Digangsir Pencuri, Alfamart Rugi Puluhan Juta
A
A
A
BLITAR - Sebuah minimarket Alfamart di Desa Kendalrejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar dibobol kawanan pencuri dengan cara digangsir.
Melalui lubang tembok bangunan yang dijebol dari luar, pelaku menguras uang tunai sebesar Rp16 juta, 75 pres rokok dan seperangkat CCTV. “Diduga aksi kejahatan itu berlangsung dini hari, “ ujar Kasubag Humas Polres Blitar AKP Wisnu Wardana kepada wartawan, Jumat (5/9/2014).
Yuni Eva Yanti (22) warga Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro dan Antonius Darwin Rendra Graha (21) warga Jalan Imam Bonjol Kelurahan Beru Kecamatan Wlingi merupakan dua orang karyawan minimarket yang pertama kali melihat tempat kerjanya dalam kondisi porak poranda.
Kedua orang yang shift pagi itu melihat layar CCTV yang berada di meja kasir dalam kondisi mati.
“Selain itu ketika mencek isi brankas, seluruh uang di dalamnya juga lenyap. Pelaku diperkirakan lebih dari satu orang, “ ungkap Wisnu.
Menurut Wisnu, pada tembok belakang swalayan terdapat lubang baru dengan diameter kurang lebih satu meter.
Pelaku sengaja merusak tembok agar bisa leluasa masuk ke dalam ruangan. Sementara setelah tutup minimarket memang tidak menempatkan tenaga keamanan disana.
Bersama dengan pemilik minimarket, kedua karyawan memutuskan melaporkan kejadian ke kepolisian setempat.
“Total kerugian material yang diderita korban mencapai Rp22 juta. Saat ini kita melakukan pemeriksaan saksi, termasuk meminta keterangan warga sekitar, “ pungkasnya.
Melalui lubang tembok bangunan yang dijebol dari luar, pelaku menguras uang tunai sebesar Rp16 juta, 75 pres rokok dan seperangkat CCTV. “Diduga aksi kejahatan itu berlangsung dini hari, “ ujar Kasubag Humas Polres Blitar AKP Wisnu Wardana kepada wartawan, Jumat (5/9/2014).
Yuni Eva Yanti (22) warga Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro dan Antonius Darwin Rendra Graha (21) warga Jalan Imam Bonjol Kelurahan Beru Kecamatan Wlingi merupakan dua orang karyawan minimarket yang pertama kali melihat tempat kerjanya dalam kondisi porak poranda.
Kedua orang yang shift pagi itu melihat layar CCTV yang berada di meja kasir dalam kondisi mati.
“Selain itu ketika mencek isi brankas, seluruh uang di dalamnya juga lenyap. Pelaku diperkirakan lebih dari satu orang, “ ungkap Wisnu.
Menurut Wisnu, pada tembok belakang swalayan terdapat lubang baru dengan diameter kurang lebih satu meter.
Pelaku sengaja merusak tembok agar bisa leluasa masuk ke dalam ruangan. Sementara setelah tutup minimarket memang tidak menempatkan tenaga keamanan disana.
Bersama dengan pemilik minimarket, kedua karyawan memutuskan melaporkan kejadian ke kepolisian setempat.
“Total kerugian material yang diderita korban mencapai Rp22 juta. Saat ini kita melakukan pemeriksaan saksi, termasuk meminta keterangan warga sekitar, “ pungkasnya.
(sms)