Aktivis 98 Kumpul di Bali
A
A
A
DENPASAR - Aktivis 98 menggelar reuni akbar di Bali selama tiga hari, mulai 26-28 September 2014. Dalam reuni itu, aktivis 98 akan membahas empat isu penting yang sedang aktual, di antaranya struktur dan penguasaan sumber daya alam sebagai hak rakyat.
Ketua Panitia Reuni Aktivis 98 Erwin Usman mengatakan, pertemuan itu akan membahas empat isu. Selain membahas sumber daya alam, juga membahas isu yang saat ini sedang hangat seperti Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang baru disahkan DPR RI tadi malam.
Saat menggelar konferensi pers di salah satu hotel di Denpasar, Bali, Jumat (26/9/2014), Erwin menyatakan, reuni aktivis 98 yang dihadiri perwakilan dari 25 provinsi itu juga akan membahas pemberantasan korupsi sesuai mandat reformasi 98. Selain itu, membahas penyelesaian berbagai kasus HAM serta situasi umum ekonomi politik aktual.
Dari pembahasan itu akan dijadikan rekomendasi kepada pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Pertemuan akbar yang digelar lima tahun sekali itu juga rencananya dihadiri presiden terpilih Joko Widodo.
"Setelah kami rapat nanti hasilnya akan kami serahkan kepada presiden terpilih Jokowi untuk beliau sebagai referensi pada kepemimpinannya dalam lima tahun mendatang," ucapnya.
Ketua Panitia Reuni Aktivis 98 Erwin Usman mengatakan, pertemuan itu akan membahas empat isu. Selain membahas sumber daya alam, juga membahas isu yang saat ini sedang hangat seperti Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang baru disahkan DPR RI tadi malam.
Saat menggelar konferensi pers di salah satu hotel di Denpasar, Bali, Jumat (26/9/2014), Erwin menyatakan, reuni aktivis 98 yang dihadiri perwakilan dari 25 provinsi itu juga akan membahas pemberantasan korupsi sesuai mandat reformasi 98. Selain itu, membahas penyelesaian berbagai kasus HAM serta situasi umum ekonomi politik aktual.
Dari pembahasan itu akan dijadikan rekomendasi kepada pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Pertemuan akbar yang digelar lima tahun sekali itu juga rencananya dihadiri presiden terpilih Joko Widodo.
"Setelah kami rapat nanti hasilnya akan kami serahkan kepada presiden terpilih Jokowi untuk beliau sebagai referensi pada kepemimpinannya dalam lima tahun mendatang," ucapnya.
(zik)