Puslabfor Selidiki Kebakaran Pasar Andir
A
A
A
GARUT - Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri akan dilibatkan dalam proses penyelidikan kebakaran Pasar Andir. Seperti diketahui, Pasar Andir yang terletak di Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, terbakar Rabu (17/9/2014) malam.
Kapolres Garut AKBP Arif Rachman mengatakan, undangan penyelidikan atas peristiwa yang meluluhlantakkan sebanyak 504 unit kios di Pasar Andir itu sudah dikirimkan.
"Undangan sudah diberikan. Mereka diundang untuk menyelidiki kasus ini secara scientific crime investigation," kata Arif di Mapolres Garut, Jumat (19/9/2014).
Menurut Arif, tim Puslabfor Mabes Polri akan dapat menentukan asal api sesungguhnya dari mana dan disebabkan oleh apa. Dengan demikian, pihaknya saat ini belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran tersebut.
"Secara ilmiah, tim ini dapat menentukan dari mana sumber api. Makanya kami masih menunggu hasil ilmiah dari tim seperti apa," ujarnya.
Terkait penyelidikan sementara, Arif mengatakan pihaknya telah memintai keterangan sedikitnya lima orang sebagai saksi. Beberapa di antara mereka berprofesi sebagai petugas jaga malam Pasar Andir dan pemilik kios yang menjadi korban kebakaran.
"Orang-orang yang mengetahui baik langsung atau tidak langsung awal kebakaran itu juga kami mintai keterangannya. Ada beragam pendapat, dimulai dari asal mula api berawal dari kios Blok A, hingga lainnya. Keterangan mereka akan kami jadikan acuan sebagai dasar penyelidikan. Untuk hasil pastinya, kita tunggu tim Puslabfor agar lebih akurat," ucapnya.
Meski undangan perihal permohonan bantuan penyelidikan, Arif mengaku tidak mengetahui kapan tim ini akan diterjunkan.
"Kapan tim ini datang ke Garut kami tidak tahu. Itu tergantung dari kesibukan mereka. Mengingat, sejumlah peristiwa besar di seluruh Indonesia juga memerlukan bantuan dari mereka," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Pasar Andir terbakar pada Rabu malam lalu. Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Garut Neneng Martiana menyebutkan, kebakaran di pasar yang berstatus sebagai pasar kabupaten ini mengakibatkan kerugian mencapai Rp25 miliar.
"Besaran kerugian tersebut didasarkan atas nilai bangunan dan barang dagangan yang ludes dilalap api. Adapun jumlah kios yang terbakar sebanyak 504 unit dari berbagai macam tipe," ujarnya.
Kapolres Garut AKBP Arif Rachman mengatakan, undangan penyelidikan atas peristiwa yang meluluhlantakkan sebanyak 504 unit kios di Pasar Andir itu sudah dikirimkan.
"Undangan sudah diberikan. Mereka diundang untuk menyelidiki kasus ini secara scientific crime investigation," kata Arif di Mapolres Garut, Jumat (19/9/2014).
Menurut Arif, tim Puslabfor Mabes Polri akan dapat menentukan asal api sesungguhnya dari mana dan disebabkan oleh apa. Dengan demikian, pihaknya saat ini belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran tersebut.
"Secara ilmiah, tim ini dapat menentukan dari mana sumber api. Makanya kami masih menunggu hasil ilmiah dari tim seperti apa," ujarnya.
Terkait penyelidikan sementara, Arif mengatakan pihaknya telah memintai keterangan sedikitnya lima orang sebagai saksi. Beberapa di antara mereka berprofesi sebagai petugas jaga malam Pasar Andir dan pemilik kios yang menjadi korban kebakaran.
"Orang-orang yang mengetahui baik langsung atau tidak langsung awal kebakaran itu juga kami mintai keterangannya. Ada beragam pendapat, dimulai dari asal mula api berawal dari kios Blok A, hingga lainnya. Keterangan mereka akan kami jadikan acuan sebagai dasar penyelidikan. Untuk hasil pastinya, kita tunggu tim Puslabfor agar lebih akurat," ucapnya.
Meski undangan perihal permohonan bantuan penyelidikan, Arif mengaku tidak mengetahui kapan tim ini akan diterjunkan.
"Kapan tim ini datang ke Garut kami tidak tahu. Itu tergantung dari kesibukan mereka. Mengingat, sejumlah peristiwa besar di seluruh Indonesia juga memerlukan bantuan dari mereka," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Pasar Andir terbakar pada Rabu malam lalu. Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Garut Neneng Martiana menyebutkan, kebakaran di pasar yang berstatus sebagai pasar kabupaten ini mengakibatkan kerugian mencapai Rp25 miliar.
"Besaran kerugian tersebut didasarkan atas nilai bangunan dan barang dagangan yang ludes dilalap api. Adapun jumlah kios yang terbakar sebanyak 504 unit dari berbagai macam tipe," ujarnya.
(zik)