Ombak Tinggi Masih Mengancam Perairan Laut Jawa
A
A
A
SEMARANG - Cuaca buruk dan gelombang tinggi di perairan laut Jawa diprediksi masih akan terjadi hingga beberapa hari ke depan. Karena itu, Stasiun Meteorologi Maritim Semarang mengimbau kepada kapal-kapal berukuran kecil untuk sementara tidak melaut sampai cuaca kembali normal.
Kasi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Semarang Retno Widyaningsih mengatakan, kondisi cuaca di perairan Laut Jawa masih kurang bersahabat. Gelombang laut masih mencapai 3-4 meter.
Diperkirakan hingga tanggal 9 Agustus ombak tinggi di perairan Laut Jawa masih akan terjadi dan ketinggian ombak diperkirakan masih di atas 2 meter. "Kami akan update setiap 12 jam untuk mengetahui kondisi cuaca terakhir," ujarnya saat dihubungi KORAN SINDO, Kamis (7/8/2014).
Dia mengatakan, kondisi cuaca buruk dan gelombang tinggi ini karena ada badai Halong di perairan Laut Pasifik bagian barat. Masih belum normalnya kondisi cuaca ini membuat jalur transportasi laut dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menuju beberapa pelabuhan di Kalimantan seperti Kumai, Pontianak, dan Sampit hanya bisa dilakukan dengan kapal-kapal berukuran besar.
Kepala Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Kapten Karolus G Sangadji mengaku, sampai saat ini hanya kapal-kapal milik Pelni yang bisa melakukan perjalanan.
Namun, sambung Karolus, untuk Kamis (7/8) malam dijadwalkan akan ada dua kapal jenis feri yakni Dharma Kencana II dan Dharma Kencana III tetap dijadwalkan untuk bisa berlayar. "Infomasi sementara kondisi cuaca untuk nanti malam lebih baik, oleh karena itu nanti malam (Kamis malam) akan ada dua kapal melakukan perjalanan. Tetapi tetap akan memantau kondisi cuaca, kalau kembali memburuk tentu akan dibatalkan," katanya.
Cuaca buruk tidak hanya berdampak pada tersendatnya perjalanan jalur transportasi laut, namun juga bagi para nelayan. Para nelayan di Perkampungan Nelayan Tambak Lorok, Semarang terpaksa tidak melakukan aktivitas pencarian ikan mengingat gelombang laut masih tinggi.
Berdasarkan pantauan, ratusan kapal nelayan di Kampung Tambak Lorok, bersandar memenuhi dermaga. Untuk mengisi aktivitas sebagian nelayan tampak sedang memperbaiki jaring mereka yang rusak, ataupun memperbaiki mesin.
Namun, tetap ada nelayan yang nekat melaut meski hanya dilakukan di sepanjang pantai yang ombaknya tidak terlalu besar. Kalaupun berani melaut sampai ke tengah, para nelayan tidak berani berlama-lama karena ombak terlalu besar. Hasilnya, tangkapan mereka pun tidak bisa maksimal.
"Di tengah laut anginnya kencang, jadi tidak tenang kalau lama lama mencari ikan. Kalau biasanya sampe sore, saat ini sampai setengah hari saja di laut," ujar Sugianto, salah seorang nelayan.
Kasi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Semarang Retno Widyaningsih mengatakan, kondisi cuaca di perairan Laut Jawa masih kurang bersahabat. Gelombang laut masih mencapai 3-4 meter.
Diperkirakan hingga tanggal 9 Agustus ombak tinggi di perairan Laut Jawa masih akan terjadi dan ketinggian ombak diperkirakan masih di atas 2 meter. "Kami akan update setiap 12 jam untuk mengetahui kondisi cuaca terakhir," ujarnya saat dihubungi KORAN SINDO, Kamis (7/8/2014).
Dia mengatakan, kondisi cuaca buruk dan gelombang tinggi ini karena ada badai Halong di perairan Laut Pasifik bagian barat. Masih belum normalnya kondisi cuaca ini membuat jalur transportasi laut dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menuju beberapa pelabuhan di Kalimantan seperti Kumai, Pontianak, dan Sampit hanya bisa dilakukan dengan kapal-kapal berukuran besar.
Kepala Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Kapten Karolus G Sangadji mengaku, sampai saat ini hanya kapal-kapal milik Pelni yang bisa melakukan perjalanan.
Namun, sambung Karolus, untuk Kamis (7/8) malam dijadwalkan akan ada dua kapal jenis feri yakni Dharma Kencana II dan Dharma Kencana III tetap dijadwalkan untuk bisa berlayar. "Infomasi sementara kondisi cuaca untuk nanti malam lebih baik, oleh karena itu nanti malam (Kamis malam) akan ada dua kapal melakukan perjalanan. Tetapi tetap akan memantau kondisi cuaca, kalau kembali memburuk tentu akan dibatalkan," katanya.
Cuaca buruk tidak hanya berdampak pada tersendatnya perjalanan jalur transportasi laut, namun juga bagi para nelayan. Para nelayan di Perkampungan Nelayan Tambak Lorok, Semarang terpaksa tidak melakukan aktivitas pencarian ikan mengingat gelombang laut masih tinggi.
Berdasarkan pantauan, ratusan kapal nelayan di Kampung Tambak Lorok, bersandar memenuhi dermaga. Untuk mengisi aktivitas sebagian nelayan tampak sedang memperbaiki jaring mereka yang rusak, ataupun memperbaiki mesin.
Namun, tetap ada nelayan yang nekat melaut meski hanya dilakukan di sepanjang pantai yang ombaknya tidak terlalu besar. Kalaupun berani melaut sampai ke tengah, para nelayan tidak berani berlama-lama karena ombak terlalu besar. Hasilnya, tangkapan mereka pun tidak bisa maksimal.
"Di tengah laut anginnya kencang, jadi tidak tenang kalau lama lama mencari ikan. Kalau biasanya sampe sore, saat ini sampai setengah hari saja di laut," ujar Sugianto, salah seorang nelayan.
(zik)