Jenazah Serda Djafar Ditemukan di Sungai Mangottong
A
A
A
SINJAI - Tim gabungan TNI, Polri, BNPB, SAR, dan Orari, berhasil menemukan jenazah anggota Babinsa Serda Djafar, yang menceburkan diri ke dalam Sungai Mangottong, Sinjai, Sulawesi Selatan.
Salah seorang anggota tim gabungan dari Kodim 1424 Pratu Salwiadi mengatakan, jasad Serda Djafar pertama kali dilihat oleh seorang nelayan bernama Asri, yang sedang melintas di muara sungai, sekitar 500 meter dari tempat kejadian.
"Posisi korban berdiri di dalam air, dan bertelanjang dada dengan luka memar di bagian muka, dan kepala," Kata Pratu Salwiadi, kepada wartawan, Rabu (20/8/2014).
Sementara itu, Kepala Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sinjai Achmad Karim mengatakan, pencarian lanjutan terhadap jasad korban dimulai Rabu pagi, setelah sempat dihentikan semalam.
"Kami bersama tim rescue gabungan kembali melakukan pencarian pukul 06.00 Wita dan alhamdulillah, setelah lebih kurang tiga jam pencarian, kami menemukan jasad korban di dekat muara Sungai Mangottong," terang Achmad Karim.
Dia melanjutkan, jenazah korban sempat dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sinjai. Namun dibawa ke rumah duka, di Jalan Emmi Saelan Lingkungan Tekolampe, Kelurahan Balangnipa, Kecamatan Sinjai Utara.
"Korban telah dibawa ke rumah duka, dan selanjutnya akan dimakamkan," terangnya.
Sebelumnya, Serda Djafar (45) meloncat ke sungai, diduga karena mengalami depresi atau paranoid. Istri korban, Satria mengaku, dua hari sebelum kejadian, sang suami terlihat risau dan ketakutan.
"Suami saya dua hari sebelum kejadian selalu merasa ketakutan, mungkin hanya halusinasi. Sebab, ketika saya tanya, dia menjawab tidak ada masalah," terangnya.
Sementara itu, Dandim 1424 Sinjai Letkol Infanteri Maskun Nafik mengungkapkan, korban tidak memiliki masalah di kantor. "Kami kenal korban, dia orang baik dan mudah bergaul dengan siapa saja," pungkasnya.
Salah seorang anggota tim gabungan dari Kodim 1424 Pratu Salwiadi mengatakan, jasad Serda Djafar pertama kali dilihat oleh seorang nelayan bernama Asri, yang sedang melintas di muara sungai, sekitar 500 meter dari tempat kejadian.
"Posisi korban berdiri di dalam air, dan bertelanjang dada dengan luka memar di bagian muka, dan kepala," Kata Pratu Salwiadi, kepada wartawan, Rabu (20/8/2014).
Sementara itu, Kepala Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sinjai Achmad Karim mengatakan, pencarian lanjutan terhadap jasad korban dimulai Rabu pagi, setelah sempat dihentikan semalam.
"Kami bersama tim rescue gabungan kembali melakukan pencarian pukul 06.00 Wita dan alhamdulillah, setelah lebih kurang tiga jam pencarian, kami menemukan jasad korban di dekat muara Sungai Mangottong," terang Achmad Karim.
Dia melanjutkan, jenazah korban sempat dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sinjai. Namun dibawa ke rumah duka, di Jalan Emmi Saelan Lingkungan Tekolampe, Kelurahan Balangnipa, Kecamatan Sinjai Utara.
"Korban telah dibawa ke rumah duka, dan selanjutnya akan dimakamkan," terangnya.
Sebelumnya, Serda Djafar (45) meloncat ke sungai, diduga karena mengalami depresi atau paranoid. Istri korban, Satria mengaku, dua hari sebelum kejadian, sang suami terlihat risau dan ketakutan.
"Suami saya dua hari sebelum kejadian selalu merasa ketakutan, mungkin hanya halusinasi. Sebab, ketika saya tanya, dia menjawab tidak ada masalah," terangnya.
Sementara itu, Dandim 1424 Sinjai Letkol Infanteri Maskun Nafik mengungkapkan, korban tidak memiliki masalah di kantor. "Kami kenal korban, dia orang baik dan mudah bergaul dengan siapa saja," pungkasnya.
(san)