Kekeringan di Timor Tengah Selatan, Petani Gagal Panen
Kekeringan di Timor Tengah Selatan, Petani Gagal Panen
A
A
A
SOE - Kekeringan yang melanda Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, menyebabkan ratusan hektare sawah gagal dipanen.
Kekeringan terjadi sejak tiga bulan lalu. Warga dan petani di Desa Koa, Kecamatan Mollo Barat, Timor Tengah Selatan, terlihat pasrah menghadapi ancaman gagal panen ini. Padahal sawah itu biasanya diolah tiga kali dalam setahun.
"Biasanya kami olah sawah ini tiga kali dalam setahun, debit air dari kali lumayan, namun tahun ini kami gagal panen sebab air kering, padi juga mati," kata Yermias Oematan, salah satu dari ratusan petani di Desa Koa, TTS, Jumat (3/10/2014).
Sejak mengeringnya air sungai di Desa Koa yang mengairi sawah ini, seluruh petak sawah mati. Permukaan tanah pun kering hingga mengalami retak-retak dengan kedalaman mencapai 5 hingga 10 cm.
Akibat kekeringan tersebut, warga merugi puluhan juta rupiah. Sebab, mereka sudah mengeluarkan uang untuk membeli pupuk dan merawat sawah tersebut.
Kekeringan terjadi sejak tiga bulan lalu. Warga dan petani di Desa Koa, Kecamatan Mollo Barat, Timor Tengah Selatan, terlihat pasrah menghadapi ancaman gagal panen ini. Padahal sawah itu biasanya diolah tiga kali dalam setahun.
"Biasanya kami olah sawah ini tiga kali dalam setahun, debit air dari kali lumayan, namun tahun ini kami gagal panen sebab air kering, padi juga mati," kata Yermias Oematan, salah satu dari ratusan petani di Desa Koa, TTS, Jumat (3/10/2014).
Sejak mengeringnya air sungai di Desa Koa yang mengairi sawah ini, seluruh petak sawah mati. Permukaan tanah pun kering hingga mengalami retak-retak dengan kedalaman mencapai 5 hingga 10 cm.
Akibat kekeringan tersebut, warga merugi puluhan juta rupiah. Sebab, mereka sudah mengeluarkan uang untuk membeli pupuk dan merawat sawah tersebut.
(zik)
Explore More