Pemkab Blitar Genjot Perbaikan Jalan dan Jembatan

Sabtu, 30 Agustus 2014 - 09:42 WIB
Pemkab Blitar Genjot Perbaikan Jalan dan Jembatan
Pemkab Blitar Genjot Perbaikan Jalan dan Jembatan
A A A
BLITAR - Sempat terganjal Lebaran dan arus mudik, Pemkab Blitar kembali menggenjot pekerjaan fisik, seperti jalan dan jembatan. Sebab, tahun anggaran sudah menginjak bulan delapan. Dan, di akhir tahun alokasi dana fisik (APBD 2014) sebesar Rp190 miliar harus terserap sesuai sasaran.

"Kemarin saat libur Lebaran memang kami hentikan sementara. Saat ini pekerjaan telah kita kebut kembali," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar Harpianto Nugroho.

Sejumlah alat berat yang sebelumnya ditarik, kembali diterjunkan ke lapangan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar. Pekerjaan peningkatan kelas jalan biasa menjadi hotmix di sepanjang wilayah Kecamatan Kanigoro menuju Siraman telah berjalan.

Jalan yang meningkat mutunya tersebut merupakan jalur alternatif yang menghubungkan antara wilayah Ibu Kota Kabupaten Blitar, Kanigoro, dengan wilayah Kabupaten Blitar bagian timur.

Secara bersamaan juga dilakukan pelebaran jembatan di wilayah Selopuro dan Kanigoro oleh Pemkab Blitar. "Kemudian juga pembangunan jembatan di sebelah selatan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi yang berada di jalan utama. Sesuai kontrak kerja semuanya harus selesai pada akhir bulan Desember 2014," terang Harpianto.

Meski hanya memiliki rentang waktu empat bulan terhitung mulai sekarang, Harpianto tidak ingin pekerjaan mengabaikan mutu. Baik fisik maupun nonfisik, semua proyek yang berjalan harus memperhatikan apa yang menjadi ketentuan petunjuk besaran teknis (bestek). Sebab, selain uang negara, pengambil manfaat dari proyek pembangunan tersebut adalah masyarakat.

"Karenanya semuanya dikerjakan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Jangan sampai usai pekerjaan justru ada masalah," pungkasnya.

Menanggapi langkah Pemkab Blitar ini, anggota DPRD Kabupaten Blitar Suwito Saren Satoto berharap semua alokasi dana pembangunan bisa secepatnya dinikmati masyarakat. "Dan tentunya jangan sampai terjadi kualitas bangunan yang belum waktunya sudah rusak kembali. Karena dalam hal itu jelas masyarakat yang dirugikan," ujarnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4935 seconds (0.1#10.140)