Perintah Pertama Soekarno Setelah Menjabat Presiden
A
A
A
JAKARTA - Kemarin bangsa Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaannya yang ke 69. Banyak perhelatan digelar di seantero negeri untuk memperingatinya.
Bahkan warga negara Indonesia di luar negeri juga telah menggelar berbagai lomba maupun acara untuk memperingati HUT Republik Indonesia (RI) ini.
Salah satu tokoh sentral dalam Proklamasi Kemerdekaan RI adalah Ir Soekarno.
Cerita pagi kali ini akan mengulas sedikit mengenai sisi lain dari sang Proklamator Bung Karno yang juga Presiden pertama RI ini.
Salah satunya adalah perintah yang dikeluarkan oleh Putra Sang Fajar ini begitu menjabat sebagai Presiden RI yang pertama.
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menetapkan Bung Karno secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia sehari setelah proklamasi Kemerdekaan RI yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945. Ya tepat 69 tahun lalu pada tanggal yang sama. Selain Soekarno juga ditetapkan sebagai Wakil Presiden RI Mohammad Hatta dalam rapat PPKI tersebut.
Menurut Prof Iwa Kusumah Sumantri dalam otobiografinya 'Sang Pejuang Dalam Gejolak Sejarah' yang diterbitkan Satya Historika tahun 2002.
Penetapan secara aklamasi Soekarno dan Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI pada rapat PPKI, tersebut dilakukan usai Otto Iskandardinata mengusulkan agar Bung Karno menjadi presiden dan Bung Hatta menjadi wakilnya.
Alasan Otto ketika itu, karena keduanya menjadi ketua dan wakil ketua PPKI. Selain itu baik Soekarno dan Hatta dekat dengan Pemerintah Jepang sehingga bisa diharapkan dapat menjadi perantara dengan pihak Dai Nippon.
Sedangkan menurut Soekarno dalam biografinya yang ditulis Cindy Adams, 'Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia' yang diterbitkan Yayasan Bung Karno tahun 2007.
Tidak ada debat sengit dalam sidang di Gedung Road van Indie di Jalan Pejambon itu.
Sederhana saja, PPKI memilih dirinya sebagai presiden pertama RI.
Hal ini tentunya berbeda sekali dengan hiruk pikuk Pilpres 2014 yang masih berkutat di persidangan Mahkamah Konstitusi yang penuh keriuhan serta protes.
Berdasarkan biografi tersebut disebutkan oleh salah satu anggota PPKI. "Nah kita sudah bernegara sejak kemarin. Dan sebuah negara memerlukan seorang Presiden. Bagaimana kalau kita memilih Soekarno?, " kata Oto Iskandardinata kala itu.
Soekarno pun menjawab, "Baiklah."
Sesederhana itu. Maka jadilah Ir Soekarno sebagai Presiden pertama RI. Namanya negara yang baru seumur sehari, tidak ada mobil kepresidenan yang mengantar Soekarno. Maka Soekarno pun pulang berjalan kaki.
"Di jalanan aku bertemu dengan tukang sate yang berdagang di kaki lima. Paduka Yang Mulia Presiden Republik Indonesia memanggil pedagang yang bertelanjang dada dan tak memakai alas kaki itu dan mengeluarkan perintah pelaksanaannya yang pertama yaitu, Sate ayam 50 tusuk!," ujar Soekarno dalam biografinya itu. Itulah perintah pertama Presiden RI Soekarno. "Sate ayam 50 tusuk!"
Karena tidak ada bangku Soekarno kemudian berjongkok di pinggir got dekat tempat sampah. Sambil berjongkok, Presiden Republik Indonesia yang pertama itu menghabiskan sate ayam 50 tusuk dengan lahap. Itulah pesta perayaan pelantikannya sebagai Presiden RI.
Kemudian Soekarno pulang ke rumah, dia menyampaikan dirinya telah dipilih menjadi Presiden RI pada Fatmawati, istrinya. Fatmawati tidak melompat-lompat kegirangan. Fatmawatipun menceritakan wasiat ayahnya sebelum meninggal.
"Di malam sebelum bapak meninggal, hanya tinggal kami berdua yang belum tidur. Aku memijitnya untuk mengurangi rasa sakitnya, ketika tiba-tiba beliau berkata 'Aku melihat pertanda secara kebatinan bahwa tidak lama lagi...dalam waktu dekat...anakku akan tinggal di istana yang besar dan putih itu'. Jadi ini tidak mengagetkanku. Tiga bulan yang lalu, Bapak sudah meramalkannya," ujar Fatmawati tenang kepada Soekarno.
