Isak Tangis Warnai Kedatangan Jenazah Zumrotun

Selasa, 30 September 2014 - 19:42 WIB
Isak Tangis Warnai Kedatangan...
Isak Tangis Warnai Kedatangan Jenazah Zumrotun
A A A
KENDAL - Nasrudin (32), tak kuat menahan tangis saat jenazah istrinya, Zumrotun, tiba di rumah duka. Sejumlah kerabat yang sudah menunggu kedatangan jenazah di Dusun Kedungpucung RT 2 RW 5, Desa Tunggulsari, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal, Selasa (30/9/2014), juga terlihat panik dan menangis.

Jenazah korban berada di dalam peti mati dan tidak bisa dilihat karena sudah dalam kondisi membusuk. Zumrotun ditemukan tewas terbunuh di Pucungkerep, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang. Mayat Zumrotun ditemukan dalam karung, Minggu (28/9/2014). Selain suami, korban juga meninggalkan dua orang anak yakni Fini Aryanti (12) dan Arka Aditya (9).

Keluarga korban tidak pernah menyangka Zumrotun akan mengalami nasib nahas, karena selama ini Zumrotun dikenal baik dan tidak pernah terlibat masalah dengan para tetangga maupun pihak keluarga.

Adi Bambang Nuryanto (23), adik Nasrudin menceritakan, sebelum menghilang, Zumrotun berpamitan kepada anak sulungnya untuk pergi sebentar, Senin (22/9/2014) siang.

"Pamitan siang, katanya jam lima sore sudah sampai rumah. Tapi sampai malam tidak pulang," katanya.

Pihak keluarga mencoba menghubungi melalui nomor telepon seluler (ponsel) korban, tapi tidak aktif. Akhirnya keluarga coba tanya ke teman-teman korban namun hasilnya juga nihil. Pihak keluarga tidak melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Senin (29/9/2014), pihak keluarga melihat tayangan berita di televisi bahwa ditemukan mayat perempuan tanpa identitas di Pucungkerep, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang. Selanjutnya, pihak keluarga memastikan identitas perempuan itu.

"Ada berita penemuan mayat di televisi, ciri-ciri pakaian dan kalung sama dengan yang dipakai Mbak Zumrotun," lanjutnya.

Bambang menjelaskan, sebelum meninggal, Zumrotun pernah bercerita kerap dihubungi oleh mantan pacarnya. Bahkan, beberapa kali Zumrotun juga sempat menemui mantan pacarnya. "Tapi saya tidak tahu siapa mantan pacarnya itu. Katanya Mbak Zumrotun juga sering membelikan pulsa," ungkapnya.

Sementara, Nasrudin mengaku tidak mendapat firasat apa pun terkait peristiwa tersebut. Dia mengaku pasrah dan menyerahkan kepada pihak kepolisian supaya dapat mengungkap kasus tersebut supaya cepat selesai dan pelaku bisa segera diadili.

"Saya tidak tahu apa-apa, terakhir komunikasi itu ya Minggu dan Senin lalu. Setelah itu nomornya tidak bisa dihubungi. Saya mendapatkan kabar dari keluarga di rumah jika istri saya hilang kemudian Selasa malam saya pulang. Terakhir bertemu setelah Lebaran lalu," akunya.

Sri Semi, bibi korban, mengatakan korban tidak pernah cerita kalau ada masalah. Korban adalah anak semata wayang yang ditinggal ibunya kerja di luar negeri sebagai TKW di Malaysia. "Bapaknya sudah cerai dengan ibunya, jadi dia ikut saya sejak kecil," tandasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6007 seconds (0.1#10.140)