepada pedagang kecil. Padahal, saat kampanye lalu gencar menjanjikan pembangunan tanpa penggusuran.
“Di mana komitmen itu, setelah terpilih kita ditinggalkan,” terang Arief.
Anggota DPRD Makassar Zaenal Dg Beta yang menerima pedagang mengatakan, pihaknya akan memanggil pejabat terkait untuk rapat dengar pendapat.
Meski Zaenal mengaku, berjualan di pelataran Anjungan Pantai Losari memang tidak dibolehkan. “Tapi ini kan pernah diizinkan, kenapa sekarang dilarang lagi, memang jika di pelataran memang tidak dibolehkan berjualan,” kata Zaenal.
Terpisah, Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal mengatakan, jika penggusuran pedagang di Losari sudah final.
Dia mengaku, pihaknya tidak bisa memuaskan semua pihak, tetapi Pemkot Makassar harus memuaskan mayoritas.
“Itu sudah final, tidak bisa kita puaskan semua orang dan kita anggap telah memuaskan mayoritas, tadi pagi ada yang SMS terkait pedagang yang ditertibkan, katanya mantap,” kata Ical di DPRD Makassar kemarin.
Bbd Salam Malik
Pasalnya, kata pedagang, PK5 dan pedagang asongan yang setiap hari beraktivitas di Anjungan Losari tidak digusur. Sementara, mereka yang hanya satu kali dalam sepekan beraktivitas, malah digusur oleh Pemkot Makassar.
“Ini sangat diskriminatif dan tidak adil, kita yang hanya empat jam dalam sepekan berjualan digusur, sementara banyak pedagang asongan di pelataran yang mengotori pantai tidak digusur,” tegas koordinator aksi Muhammad Arief kemarin.
Dia juga mempertanyakan komitmen Ramdhan Pomanto yang tidak berpihak kepada pedagang kecil. Padahal, saat kampanye lalu gencar menjanjikan pembangunan tanpa penggusuran.
“Di mana komitmen itu, setelah terpilih kita ditinggalkan,” terang Arief.
Anggota DPRD Makassar Zaenal Dg Beta yang menerima pedagang mengatakan, pihaknya akan memanggil pejabat terkait untuk rapat dengar pendapat.
Meski Zaenal mengaku, berjualan di pelataran Anjungan Pantai Losari memang tidak dibolehkan. “Tapi ini kan pernah diizinkan, kenapa sekarang dilarang lagi, memang jika di pelataran memang tidak dibolehkan berjualan,” kata Zaenal.
Terpisah, Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal mengatakan, jika penggusuran pedagang di Losari sudah final.
Dia mengaku, pihaknya tidak bisa memuaskan semua pihak, tetapi Pemkot Makassar harus memuaskan mayoritas.
“Itu sudah final, tidak bisa kita puaskan semua orang dan kita anggap telah memuaskan mayoritas, tadi pagi ada yang SMS terkait pedagang yang ditertibkan, katanya mantap,” kata Ical di DPRD Makassar kemarin.
Bbd Salam Malik
(ftr)