Begitulah sekelumit cerita Bung Karno yang mempunyai beragam kisah menarik mengenai kepemimpinan dan kesederhanaan dirinya.
Bahkan warga negara Indonesia di luar negeri juga telah menggelar berbagai lomba maupun acara untuk memperingati HUT Republik Indonesia (RI) ini.
Salah satu tokoh sentral dalam Proklamasi Kemerdekaan RI adalah Ir Soekarno.
Cerita pagi kali ini akan mengulas sedikit mengenai sisi lain dari sang Proklamator Bung Karno yang juga Presiden pertama RI ini.
Salah satunya adalah perintah yang dikeluarkan oleh Putra Sang Fajar ini begitu menjabat sebagai Presiden RI yang pertama.
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menetapkan Bung Karno secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia sehari setelah proklamasi Kemerdekaan RI yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945. Ya tepat 69 tahun lalu pada tanggal yang sama. Selain Soekarno juga ditetapkan sebagai Wakil Presiden RI Mohammad Hatta dalam rapat PPKI tersebut.
Menurut Prof Iwa Kusumah Sumantri dalam otobiografinya 'Sang Pejuang Dalam Gejolak Sejarah' yang diterbitkan Satya Historika tahun 2002.
Penetapan secara aklamasi Soekarno dan Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI pada rapat PPKI, tersebut dilakukan usai Otto Iskandardinata mengusulkan agar Bung Karno menjadi presiden dan Bung Hatta menjadi wakilnya.
Alasan Otto ketika itu, karena keduanya menjadi ketua dan wakil ketua PPKI. Selain itu baik Soekarno dan Hatta dekat dengan Pemerintah Jepang sehingga bisa diharapkan dapat menjadi perantara dengan pihak Dai Nippon.
Sedangkan menurut Soekarno dalam biografinya yang ditulis Cindy Adams, 'Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia' yang diterbitkan Yayasan Bung Karno tahun 2007.
Tidak ada debat sengit dalam sidang di Gedung Road van Indie di Jalan Pejambon itu.
Sederhana saja, PPKI memilih dirinya sebagai presiden pertama RI.
Hal ini tentunya berbeda sekali dengan hiruk pikuk Pilpres 2014 yang masih berkutat di persidangan Mahkamah Konstitusi yang penuh keriuhan serta protes.
Berdasarkan biografi tersebut disebutkan oleh salah satu anggota PPKI. "Nah kita sudah bernegara sejak kemarin. Dan sebuah negara memerlukan seorang Presiden. Bagaimana kalau kita memilih Soekarno?, " kata Oto Iskandardinata kala itu.
Soekarno pun menjawab, "Baiklah."
Sesederhana itu. Maka jadilah Ir Soekarno sebagai Presiden pertama RI. Namanya negara yang baru seumur sehari, tidak ada mobil kepresidenan yang mengantar Soekarno. Maka Soekarno pun pulang berjalan kaki.
"Di jalanan aku bertemu dengan tukang sate yang berdagang di kaki lima. Paduka Yang Mulia Presiden Republik Indonesia memanggil pedagang yang bertelanjang dada dan tak memakai alas kaki itu dan mengeluarkan perintah pelaksanaannya yang pertama yaitu, Sate ayam 50 tusuk!," ujar Soekarno dalam biografinya itu. Itulah perintah pertama Presiden RI Soekarno. "Sate ayam 50 tusuk!"
Karena tidak ada bangku Soekarno kemudian berjongkok di pinggir got dekat tempat sampah. Sambil berjongkok, Presiden Republik Indonesia yang pertama itu menghabiskan sate ayam 50 tusuk dengan lahap. Itulah pesta perayaan pelantikannya sebagai Presiden RI.
Kemudian Soekarno pulang ke rumah, dia menyampaikan dirinya telah dipilih menjadi Presiden RI pada Fatmawati, istrinya. Fatmawati tidak melompat-lompat kegirangan. Fatmawatipun menceritakan wasiat ayahnya sebelum meninggal.
"Di malam sebelum bapak meninggal, hanya tinggal kami berdua yang belum tidur. Aku memijitnya untuk mengurangi rasa sakitnya, ketika tiba-tiba beliau berkata 'Aku melihat pertanda secara kebatinan bahwa tidak lama lagi...dalam waktu dekat...anakku akan tinggal di istana yang besar dan putih itu'. Jadi ini tidak mengagetkanku. Tiga bulan yang lalu, Bapak sudah meramalkannya," ujar Fatmawati tenang kepada Soekarno.
Begitulah sekelumit cerita Bung Karno yang mempunyai beragam kisah menarik mengenai kepemimpinan dan kesederhanaan dirinya.
(sms)