Penutupan Gudang Solar Diduga Pemicu Bentrok TNI dengan Brimob
A
A
A
SAGULUNG - Penutupan gudang solar di depan perumahan Taman Cipta Asri yang dilakukan oleh oknum Brimob diduga menjadi pemicu bentrokan antara oknum TNI dari Yonif 134/Tuah Sakti dengan anggota Brimob Polda Kepri.
"Awal pemicu bentrok antara TNI dengan Brimob diduga penutupan gudang solar," kata seorang saksi mata di lapangan yang bernama Edy.
Sebelumnya belasan oknum Brimob mendatangi lokasi gudang tersebut, kata Edy, lalu oknum Brimob tersebut pergi setelah mengambil beberapa foto di dalam gudang tersebut.
"Tetapi, gudang yang didatangi itu sebenarnya sudah lama tutup," kata Edy.
Memang, lanjut Edy, meski gudang tersebut sudah lama tutup, tetapi di dalam gudang tersebut masih ada sisa-sisa solar beberapa jeriken. Solar tersebut akan digunakan untuk kebutuhan mesin genset di dalam gudang bukan untuk diperjual belikan.
"Tetapi gudang itu memang dulu dibekingi TNI, tetapi sejak beberapa bulan belakangan ini sudah tutup," kata Edy.
Karenanya Edy menduga kuat, pertikaian terjadi karena gudang solar ilegal yang didatangi sejumlah oknum Brimob.
Sementara akibat bentrokan yang terjadi antara sejumlah oknum anggota TNI dan anggota Brimob di depan Mako Brimob Polda Kepri yang terletak di Jalan Trans Barelang, empat oknum TNI mengalami luka tembak.
Berdasarkan data di rumah sakit keempat angota Yonif 134 Tuah Sakti yang menjadi korban penembakan atas nama Praka Eka Basri Kompi A Tuah Sakti, terkena tembakan pada paha sebelah kiri (dilakukan penembakan oleh anggota Brimob Kepri di Mako Brimob B).
Pratu Eko anggota Kompi Markas terkena tembakan pada paha sebelah kiri, Pratu Ari dari Kompi Markas terkena tembakan pada paha sebelah kiri dan Pratu Ari dari Kompi Bantuan Tuah Sakti terkena tembakan pada paha sebelah kiri.
Keempat prajurit tersebut di bawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan pengangkatan proyektil yang bersarang di tubuh mereka
"Awal pemicu bentrok antara TNI dengan Brimob diduga penutupan gudang solar," kata seorang saksi mata di lapangan yang bernama Edy.
Sebelumnya belasan oknum Brimob mendatangi lokasi gudang tersebut, kata Edy, lalu oknum Brimob tersebut pergi setelah mengambil beberapa foto di dalam gudang tersebut.
"Tetapi, gudang yang didatangi itu sebenarnya sudah lama tutup," kata Edy.
Memang, lanjut Edy, meski gudang tersebut sudah lama tutup, tetapi di dalam gudang tersebut masih ada sisa-sisa solar beberapa jeriken. Solar tersebut akan digunakan untuk kebutuhan mesin genset di dalam gudang bukan untuk diperjual belikan.
"Tetapi gudang itu memang dulu dibekingi TNI, tetapi sejak beberapa bulan belakangan ini sudah tutup," kata Edy.
Karenanya Edy menduga kuat, pertikaian terjadi karena gudang solar ilegal yang didatangi sejumlah oknum Brimob.
Sementara akibat bentrokan yang terjadi antara sejumlah oknum anggota TNI dan anggota Brimob di depan Mako Brimob Polda Kepri yang terletak di Jalan Trans Barelang, empat oknum TNI mengalami luka tembak.
Berdasarkan data di rumah sakit keempat angota Yonif 134 Tuah Sakti yang menjadi korban penembakan atas nama Praka Eka Basri Kompi A Tuah Sakti, terkena tembakan pada paha sebelah kiri (dilakukan penembakan oleh anggota Brimob Kepri di Mako Brimob B).
Pratu Eko anggota Kompi Markas terkena tembakan pada paha sebelah kiri, Pratu Ari dari Kompi Markas terkena tembakan pada paha sebelah kiri dan Pratu Ari dari Kompi Bantuan Tuah Sakti terkena tembakan pada paha sebelah kiri.
Keempat prajurit tersebut di bawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan pengangkatan proyektil yang bersarang di tubuh mereka
(sms)