Jamaah Haji Semarang Ditarik Uang Gotong-royong Rp300.000

Kamis, 04 September 2014 - 18:31 WIB
Jamaah Haji Semarang Ditarik Uang Gotong-royong Rp300.000
Jamaah Haji Semarang Ditarik Uang Gotong-royong Rp300.000
A A A
SEMARANG - Penarikan biaya akomodasi angkutan barang dari daerah ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali, tidak hanya terjadi di Kabupaten Semarang saja. Ternyata, tarikan dana diluar biaya operasional yang ditanggung Badan Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH) itu juga terjadi di Kota Semarang.

Para jamaah haji yang hendak menunaikan ibadah suci dari Kota Semarang mengaku ditarik biaya Rp300.000. Di kalangan jamaah, tarikan tersebut dikenal dengan nama dana gotong royong.

"Katanya itu biaya gotong royong jamaah, peruntukannya untuk ongkos angkut barang dari Semarang ke asrama haji Boyolali," kata Achmad (55), salah satu jamaah saat ditemui wartawan, usai menyerahkan barang bawaan seperti koper di Kantor Kementerian Agama Kota Semarang, Kamis (4/9/2014).

Achmad yang menambahkan, dirinya sudah mengetahui sejak lama tentang adanya tarikan dana akomodasi tersebut. Bahkan lanjut dia, sejak proses manasik haji pertama petugas sudah mengungkapkan adanya tarikan tersebut.

“Saya juga tidak tahu dana itu untuk apa, sebab tidak ada kwitansi bukti pembayarannya dan tidak ada pula rincian dari kegunaan dana tersebut nantinya untuk apa,” imbuhnya.

Menurut Achmad, dana itu dikumpulkan kepada petugas yang memintanya. Setahunya, semua jamaah memberikan uang itu.

"Semuanya memberi, saya juga hanya ikut-ikutan saja. Tidak tahu untuk apa, yang jelas bagaimana agar saya bisa berangkat haji dengan lancar," pungkasnya.

Sementara itu, salah satu petugas haji Kota Semarang, Moch Adi membenarkan adanya penarikan biaya sebesar Rp300.000 kepada jamaah tersebut. Dana itu nantinya digunakan sebagai biaya akomodasi seperti pengangkut barang jamaah dari Semarang ke asrama haji.

"Kan itu tidak ada dalam anggaran Badan Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH). Kalau BPIH itu hanya bertanggungjawab memberangkatkan jamaah dari Asrama Haji Boyolali ke Mekkah begitu juga sebaliknya. Sementara biaya akomodasi dari daerah menuju asrama haji menjadi tanggungjawab jamaah sendiri,” terangnya.

Pemda setempat, lanjut dia, juga membantu dalam rangka pemberangkatan itu. Namun, Pemkot Semarang hanya menyediakan bus untuk mengangkut jamaah. “Sementara untuk angkutan barangnya tidak ada, sehingga itu menjadi tanggungjawab jamaah,” imbuhnya.

Secara keseluruhan, lanjut Adi, tidak ada jamaah yang mempermasalahkan tentang dana gotong royong tersebut. Sebab menurutnya, uang itu tidak ada artinya dibanding kebahagiaan jamaah untuk naik haji.

“Bagi jamaah itu tidak ada artinya, karena dana itu juga untuk kelancaran ibadah hajinya. Daripada harus susah-susah mengangkut barangnya dari Semarang ke Boyolali sendiri, ini diakomodir agar dapat diangkutkan bersama barang lainnya,” pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5560 seconds (0.1#10.140)