Kabut Asap, Operasional Pelabuhan Boom Dikurangi
A
A
A
PALEMBANG - Kabut asap yang kian tebal di perairan Sungai Musi, berimbas pada pelayaran kapal feri cepat (jetpoil) dengan tujuan Provinsi Bangka-Belitung. Dalam beberapa hari ini, operasional pelabuhan Boom Baru dikurangi.
Kasi Keselamatan Berlayar dan Patroli Syahbandar Palembang Rahmat Desrial mengatakan, pihak syahbandar telah mengeluarkan warning bahaya, untuk pelayaran di perairan Sungai Musi.
"Sebagai akibat kondisi kabut asap yang makin pekat dan akhirnya mempengaruhi jarak pandang saat berlayar," kata Rahmat, kepada wartawan, Minggu 5 Oktober 2014.
Saat ini, Syahbandar hanya menetapkan jam operasional yang maksimal pada pagi hari. Akibatnya, kapal-kapal yang berangkat dan yang akan bersandar di Dermaga Boom Baru Palembang, hanya diperkenankan satu kali sehari.
“Syahbandar menilai, penurunan jarak pandang yang cukup tinggi, dan akhirnya dikeluarkan warning baik bagi kapal-kapal jetpoil dan kapal niaga,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, syahbandar hanya akan mengoperasionalkan kapal-kapal yang berangkat dari Dermaga Palembang pada tanggal genap. Sementara, pada tanggal ganjil, hanya diperkenankan kapal-kapal untuk bersandar.
“Bisa dikatakan, operasional pelabuhan berkurang hingga setengahnya dari kondisi biasanya. Setiap hari, hanya ada satu waktu aktivitas berangkat atau satu waktu aktivitas bersadar. Intinya, mengurangi intensitas laju kendaraan di perairan," pungkasnya.
Kasi Keselamatan Berlayar dan Patroli Syahbandar Palembang Rahmat Desrial mengatakan, pihak syahbandar telah mengeluarkan warning bahaya, untuk pelayaran di perairan Sungai Musi.
"Sebagai akibat kondisi kabut asap yang makin pekat dan akhirnya mempengaruhi jarak pandang saat berlayar," kata Rahmat, kepada wartawan, Minggu 5 Oktober 2014.
Saat ini, Syahbandar hanya menetapkan jam operasional yang maksimal pada pagi hari. Akibatnya, kapal-kapal yang berangkat dan yang akan bersandar di Dermaga Boom Baru Palembang, hanya diperkenankan satu kali sehari.
“Syahbandar menilai, penurunan jarak pandang yang cukup tinggi, dan akhirnya dikeluarkan warning baik bagi kapal-kapal jetpoil dan kapal niaga,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, syahbandar hanya akan mengoperasionalkan kapal-kapal yang berangkat dari Dermaga Palembang pada tanggal genap. Sementara, pada tanggal ganjil, hanya diperkenankan kapal-kapal untuk bersandar.
“Bisa dikatakan, operasional pelabuhan berkurang hingga setengahnya dari kondisi biasanya. Setiap hari, hanya ada satu waktu aktivitas berangkat atau satu waktu aktivitas bersadar. Intinya, mengurangi intensitas laju kendaraan di perairan," pungkasnya.
(san)