Ribuan Burung Mati saat Akan Diselundupkan
A
A
A
CILEGON - Petugas Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) menemukan ribuan burung asal Sumatera yang mati saat akan diselundupkan ke Jakarta lewat Pelabuhan Banten.
Berdasarkan informasi yang diperoleh ribuan burung peliharaan tersebut berhasil disita petugas saat diangkut menggunakan kendaran Colt Diesel B 9783 BXR yang dikendarai Wahyudin, Senin (29/9/2014).
Kepala KSKP Merak, AKP Nana Supriatna mengungkapkan, ribuan burung diselundupkan oleh Wahyudin warga Tegal, Jawa Tengah merupakan titipan seseorang dari Lampung yang akan dibawanya ke Jakarta yang disembunyikan di dalam beberapa kardus.
"Karena tidak bisa menunjukan dokumen dari dinas terkait makanya kita amankan, kemudian ribuan burung itu kami serahkan ke karantina untuk ditindaklanjuti. Sebab, kami tidak berwenang untuk mengamankan ribuan burung ini," katanya.
Sementara itu, salah seorang petugas kesehatan Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Cilegon, dr Basid mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan jumlah burung peliharaan tersebut.
Namun, pihaknya memperkirakan ada sekitar 2.000 burung dengan berbagai macam jenis, seperti ciblek, cerukcuk, pentet, perkutut, manyar, jalak kebo, kepodang dan jenis burung lainnya.
"Yang baru kita hitung ada sekitar 600 burung. Kalau perkiraan ada sekitar 2.000 burung," katanya.
Menurut Basid, saat diterima oleh Balai Karantina kondisi burung sudah sangat memprihatinkan. Dari keseluruhan burung yang disita, hanya sekitar 25% burung yang masih hidup. Hal itu disebabkan kendaraan pengangkut yang tidak memenuhi standar.
"Hampir setiap dus mati 90%. Kalau dilihat dari semuanya yang hidup hanya sekitar 25%," ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh ribuan burung peliharaan tersebut berhasil disita petugas saat diangkut menggunakan kendaran Colt Diesel B 9783 BXR yang dikendarai Wahyudin, Senin (29/9/2014).
Kepala KSKP Merak, AKP Nana Supriatna mengungkapkan, ribuan burung diselundupkan oleh Wahyudin warga Tegal, Jawa Tengah merupakan titipan seseorang dari Lampung yang akan dibawanya ke Jakarta yang disembunyikan di dalam beberapa kardus.
"Karena tidak bisa menunjukan dokumen dari dinas terkait makanya kita amankan, kemudian ribuan burung itu kami serahkan ke karantina untuk ditindaklanjuti. Sebab, kami tidak berwenang untuk mengamankan ribuan burung ini," katanya.
Sementara itu, salah seorang petugas kesehatan Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Cilegon, dr Basid mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan jumlah burung peliharaan tersebut.
Namun, pihaknya memperkirakan ada sekitar 2.000 burung dengan berbagai macam jenis, seperti ciblek, cerukcuk, pentet, perkutut, manyar, jalak kebo, kepodang dan jenis burung lainnya.
"Yang baru kita hitung ada sekitar 600 burung. Kalau perkiraan ada sekitar 2.000 burung," katanya.
Menurut Basid, saat diterima oleh Balai Karantina kondisi burung sudah sangat memprihatinkan. Dari keseluruhan burung yang disita, hanya sekitar 25% burung yang masih hidup. Hal itu disebabkan kendaraan pengangkut yang tidak memenuhi standar.
"Hampir setiap dus mati 90%. Kalau dilihat dari semuanya yang hidup hanya sekitar 25%," ungkapnya.
(sms)