Kabut Asap Makin Pekat, Sekolah Bakal Diliburkan
A
A
A
SEKAYU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin (Muba) berencana meliburkan atau memundurkan waktu masuk sekolah, mengingat semakin pekatnya kabut asap. Kabut asap itu menjadi penyebab utama meningkatnya penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
"Kualitas udara saat ini sudah sangat mengkhawatirkan, sudah di atas ambang normal. Jadi, kalau memang mengganggu kesehatan anak-anak, akan kita liburkan dan ini tidak masalah," ujar Bupati Muba Pahri Azhari, kemarin.
Orang nomor satu di Bumi Serasan Sekate ini menuturkan, anak-anak paling rentan terserang penyakit ISPA. Jumlah penderita ISPA di Muba pun saat ini terus meningkat signifikan. "Jangankan anak-anak, orang dewasa saja mudah terserang penyakit ISPA karena asap. Jadi ini harus diperhatikan benar," tegas dia.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Muba Yusuf Amilin menjelaskan, terdapat dua opsi yang dapat diambil dalam hal penanggulangan bencana kabut asap bagi anak sekolah yaitu meliburkan atau memundurkan waktu masuk sekolah.
"Kita koordinasi dengan Pemprov Sumsel dan meminta petunjuk dari Bapak Bupati. Jika sudah ada, keputusan diliburkan atau dimundurkan waktu masuk sekolah akan kita terbitkan ke sekolah-sekolah untuk dijalankan," jelas dia.
Menurut Yusuf, selama ini waktu masuk sekolah normalnya pada pukul 07.30 WIB dan selesai pada pukul 13.30 WIB. Jika nanti mengalami perubahan, waktu masuk sekolah akan menjadi pukul 08.00 WIB dan selesai pada pukul 13.30 WIB.
"Nanti akan mundur sekitar 30 menit dari waktu normal, dengan harapan di waktu tersebut kabut asap tidak terlalu pekat lagi," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga saat ini telah berkoordinasi dengan Dinkes Muba dalam hal penanggulangan penyakit ISPA. "Kita sudah koordinasi dan meminta Dinkes untuk membagikan masker ke sekolah-sekolah, upaya tersebut merupakan salah satu cara untuk mencegah ISPA menyerang anak-anak," tandasnya.
"Kualitas udara saat ini sudah sangat mengkhawatirkan, sudah di atas ambang normal. Jadi, kalau memang mengganggu kesehatan anak-anak, akan kita liburkan dan ini tidak masalah," ujar Bupati Muba Pahri Azhari, kemarin.
Orang nomor satu di Bumi Serasan Sekate ini menuturkan, anak-anak paling rentan terserang penyakit ISPA. Jumlah penderita ISPA di Muba pun saat ini terus meningkat signifikan. "Jangankan anak-anak, orang dewasa saja mudah terserang penyakit ISPA karena asap. Jadi ini harus diperhatikan benar," tegas dia.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Muba Yusuf Amilin menjelaskan, terdapat dua opsi yang dapat diambil dalam hal penanggulangan bencana kabut asap bagi anak sekolah yaitu meliburkan atau memundurkan waktu masuk sekolah.
"Kita koordinasi dengan Pemprov Sumsel dan meminta petunjuk dari Bapak Bupati. Jika sudah ada, keputusan diliburkan atau dimundurkan waktu masuk sekolah akan kita terbitkan ke sekolah-sekolah untuk dijalankan," jelas dia.
Menurut Yusuf, selama ini waktu masuk sekolah normalnya pada pukul 07.30 WIB dan selesai pada pukul 13.30 WIB. Jika nanti mengalami perubahan, waktu masuk sekolah akan menjadi pukul 08.00 WIB dan selesai pada pukul 13.30 WIB.
"Nanti akan mundur sekitar 30 menit dari waktu normal, dengan harapan di waktu tersebut kabut asap tidak terlalu pekat lagi," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga saat ini telah berkoordinasi dengan Dinkes Muba dalam hal penanggulangan penyakit ISPA. "Kita sudah koordinasi dan meminta Dinkes untuk membagikan masker ke sekolah-sekolah, upaya tersebut merupakan salah satu cara untuk mencegah ISPA menyerang anak-anak," tandasnya.
(zik)