Orangtua Korban Mutilasi Minta Pelaku Dihukum Mati
A
A
A
PEKANBARU - Salah seorang orangtua korban mutilasi sangat terpukul karena kehilangan buah hatinya, RH (9), yang dibunuh secara sadis oleh empat pelaku. Dia pun meminta agar pelaku dihukum mati.
"Kita minta pelaku dihukum seberat-beratnya, bila perlu hukuman mati," kata M (42,) warga Perawang, Siak, Riau, Senin (11/8/2014).
Dia mengaku sangat terpukul putra kesayangannya pergi meninggalkannya untuk selamanya secara tragis. Apalagi, pelaku adalah orang yang sangat dikenalnya. "Kita berharap kasus seperti ini tidak terjadi dengan anak-anak yang lain. Sangat mengiris hati rasanya kehilangan anak dengan kondisi seperti itu. Bagi orangtua mungkin banyak tidak kuat bila menerima cobaan seperti ini," ucapnya.
Menurutnya, MD, salah seorang tersangka, sering ke rumahnya. "Orangtua MD juga saya kenal, karena kita bersama ibu MD sama-sama jualan di sebuah sekolah. Ibunya jual sate," ungkapnya.
Sementara, pihak kepolisian telah melakukan tes kejiwaan empat tersangka kasus mutilasi di Riau. Hasilnya, dipastikan semua pelaku bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya. Tes kejiwaan empat "tukang jagal" manusia ini dilakukan oleh psikolog dari tim Polda Riau belum lama ini. "Berdasarkan hasil tes oleh psikiater, pelaku sehat secara kejiwaan," kata Kasat Reskrim Polres Siak AKP Hari Budianto, Senin (11/8/2014).
Namun, dari hasil interogasi polisi, keterangan pelaku selaku berubah-ubah dan berbelit-belit. "Dari keterangan empat pelaku, hanya satu orang yang polos dan jujur berbicara. Selebihnya berbelit-belit," tambah Kapolda Riau Brigjen Condro Kirono.
"Kita minta pelaku dihukum seberat-beratnya, bila perlu hukuman mati," kata M (42,) warga Perawang, Siak, Riau, Senin (11/8/2014).
Dia mengaku sangat terpukul putra kesayangannya pergi meninggalkannya untuk selamanya secara tragis. Apalagi, pelaku adalah orang yang sangat dikenalnya. "Kita berharap kasus seperti ini tidak terjadi dengan anak-anak yang lain. Sangat mengiris hati rasanya kehilangan anak dengan kondisi seperti itu. Bagi orangtua mungkin banyak tidak kuat bila menerima cobaan seperti ini," ucapnya.
Menurutnya, MD, salah seorang tersangka, sering ke rumahnya. "Orangtua MD juga saya kenal, karena kita bersama ibu MD sama-sama jualan di sebuah sekolah. Ibunya jual sate," ungkapnya.
Sementara, pihak kepolisian telah melakukan tes kejiwaan empat tersangka kasus mutilasi di Riau. Hasilnya, dipastikan semua pelaku bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya. Tes kejiwaan empat "tukang jagal" manusia ini dilakukan oleh psikolog dari tim Polda Riau belum lama ini. "Berdasarkan hasil tes oleh psikiater, pelaku sehat secara kejiwaan," kata Kasat Reskrim Polres Siak AKP Hari Budianto, Senin (11/8/2014).
Namun, dari hasil interogasi polisi, keterangan pelaku selaku berubah-ubah dan berbelit-belit. "Dari keterangan empat pelaku, hanya satu orang yang polos dan jujur berbicara. Selebihnya berbelit-belit," tambah Kapolda Riau Brigjen Condro Kirono.
(zik)