Kekeringan, Petani Cilacap Terpaksa Panen Dini

Rabu, 17 September 2014 - 08:44 WIB
Kekeringan, Petani Cilacap...
Kekeringan, Petani Cilacap Terpaksa Panen Dini
A A A
CILACAP - Akibat kekeringan, para petani di Cilacap, Jawa Tengah, terpaksa memanen lebih awal tanaman padinya untuk menghindari puso. Para petani mengaku rugi hingga jutaan rupiah, sebab hasil panen padi yang mulai layu dan masih hijau ini berkurang hingga 70 persen dibandingkan panen biasanya.

Ribuan hektare sawah di Kabupaten Cilacap kekeringan akibat musim kemarau. Kekeringan mengakibatkan tanah di areal persawahan retak-retak dan mengakibatkan tanaman padi siap panen mulai layu. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, para petani terpaksa memanen tanaman padinya lebih awal.

Hal itu dilakukan para petani di Desa Nusawungu, Kecamatan Nusawungu. Mereka terpaksa memanen tanaman padi yang baru berusia 70 hingga 80 hari. Pada tanaman padi yang dipanen lebih awal ini, bulir padi belum sepenuhnya berisi karena tanaman sudah mulai layu. Jika tidak segera dipanen, dapat dipastikan tanaman padi akan mati.

Menurut para petani, hasil panen dini ini berkurang hingga 70 persen dari biasanya. Jika sawah seluas 100 ubin dapat menghasilkan 11 ton gabah, kini akibat kekeringan hanya menghasilkan dua ton.

"Hasil ini tentu saja merugikan petani hingga jutaan rupiah, sebab panen yang dihasilkan tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan saat masa tanam," kata Eko Sukisno, salah seorang petani, Rabu (17/9/2014).

Dari ribuan hektare areal persawahan di Cilacap, 200 hektare di antaranya berada di Kecamatan Nusawungu. Setiap musim kemarau tiba, daerah ini selalu menjadi langganan kekeringan.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1211 seconds (0.1#10.140)