Pelaku Mutilasi Potong Kemaluan Korbannya Ketika Hidup
A
A
A
PEKANBARU - Pelaku mutilasi MD mengaku memotong kemaluan korbannya saat masih hidup. Keterangan itu disampaikan MD kepada Ketua Komnas Perlindungan Anak Aris Merdeka Sirait.
"Saya sudah wawancara langsung dengan pelaku MD, aktor utama kasus ini. Dari pengakuannya, dia memutilasi kemaluan korbannya saat masih hidup. Ini tidak bisa dibayangkan, betapa sengsara korban saat itu," kata Aris, ditemui di Pekanbaru, Jumat (15/8/2014).
Ditambahkan dia, kasus mutilasi ini telah menyedot banyak perhatian masyarakat. Selain karena korbannya yang berjumlah cukup banyak, juga aksinya yang sangat sadis.
Kepada Aris, pelaku MD juga mengaku memutilasi anak-anak dan menyodominya dengan bantuan istrinya DS (19), dan dua orang temannya, yaitu S (26), dan DK (16).
"Sebelum memotong kemaluan, leher korban terlebih dahulu dijerat, namun korban masih hidup. Jadi para pelaku melihat jelas korban kejang-kejang saat kemaluannya dipotong. Ini mengerikan sekali," tandasnya.
Para tersangka mengaku, tindakan itu dilakukan MD, karena mendapat perintah dari ayahnya yang berprofesi sebagai dukun.
"Pada dasarnya, pelaku MD ingin menjadi dukun, mengikuti jejak ayahnya. Dia memotong seluruh kemaluan korbanya itu atas perintah ayahnya jika ingin mendapat ilmu supranatural," ungkapnya.
Dalam kasus pembunuhan berantai ini, para pelaku yang jumlahnya empat orang telah mendapat tumbal tujuh orang. Semua korbannya adalah anak-anak. Sebelum dimutilasi, korban terlebih dahulu disodomi.
"Saya sudah wawancara langsung dengan pelaku MD, aktor utama kasus ini. Dari pengakuannya, dia memutilasi kemaluan korbannya saat masih hidup. Ini tidak bisa dibayangkan, betapa sengsara korban saat itu," kata Aris, ditemui di Pekanbaru, Jumat (15/8/2014).
Ditambahkan dia, kasus mutilasi ini telah menyedot banyak perhatian masyarakat. Selain karena korbannya yang berjumlah cukup banyak, juga aksinya yang sangat sadis.
Kepada Aris, pelaku MD juga mengaku memutilasi anak-anak dan menyodominya dengan bantuan istrinya DS (19), dan dua orang temannya, yaitu S (26), dan DK (16).
"Sebelum memotong kemaluan, leher korban terlebih dahulu dijerat, namun korban masih hidup. Jadi para pelaku melihat jelas korban kejang-kejang saat kemaluannya dipotong. Ini mengerikan sekali," tandasnya.
Para tersangka mengaku, tindakan itu dilakukan MD, karena mendapat perintah dari ayahnya yang berprofesi sebagai dukun.
"Pada dasarnya, pelaku MD ingin menjadi dukun, mengikuti jejak ayahnya. Dia memotong seluruh kemaluan korbanya itu atas perintah ayahnya jika ingin mendapat ilmu supranatural," ungkapnya.
Dalam kasus pembunuhan berantai ini, para pelaku yang jumlahnya empat orang telah mendapat tumbal tujuh orang. Semua korbannya adalah anak-anak. Sebelum dimutilasi, korban terlebih dahulu disodomi.
(san)