Artis Ine Febriyanti Kampanye Antikekerasan
A
A
A
JOMBANG - Lama tak terdengar, artis cantik Ine Febriyanti, Selasa (14/10/2014) siang hadir dalam kegiatan kampanye antikekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Wanita kelahiran Semarang 18 Februari 1976 ini mengaku terpanggil mengampanyekan gerakan ini karena prihatin angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia sangat tinggi.
Didampingi sutradara Nia Dinata, Ine menyatakan mayoritas masyarakat di Indonesia masih beranggapan dan menjadikan perempuan sebagai pekerja di belakang rumah, mencuci, memasak, atau mengurus anak.
“Bahkan, lebih parah lagi. perempuan sering menjadi objek kekerasan di dalam rumah tangga,” tandas Ine saat menjadi pembicara dalam seminar tema "Lelaki Peduli terhadap Perempuan dan Anak" di Aula Bung Tomo, Pemkab Jombang, Jawa Timur.
Padahal, kata dia, jika mau digali, perempuan juga memiliki potensi untuk menjadi apa saja, bahkan tidak kalah dengan kaum laki-laki. Dia berharap, dengan kegiatan kampanye ini kaum laki-laki sadar dan mau membuka mata untuk memperlakukan perempuan dengan hormat dan tidak dengan sebelah mata.
Dalam kesempatan tersebut, Ine juga menolak poligami. “Sebab, poligami menyebabkan anak-anak menjadi kurang mendapat kasih sayang secara sempurna dari ayahnya,” pungkasnya.
Wanita kelahiran Semarang 18 Februari 1976 ini mengaku terpanggil mengampanyekan gerakan ini karena prihatin angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia sangat tinggi.
Didampingi sutradara Nia Dinata, Ine menyatakan mayoritas masyarakat di Indonesia masih beranggapan dan menjadikan perempuan sebagai pekerja di belakang rumah, mencuci, memasak, atau mengurus anak.
“Bahkan, lebih parah lagi. perempuan sering menjadi objek kekerasan di dalam rumah tangga,” tandas Ine saat menjadi pembicara dalam seminar tema "Lelaki Peduli terhadap Perempuan dan Anak" di Aula Bung Tomo, Pemkab Jombang, Jawa Timur.
Padahal, kata dia, jika mau digali, perempuan juga memiliki potensi untuk menjadi apa saja, bahkan tidak kalah dengan kaum laki-laki. Dia berharap, dengan kegiatan kampanye ini kaum laki-laki sadar dan mau membuka mata untuk memperlakukan perempuan dengan hormat dan tidak dengan sebelah mata.
Dalam kesempatan tersebut, Ine juga menolak poligami. “Sebab, poligami menyebabkan anak-anak menjadi kurang mendapat kasih sayang secara sempurna dari ayahnya,” pungkasnya.
(lis)