Tahun Depan, Bandung Punya Monorel
A
A
A
BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana membangun Mass Rapid Transit (MRT) berupa monorel, awal tahun 2015, dan diharapkan tuntas tiga tahun kemudian.
"Seperti diketahui, warga Bandung yang naik transportasi umum itu 20 persen, 80 persennya menggunakan kendaraan pribadi. Idealnya harusnya dibalik," ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (RK), di Hotel Horison, Kota Bandung, Senin (8/9/2014).
Untuk membangun monorel dan seluruh fasilitasnya, diperlukan dana sekira Rp6 triliun yang berasal dari APBN, APBD, swasta, dan pihak lainnya. Dana itu akan dipakai untuk membangun dua koridor monorel di Kota Bandung.
"Nilainya Rp6 triliun untuk dua koridor utara-selatan dan timur-barat," jelasnya.
Dengan adanya monorel, publik diharapkan benar-benar pindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Sehingga kemacetan di Kota Bandung bisa berkurang.
"Ya pakai logika sederhana saja, kalau orang sudah lelah dengan macet terus bisa duduk diam nyaman, otomatis orang akan mencoba," tutur RK.
Dia optimistis nantinya pengguna transportasi massal di Kota Bandung akan meningkat dari 20 persen menjadi 50 persen.
"Tahap pertama untuk koridor mulai dari Cibeunying, Tegalega, Dago, Asia-Afrika, dan lain-lain. Sedangkan koridor dua di antaranya meliputi Gedebage, Jalan Riau, dan Jalan Pajajaran," tukasnya.
"Seperti diketahui, warga Bandung yang naik transportasi umum itu 20 persen, 80 persennya menggunakan kendaraan pribadi. Idealnya harusnya dibalik," ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (RK), di Hotel Horison, Kota Bandung, Senin (8/9/2014).
Untuk membangun monorel dan seluruh fasilitasnya, diperlukan dana sekira Rp6 triliun yang berasal dari APBN, APBD, swasta, dan pihak lainnya. Dana itu akan dipakai untuk membangun dua koridor monorel di Kota Bandung.
"Nilainya Rp6 triliun untuk dua koridor utara-selatan dan timur-barat," jelasnya.
Dengan adanya monorel, publik diharapkan benar-benar pindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Sehingga kemacetan di Kota Bandung bisa berkurang.
"Ya pakai logika sederhana saja, kalau orang sudah lelah dengan macet terus bisa duduk diam nyaman, otomatis orang akan mencoba," tutur RK.
Dia optimistis nantinya pengguna transportasi massal di Kota Bandung akan meningkat dari 20 persen menjadi 50 persen.
"Tahap pertama untuk koridor mulai dari Cibeunying, Tegalega, Dago, Asia-Afrika, dan lain-lain. Sedangkan koridor dua di antaranya meliputi Gedebage, Jalan Riau, dan Jalan Pajajaran," tukasnya.
(san)