Guci Peninggalan Prasejarah Kembali Ditemukan

Jum'at, 17 Oktober 2014 - 16:34 WIB
Guci Peninggalan Prasejarah...
Guci Peninggalan Prasejarah Kembali Ditemukan
A A A
PAGARALAM - Guci peninggalan prasejarah kembali ditemukan di wilayah Sandar Agin, Kelurahan Rebah Tinggi, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam. Guci yang ditemukan warga setempat tersebut berbentuk labu.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, guci terbuat dari tanah tersebut dengan tinggi 15 centimeter, diameter terbesar 37 centimeter, ujung lancip berdiameter 10 centimeter untuk menempatkan bagian tutup guci.

Barijah (60) warga Dusun Sandar Angin, Kelurahan Rebah Tinggi, Kecamatan Dempo Tengah mengatakan, guci tersebut ditemukannya di sawah di daerah Dusun Cawang Baru.

Dimana, saat itu, dia sedang mencabuti rumput di sawah. Ketika berjalan terinjak seperti bongkahan batu dengan kedalaman semeter mengingat sawah berada dipamah atau lumpur tak bisa kering.

"Karena tidak bisa mengangkat bongkahan yang diduga batu saya, memanggil anak saudara laki-laki saya yang kebetulan bermain ke sawah," kata dia, Jumat (17/10/2014).

Mendapat panggilan itulah, Icen Hower Panggarbesi (22) langsung turun ke sawah untuk mengambil bongkahan tersebut.

Alangkah terkejutnya Icen dan Barijah ternyata yang diangkat adalah sebuah guji peninggalan prasejarah yang masih utuh tetapi tidak tidak ada tutup.

"Pada saat diambil posisi gorin atau guci berdiri dengan mengadap ke atas. Untuk tutup sudah tidak ada lagi dan guci penuh dengan lumpur," jelasnya.

Ditambahkan Icen, untuk kondisi guci terbuat dari tanah. Bentuk dalam guci memiliki derat seperti mur. Untuk itulah, guci ini terlihat cukup aneh dari guci lainnya.

Dikatakan Wantok (39) masyarakat setempat, untuk di kawasan Dusun Sandar Angin dan Cawang banyak peninggalan. Dimana, sudah banyak warga menemukan benda-benda bersejarah seperti keris, bongkahan emas dan yang kali ini guci.

"Untuk penemuan benda bersejarah ini cukup banyak. Namun, sebarannya tidak menentu karena masyarakat yang mendapatkan benda bersejarah ini cukup banyak," katanya.

Sementara itu, arkeolog dari Balai Arkeolog Palembang Retno Purwanti menuturkan, jika temuan lepas tanpa ada situs di kawasan tersebut pihaknya sulit untuk menentukannya. Kemungkinan besar guci tersebut kerap digunakan untuk keperluan memasak jaman prasejarah.

"Kami harus melihat bentuknya dulu agar bisa memastikannya. Sebab, jika guci biasanya berkelompok agar bisa disebutkan guci apa itu. Namun, jika temuan lepas seperti ini kemungkinan peralatan rumah tangga," ujarnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1338 seconds (0.1#10.140)