Gelombang Laut 4 Meter, Nelayan Bitung Tak Berani Melaut

Kamis, 09 Oktober 2014 - 10:10 WIB
Gelombang Laut 4 Meter, Nelayan Bitung Tak Berani Melaut
Gelombang Laut 4 Meter, Nelayan Bitung Tak Berani Melaut
A A A
BITUNG - Aktivitas nelayan di Bitung, Sulawesi Utara, terganggu gelombang laut setinggi 4 meter. Nelayan terpaksa memarkirkan seluruh perahu-perahu kecil mereka karena tinggi gelombang laut yang mencapai 4 meter sangat berbahaya jika mereka memaksa melaut.

Robby Bouato (42), seorang nelayan yang bermukim di pesisir pantai Kelurahan Girian Bawah, Kecamatan Matuari, Kota Bitung, Sulawesi Utara, mengaku tidak bisa lagi melaut seperti biasanya akibat gelombang laut yang begitu tinggi.

Robby memilih memarkirkan perahu beserta seluruh peralatannya sambil menunggu gelombang laut mereda sambil bekerja serabutan.

"Sudah dua bulan memang tidak bisa sama sekali, aktivitas terganggu. Untunglah selama ini ada sampingan-sampingan, jadi kerja di darat. Yang punya jaring kepiting ya mencari kepiting," katanya, Kamis (9/10/2014).

Sementara itu, Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Bitung mengaku sudah mengeluarkan peringatan bahaya untuk aktivitas laut yang telah disebar di beberapa instansi publik pemerintah karena adanya badai tropis.

Imam Hidayat, petugas peramal cuaca Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Bitung mengatakan, akibat badai tropis yang berpusat di Lautan Pasifik berdampak langsung di beberapa lautan Indonesia di antaranya perairan Sangihe Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan sebelah utara Halmahera, Laut Maluku bagian utara dengan ketinggian gelombang di antara 3-4 meter.

Khusus Provinsi Sulawesi Utara, selain gelombang tinggi, angin kencang dengan kecepatan sampai 25 knot per jam atau sekitar 50 kilometer per jam ikut dirasakan.

Diperkirakan, gelombang tinggi ini surut seminggu dari sekarang. Demi keselamatan dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, mereka yang beraktivitas di laut dengan kapal laut kecil dan perahu-perahu nelayan agar berhati-hati. Masyarakat umum yang beraktivitas menggunakan jalur transportasi darat juga harus berhati-hati bahaya pohon tumbang.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5656 seconds (0.1#10.140)