Solar Langka di Sumba

Minggu, 19 Oktober 2014 - 13:39 WIB
Solar Langka di Sumba
Solar Langka di Sumba
A A A
WAINGAPU - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah berlangsung lebih dari seminggu. Kondisi itu tergambar jelas dari panjang dan lamanya antrean aneka jenis kendaraan bermotor berbahan bakar solar di sejumlah SPBU yang ada.

Selain mengganggu aktivitas warga yang bermata pencaharian sebagai sopir, kelangkaan solar juga mempengaruhi aktivitas karyawan SPBU. Sejak beberapa hari lalu, sejumlah karyawan hanya duduk berkelompok karena stok solar di SPBU kosong.

Datuk Alwi Algadry, pengawas SPBU Matawai, Kota Waingapu, yang ditemui di ruang kerjanya, Minggu (19/10/2014) siang mengatakan, kelangkaan BBM jenis solar berdampak pada antrean kendaraan yang terus memanjang setiap harinya dan pada pelayanan PLN.

"PLN juga kehabisan BBM, jadi listrik tiap hari mati. Saya bukan karang-karang, tadi saya masih ke PLN, mereka bilang kalau solar terus sulit didapat maka listrik juga akan tiap hari padam secara bergilir. Itulah faktanya," kata Datuk.

Sejumlah sopir truk proyek bahkan nampak kelelahan hingga tidur-tiduran di atas kendaraan mereka. Antrean panjang yang memakan waktu itu jelas merugikan mereka.

"Kalau antre bisa makan waktu empat sampai tujuh jam baru dapat solar. Bagaimana kita bisa angkut pasir, batu dan semen untuk ke proyek. Kami rugi waktu, juga penghasilan. Kalau sehari lebih banyak waktu untuk antre solar, ya kasihan kami, juga anak istri," jelas Jerry, salah seorang sopir dump truck yang ditemui saat mengantre di SPBU Kelurahan Kambaniru, Kecamatan Kambera.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7672 seconds (0.1#10.140)