Cerita Keluarga Korban Tewas Tabrakan Karambol
A
A
A
GRESIK - Kesedihan tampak di raut keluarga korban tewas akibat tabrakan karambol di Gresik, Jawa Timur, Rabu (15/10/2014) ini.
Pihak keluarga korban tewas tabrakan karambol itu tidak menyangka musibah tersebut menimpa saudara mereka. M Fauzi (42), kerabat Fita Delyana menyebutkan, korban tidak biasanya kuliah ke UIN Sunan Ampel mengendarai motor Honda Vario. Sebab, biasanya selalu menggunakan mobil.
"Kami sangat kaget. Enggak biasanya bawa motor, kok kali ini bawa motor," katanya dengan menunduk, Rabu (15/10/2014).
Sementara, paman Siti Mutmainnah, Sulkan (53), mengatakan keponakannya tersebut memang hendak belanja ke Pasar Gresik dengan membawa uang Rp6.000.000. Sebelum ke pasar, ibu dua anak itu mampir ke orangtuanya di Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Gresik.
"Ternyata siapa tahu, sekarang begini. Namun, yang tambah membuat kami sedih, uang yang dibawanya juga hilang. Kok tega yang mengambil itu," kata Sulkan.
Diberitakan sebelumnya, tabrakan karambol terjadi di lampu merah PT Barata Indonesia, Jalan Veteran Desa Segoromadu, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur. Tiga pengendara motor tewas dan 15 pengendara lainnya luka berat.
Tabrakan karambol yang melibatkan sembilan mobil dan empat motor, Rabu (15/10/2014) pukul 10.15 WIB tersebut disebabkan rem truk tronton nopol L 8393 UB blong. Truk yang disopiri Abdul Ghofur (21), warga Dusun Bendil, Desa Kepatihan Menganti, Gresik sedang memuat semen produksi PT Semen Gresik seberat 25 ton.
"Setelah kami periksa, ternyata kedua rem truk tronton blong," ujar Kasatlantas Polres Gresik AKP Made Parwita.
Tiga orang pengendara motor meninggal. Satu meninggal di TKP yaitu M Munir (42), warga Gempol Pading, Kecamatan Pucuk, Lamongan. Dia mengendarai motor Honda Supra N 2254 TH. Dua orang meninggal di RS Semen Gresik yaitu Siti Mutmainnah (37), warga Jalan Veteran IX/55 yang mengendarai Suzuki Skydrive L 5719 WK dan Fita Delyana (23), warga Lingkar Nenggala, Delegan, Panceng yang mengendarai Honda Vario W 3412 JE.
Pihak keluarga korban tewas tabrakan karambol itu tidak menyangka musibah tersebut menimpa saudara mereka. M Fauzi (42), kerabat Fita Delyana menyebutkan, korban tidak biasanya kuliah ke UIN Sunan Ampel mengendarai motor Honda Vario. Sebab, biasanya selalu menggunakan mobil.
"Kami sangat kaget. Enggak biasanya bawa motor, kok kali ini bawa motor," katanya dengan menunduk, Rabu (15/10/2014).
Sementara, paman Siti Mutmainnah, Sulkan (53), mengatakan keponakannya tersebut memang hendak belanja ke Pasar Gresik dengan membawa uang Rp6.000.000. Sebelum ke pasar, ibu dua anak itu mampir ke orangtuanya di Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Gresik.
"Ternyata siapa tahu, sekarang begini. Namun, yang tambah membuat kami sedih, uang yang dibawanya juga hilang. Kok tega yang mengambil itu," kata Sulkan.
Diberitakan sebelumnya, tabrakan karambol terjadi di lampu merah PT Barata Indonesia, Jalan Veteran Desa Segoromadu, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur. Tiga pengendara motor tewas dan 15 pengendara lainnya luka berat.
Tabrakan karambol yang melibatkan sembilan mobil dan empat motor, Rabu (15/10/2014) pukul 10.15 WIB tersebut disebabkan rem truk tronton nopol L 8393 UB blong. Truk yang disopiri Abdul Ghofur (21), warga Dusun Bendil, Desa Kepatihan Menganti, Gresik sedang memuat semen produksi PT Semen Gresik seberat 25 ton.
"Setelah kami periksa, ternyata kedua rem truk tronton blong," ujar Kasatlantas Polres Gresik AKP Made Parwita.
Tiga orang pengendara motor meninggal. Satu meninggal di TKP yaitu M Munir (42), warga Gempol Pading, Kecamatan Pucuk, Lamongan. Dia mengendarai motor Honda Supra N 2254 TH. Dua orang meninggal di RS Semen Gresik yaitu Siti Mutmainnah (37), warga Jalan Veteran IX/55 yang mengendarai Suzuki Skydrive L 5719 WK dan Fita Delyana (23), warga Lingkar Nenggala, Delegan, Panceng yang mengendarai Honda Vario W 3412 JE.
(zik)