Siswa Secaba Polri Tewas Tenggelam di Kolam Renang
A
A
A
MAKASSAR - Seorang siswa Secaba Polri Sekolah Pendidikan Negara (SPN) Batua Agung Prasetyo, meninggal di kolam renang Tirta Lontara Kodam VII Wirabuana, Jalan Urip Sumohardjo. Diduga, korban mengalami kelainan paru paru.
Siswa dengan nomor 0202 itu, diketahui tengah mengikuti pendidikan selama enam bulan, dan telah dilarikan ke Rumah Sakit Ibnu Sina. Hasil visum dokter, ditubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Namun dalam photio ditemukan banyak cairan dalam paru paru. Sedang tengkorak tak ada pembesaran, pada jantung 0,59%, sehingga kesimpulan awal kematiannya korban diduga lemas saat berenang.
"Siswa secaba ini pintar berenang. Mungkin dia kelelahan dan berdasarkan hasil visumnya lemas. Jadi kematiannya murni kecelakaan," ujar Kapolsekta Panakukkang Kompol Tri Hambodo, kepada wartawan, Sabtu (25/10/2014).
Ditambahkan dia, korban ditemukan tewas tenggelam di kedalaman lima meter dari dasar air. Sekitar dua jam bersama dengan 11 rekan siswa lainnya, korban ditemukan tewas dalam keadaan posisi tengkurap (tenggelam) di dalam air.
Fadli, salah seorang pengunjung kolam renang mengatakan, saat itu dirinya curiga dengan korban yang terlalu lama berada di air, hingga melaporkan ke petugas satpam.
Setelah kembali melihatnya, tidak ada gerakan pada diri korban. Akhirnya petugas pun meloncat kedalam air untuk menaikkan korban keatas kolam, dan diberikan pertolongan pertama.
"Ada beberapa menit berada dalam air, dan curiga jika dia meninggal. Padahal, sebelumnya kami sama-sama berenang," tukasnya.
Kini, jenazah Agung telah dipulangkan ke kampung halamannya, di Kompleks Inkopad, Blok P1, No 03, RT 006/007, Desa Sasak Panjang, Kecamatan Tajur Halang, Bogor, Jawa Barat, dengan menggunakan pesawat Lion Air dari Bandara Sukarno Hatta, Makassar menuju Jakarta.
Siswa dengan nomor 0202 itu, diketahui tengah mengikuti pendidikan selama enam bulan, dan telah dilarikan ke Rumah Sakit Ibnu Sina. Hasil visum dokter, ditubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Namun dalam photio ditemukan banyak cairan dalam paru paru. Sedang tengkorak tak ada pembesaran, pada jantung 0,59%, sehingga kesimpulan awal kematiannya korban diduga lemas saat berenang.
"Siswa secaba ini pintar berenang. Mungkin dia kelelahan dan berdasarkan hasil visumnya lemas. Jadi kematiannya murni kecelakaan," ujar Kapolsekta Panakukkang Kompol Tri Hambodo, kepada wartawan, Sabtu (25/10/2014).
Ditambahkan dia, korban ditemukan tewas tenggelam di kedalaman lima meter dari dasar air. Sekitar dua jam bersama dengan 11 rekan siswa lainnya, korban ditemukan tewas dalam keadaan posisi tengkurap (tenggelam) di dalam air.
Fadli, salah seorang pengunjung kolam renang mengatakan, saat itu dirinya curiga dengan korban yang terlalu lama berada di air, hingga melaporkan ke petugas satpam.
Setelah kembali melihatnya, tidak ada gerakan pada diri korban. Akhirnya petugas pun meloncat kedalam air untuk menaikkan korban keatas kolam, dan diberikan pertolongan pertama.
"Ada beberapa menit berada dalam air, dan curiga jika dia meninggal. Padahal, sebelumnya kami sama-sama berenang," tukasnya.
Kini, jenazah Agung telah dipulangkan ke kampung halamannya, di Kompleks Inkopad, Blok P1, No 03, RT 006/007, Desa Sasak Panjang, Kecamatan Tajur Halang, Bogor, Jawa Barat, dengan menggunakan pesawat Lion Air dari Bandara Sukarno Hatta, Makassar menuju Jakarta.
(san)