Selama di Bali, Mayang Beroperasi di Daerah Seminyak
A
A
A
DENPASAR - Selama tinggal di Bali, Mayang Prasetyo, alias Febri Andrianysah (27) korban mutilasi oleh warga Australia ternyata tidak pernah melakukan konseling Yayasan Gaya Dewata (YGD) Bali.
YGD merupakan organisasi nonprofit yang berhubungan dengan kesehatan seksual, HIV-AIDS dan isu-isu seksualitas di kalangan rentan dan terlayani MSM, gay dan transgender di Bali.
Ketua Yayasan Gaya Dewata (YGD) Bali I Made Arya mengatakan, Mayang selama tinggal di Bali tidak pernah tercatat melakukan konseling.
Mayang merupakan transgender asal Desa Suka Menanti Kecamatan Kedaton Bandar Lampung. Saat di Bali diduga sebagai lady boy di kawasan Seminyak Kuta Badung.
“Kalau dia (Mayang) beroperasinya di Denpasar mungkin kita tahu. Tapi kan selama di Bali dia tinggal dan bekerjanya di daerah Badung,”ungkapnya saat dihubungi via telepon, Selasa (7/10/2014).
Arya menjelaskan, jika ada waria yang konseling ke YGD secara otomatis akan diketahui. “Tapi waria di Badung pergerakannya sangat cepat. Mereka tidak akan tinggal lama di satu tempat. Setahu saya dia ini (Mayang) sering keluar negeri seperti ke Malaysia, Australia,”ujarnya.
Kematian Mayang terkuak setelah polisi yang menerima laporan dari tetangga Mayangh terkait bau busuk di apartemen yang ditinggali Mayang di Australia. Mayang dibunuh dengan cara dimutilasi oleh pacarya yang merupakan seorang koki Australia bernama Marcus Volke (28).
Volkemelarikan diri ketika petugas mendatangi apartemennya, karena menerima laporan ada bau busuk di dalamnya. Setelah lari, Volke bunuh diri dengan menggorok tenggorokannya.
YGD merupakan organisasi nonprofit yang berhubungan dengan kesehatan seksual, HIV-AIDS dan isu-isu seksualitas di kalangan rentan dan terlayani MSM, gay dan transgender di Bali.
Ketua Yayasan Gaya Dewata (YGD) Bali I Made Arya mengatakan, Mayang selama tinggal di Bali tidak pernah tercatat melakukan konseling.
Mayang merupakan transgender asal Desa Suka Menanti Kecamatan Kedaton Bandar Lampung. Saat di Bali diduga sebagai lady boy di kawasan Seminyak Kuta Badung.
“Kalau dia (Mayang) beroperasinya di Denpasar mungkin kita tahu. Tapi kan selama di Bali dia tinggal dan bekerjanya di daerah Badung,”ungkapnya saat dihubungi via telepon, Selasa (7/10/2014).
Arya menjelaskan, jika ada waria yang konseling ke YGD secara otomatis akan diketahui. “Tapi waria di Badung pergerakannya sangat cepat. Mereka tidak akan tinggal lama di satu tempat. Setahu saya dia ini (Mayang) sering keluar negeri seperti ke Malaysia, Australia,”ujarnya.
Kematian Mayang terkuak setelah polisi yang menerima laporan dari tetangga Mayangh terkait bau busuk di apartemen yang ditinggali Mayang di Australia. Mayang dibunuh dengan cara dimutilasi oleh pacarya yang merupakan seorang koki Australia bernama Marcus Volke (28).
Volkemelarikan diri ketika petugas mendatangi apartemennya, karena menerima laporan ada bau busuk di dalamnya. Setelah lari, Volke bunuh diri dengan menggorok tenggorokannya.
(ilo)