Kampanye Antikekerasan Seksual, GMC Edukasi Siswa SMA-Mahasiswa Sinjai

Kamis, 25 Mei 2023 - 13:21 WIB
loading...
Kampanye Antikekerasan Seksual, GMC Edukasi Siswa SMA-Mahasiswa Sinjai
Relawan GMC Sulsel menggelar diskusi pendidikan bertajuk edukasi pencegahan kekerasan seksual di lingkungan sekolah di DSimple Cafe2, Desa Biringere, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Rabu (24/5/2023). Foto/Dok. SINDOnews
A A A
SINJAI - Relawan Ganjar Milenial Center (GMC) Sulsel menggelar diskusi pendidikan bertajuk edukasi pencegahan kekerasan seksual di lingkungan sekolah Kabupaten Sinjai. Kegiatan ini menyikapi rentetan panjang kasus pelecehan dan kekerasan seksual yang terjadi justru menjadi bayang-bayang menakutkan.

Kegiatan itu dilaksanakan di D'Simple Cafe2, Desa Biringere, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai. Sejumlah materi yang dibeberkan, yaitu pengertian, jenis pelecehan seksual, dampak yang dialami, bahaya, hingga cara mencegahnya.

"Kegiatan ini bertujuan agar teman-teman siswa SMK itu menjaga komunikasi baik secara lisan maupun tulisan diantara temannya dan kami berikan slogan stop bullying dan stop kekerasan seksual," kata Korda GMC Sinjai Muh Iqbal Syam di lokasi, Rabu (24/5/2023).

Iqbal menegaskan, langkah edukatif ini diambil untuk mengkampanyekan antikekerasan seksual yang dialami di lingkungan pendidikan. Kegiatan menghadirkan pemateri Aktivis Perempuan dan Anti-Kekerasan Seksual Kabupaten Sinjai, Nurul Afdah serta Ketua Umum HMI Komisariat Teuku Umar Cabang Sinjai Faradina.

Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ada sebanyak 4.683 aduan masuk ke pengaduan sepanjang 2022. Klaster Perlindungan Khusus Anak (PKA) merupakan pengaduan paling tinggi dengan angka 2.133 kasus.

Kasus tertinggi adalah jenis kasus anak menjadi korban kejahatan seksual dengan jumlah 834 kasus. KPAI menemukan kekerasan seksual terjadi di ranah domestik di berbagai lembaga pendidikan berbasis keagamaan maupun umum.

Menurut Iqbal, faktor tingginya angka kasus pelecehan seksual tersebut adalah akibat dari minimnya pengetahuan maupun edukasi tentang seks. "Ya, harapan saya dari kegiatan ini tadi yang selesai terlaksana semoga teman-teman dapat menggali atau mengambil poin-poin intens dipaparkan oleh pemateri. Jaga etika, jaga akhlak, dan hindari yang namanya pergaulan bebas," ungkapnya.

Salah satu pelajar SMK, Adelia Putri (17) merasa kegiatan positif seperti ini perlu diadakan secara masif dan merata. Tujuannya agar kalangan pelajar maupun mahasiswa bisa memahami tentang kekerasan seksual hingga cara pencegahannya.

"Kalau menurut saya pribadi, dengan adanya seminar edukasi-edukasi kekerasan seksual ini sangat bermanfaat apalagi saya sebagai pelajar. Saya perlu mengetahui pengetahuan yang tidak saya ketahui," katanya.
(poe)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3348 seconds (0.1#10.140)