Pertahankan Laptop, Candra Tewas Lima Tusukan
A
A
A
PALEMBANG - Pertahankan laptop, Candra Husman alias Hasan (25), warga Lorong Patra Jaya RT 9/2, Kelurahan 14 Ilir, Kecamatan ITII, Palembang, tewas ditikam senjata tajam.
Korban ditemukan tergeletak tidak bernyawa di Jalan Segaran dengan menderita lima luka tusukan Senin, (06/10/2014) 22.00 WIB. Aparat kepolisian Polsek Ilir Timur (IT) I menduga Hasan adalah korban perampokan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban kesehariannya membantu mahasiswa untuk membuat skripsi.
Ketika kejadian, pada pukul 18.30 WIB korban pamit dari rumah karena mendapatkan job membuat skripsi. Diduga, saat melintas di lokasi ditemukan jasad korban itulah, dihadang pelaku. Dikarenakan, laptop yang dibawa korban tidak ada ditempat.
“Korban ditemukan tewas bersimbah darah dengan menggunakan kaos berwarna abu-abu hati dan mengenakan celana panjang,”kata Kapolsek IT II AKP Ary Sudrajat, saat di konfirmasi di ruang kerjannya, Selasa, (7/10/2014).
Menurut Ary, dari saku celana korban ditemukan, 1 buah handphone merk Sony dan 4 buah kunci. Korban sebelumnya sempat mengirim uang dari ATM BNI ke ATM BCA. “Kasus ini, masih terus kita kembangkan untuk mencari para pelakunya,”ujar Ary.
Saat ditemui di kamar jenazah departemen forensik RS Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang, orang tua korban Lien Hua, (48) terkejut melihat kondisi anaknya tidak bernyawa lagi.
Dia mengaku, tidak memiliki firasat apapun karena sang anak memiliki prilaku sopan dan tidak memiliki musuh.
“Dia itu anak baik, tidak ada musuh kenapa harus meninggal seperti itu. Sebelum keluar rumah, saya suruh dia makan dulu, tapi dia tidak mau,”ucap Lien
Lien bercerita, anaknya kesehariannya bekerja memberikan bimbingan skripsi kepada mahasiswa semester akhir. Dari sana, dia mendapatkan imbalan uang atas jasanya tersebut.
Korban juga tidak memiliki kendaraan, keseharian anaknya keluar rumah berjalan kaki sambil membawa laptop yang baru saja dibeli seharga Rp18 juta.
“Mungkin dia di rampok karena mempertahankan laptop yang baru dibelinya itu dia di bunuh. Dia keluar mau ke rumah mahasiswa di kawasan Pujasera membawa laptopnya,” ungkapnya.
Korban ditemukan tergeletak tidak bernyawa di Jalan Segaran dengan menderita lima luka tusukan Senin, (06/10/2014) 22.00 WIB. Aparat kepolisian Polsek Ilir Timur (IT) I menduga Hasan adalah korban perampokan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban kesehariannya membantu mahasiswa untuk membuat skripsi.
Ketika kejadian, pada pukul 18.30 WIB korban pamit dari rumah karena mendapatkan job membuat skripsi. Diduga, saat melintas di lokasi ditemukan jasad korban itulah, dihadang pelaku. Dikarenakan, laptop yang dibawa korban tidak ada ditempat.
“Korban ditemukan tewas bersimbah darah dengan menggunakan kaos berwarna abu-abu hati dan mengenakan celana panjang,”kata Kapolsek IT II AKP Ary Sudrajat, saat di konfirmasi di ruang kerjannya, Selasa, (7/10/2014).
Menurut Ary, dari saku celana korban ditemukan, 1 buah handphone merk Sony dan 4 buah kunci. Korban sebelumnya sempat mengirim uang dari ATM BNI ke ATM BCA. “Kasus ini, masih terus kita kembangkan untuk mencari para pelakunya,”ujar Ary.
Saat ditemui di kamar jenazah departemen forensik RS Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang, orang tua korban Lien Hua, (48) terkejut melihat kondisi anaknya tidak bernyawa lagi.
Dia mengaku, tidak memiliki firasat apapun karena sang anak memiliki prilaku sopan dan tidak memiliki musuh.
“Dia itu anak baik, tidak ada musuh kenapa harus meninggal seperti itu. Sebelum keluar rumah, saya suruh dia makan dulu, tapi dia tidak mau,”ucap Lien
Lien bercerita, anaknya kesehariannya bekerja memberikan bimbingan skripsi kepada mahasiswa semester akhir. Dari sana, dia mendapatkan imbalan uang atas jasanya tersebut.
Korban juga tidak memiliki kendaraan, keseharian anaknya keluar rumah berjalan kaki sambil membawa laptop yang baru saja dibeli seharga Rp18 juta.
“Mungkin dia di rampok karena mempertahankan laptop yang baru dibelinya itu dia di bunuh. Dia keluar mau ke rumah mahasiswa di kawasan Pujasera membawa laptopnya,” ungkapnya.
(ilo)